25 || Pengakuan

89 13 1
                                    

Richard terus menatap Riri yang tertidur di dalam pelukannya, gadis itu sempat menangis saat ia membicarakan tentang kondisi Syakira setelah ditinggal bunda. Tak heran jika Riri menangis ketika Richard menceritakannya, karena Riri memang sangat akrab dengan Syakira dan Bunda, begitupun bundanya yang menganggap Riri seperti anak kandungnya, dan Syakira yang menganggap Riri kakak perempuannya. Richard kini tak lagi bisa menyembunyikan perasaannya, dulu ia selalu berbohong bahwa dirinya tak lagi mencintai Riri, bahwa dirinya membenci gadis itu. Ia sudah lelah berpura-pura, karena pada kenyataannya ia masih sangat-sangat mencintai Riri.

“Richard?” Riri terbangun dari tidurnya, perempuan itu menatap Richard yang tersenyum manis kepadanya.

“Kenapa? Udah gih tidur lagi, nanti kamu tidur sama Syakira ya, biar aku disini aja,” ucap Richard.

“Iya, nanti gendong aku ya. Sekarang aku masih mau sama kamu dulu hehe.” Richard mencubit pipi Riri gemas ketika mendengar apa yang gadis itu ucapkan.

Riri tertawa, tapi kemudian mendengus sebal ketika Richard mengacak-acak puncak rambutnya.

“Ih Richard!”

“Kenapa? Kamu nya gemesin sih.” Perkataan Richard membuat Riri salah tingkah ketika mendengarnya.

“Makasih ya, karena kamu mau menerima kondisi aku apa adanya, udah nolongin aku saat aku diculik, aku merasa beruntung banget bisa sama kamu. Dulu, aku hanya bisa mengagumi kamu dari jauh, tapi aku tak pernah menduga bahwa bisa menjalin hubungan denganmu lebih dari teman biasa.” Riri kembali menangis dalam pelukan Richard, ia tidak pernah menyangka akan jatuh cinta kepada pria yang dulunya selalu bersikap dingin kepadanya, pria yang selalu mengganggunya, semua itu tak pernah ia duga sebelumnya.

“Maaf kalau aku belum bisa jadi seperti apa yang kamu mau,” lanjut Riri.

Richard tersenyum mendengar apa yang gadis yang sangat dicintainya itu katakan, ia juga merasa beruntung bisa memiliki Riri, bisa bersama gadis itu lagi.

“Aku juga mau berterimakasih ke kamu, karena kamu selalu sabar nunggu aku, selalu sabar menghadapi sikapku, dan maaf karena dulu aku seringkali membuatmu terluka, aku juga nyaman sama aku.” Richard membalas pelukan Riri.

“Jadi sekarang pake aku kamu? Bukan lo gue?” tanya Riri.

Richard tertawa, kemudian ia menatap gelang yang dipakai Riri, gelang berliontin bunga matahari yang dulu pernah ia berikan kepada Riri, ia berpikir mungkin Riri sudah membuangnya, tapi ternyata gadis itu masih memakainya.

“Aku suka pakai ini, makasih ya udah ngasih ini ke aku,” ucap Riri.

“Aku seneng kamu terus pakai gelang itu, biar kamu selalu Inget sama aku,” ucap Richard.

Richard tidak tau sampai kapan hubungan antara dirinya dan Riri baik-baik saja, begitupun dengan Riri. Tapi Richard selalu berharap, bahwa apapun yang terjadi nanti ia bisa terus bersama Riri, melewati suka dan duka bersama perempuan yang sangat ia cintai, ia tidak tau harus bagaimana jika pada akhirnya harus kehilangan perempuan yang sangat ia sayangi, lagi.

🥀

Shilla terus menatap Lisa dengan tajam, kini dirinya sedang ada di rumah sang kakak—Rudi untuk berbicara alasan kenapa Lisa tiba-tiba meminta bercerai, padahal hubungan rumah tangannya dan Rudi baik-baik saja, hal itu tentu sangat mengejutkan.

“Shilla, kamu sudah datang?” Rudi yang baru saja tiba langsung duduk di samping Lisa, ia juga merasa terkejut dan tak menyangka karena Lisa memilih bercerai dengan dirinya secara tiba-tiba.

“Saya gak suka basa-basi, jadi apa alasan Anda meminta cerai secara tiba-tiba?” tanya Shilla kepada Lisa yang sedari tadi terus menunduk.

“Karena sampai sekarang saya belum bisa memberikan mas Rudi keturunan,” bohong Lisa.

Rudi yang mendengar itu langsung menggenggam tangan Lisa erat.

“Lisa, aku akan bersabar, aku tidak keberatan untuk menunggu. Aku takut kamu menyesal jika memilih bercerai,” ucap Rudi.

“Jadi bukan karena Anda ada hubungannya dengan kecelakaan yang terjadi kepada ibunda Richard?” tanya Shilla yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Rudi.

“Itu tidak mungkin! Lisa tidak mungkin melakukan hal yang seperti itu!” Tegas Rudi.

Lisa gemetar ketika mendengar apa yang Shilla tanyakan, mau tidak mau, siap tidak siap, ia harus menceritakan apa yang sebenarnya terjadi kepada semuanya, ia tidak bisa terus berbohong kepada mereka.

“Itu benar, mas. Aku yang menyuruh seseorang untuk membuat rem mobil Alya blong.” Shilla dan Rudi membulatkan matanya sempurna ketika mendengarnya pengakuan Lisa, tidak mungkin, Rudi masih belum percaya.

“Tolong jangan berbohong Lisa, tolong katakan kalau itu tidak benar!”

“Semua itu benar mas!” teriak Lisa.

Rudi masih tidak menyangka, ia berharap bahwa Lisa benar-benar berbohong kepadanya.

Sejak melihat bagaimana terlukanya Syakira kemarin karena ditinggal Alya—ibundanya membuat Lisa sadar akan apa yang diperbuatnya, seketika ia teringat bagaimana terlukanya putri kandungnya ketika ia memilih meninggalkannya, dan satu lagi, karena putri kandungnya mencintai seorang Richard Ardiansyah.

Matahari Untuk RichardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang