Kini Aletta, Ghifar dan juga Dimas sibuk mencari Riri kesana-kemari, Dimas memang selalu bersikap dingin kepada Riri, namun ia tak bisa menutupi perasaan cemasnya sekarang ini. Ini bukan yang pertama kalinya Riri diculik, namun sudah ke-3 kali, gadis itu sempat diculik oleh saingannya dulu. Dan sekarang, ia diculik lagi, namun sepertinya bukan orang yang sama.
“Om yakin kalau yang nyulik Riri bukan orang yang sama seperti dulu?” tanya Ghifar ingin memastikan.
“Bukan. Ini pasti orang yang berbeda, karena mereka masih berada di penjara,” jawab Dimas yakin.
“Apa Riri punya musuh?” tanya Dimas kepada Aletta.
Aletta menggeleng, seingatnya Riri tak punya musuh sama sekali, ia dikenal memiliki kepribadian yang baik hati.
“Kamu yakin Al?” Ghifar ingin memastikan.
“Seingatku gak ada,” jawab Aletta yakin.
“Alina, mungkin aja dia dalang di balik semua ini, kamu tau kan senekat apa Alina?” tanya Ghifar kepada Aletta. Aletta masih agak ragu, mungkinkah Alina adalah dalang dibalik semua ini? Tapi ia tak boleh menuduh orang sembarangan, harus ada bukti.
“Kita gak boleh nuduh sembarangan, harus ada bukti,” pesan Aletta.
“Kalau gitu kita cari buktinya.”
🥀
Bagas menatap sebuah rumah di hadapannya, ini pasti rumah Citra, ia yakin bahwa anaknya pasti berada di sini. Kotak yang gadis bernama Aletta itu tinggalkan berisi kalung yang ia sangat yakin bahwa kalung itu adalah kalung yang pernah ia berikan kepada Citra. Setelah beberapa hari akhirnya ia berhasil mendapatkan alamat rumah gadis itu.
“Permisi.” Bagas mengetuk pintu rumah. Tak lama kemudian keluarlah seorang wanita paruh baya yang seperti tak asing lagi baginya.
“Citra!”
Deg!
Wanita paruh baya itu terkejut ketika melihat Bagas di depan rumahnya, bagaimana pria itu bisa mengetahui keberadaannya? Ia tak bisa membiarkannya menemui Aletta, untuk saja anaknya sedang pergi dan sedang tidak berada di rumah.
Dengan cepat Citra langsung menutup pintu rumah dan menguncinya, ia benar-benar terkejut melihat Bagas, setelah sekian lama akhirnya pria itu berhasil menemukannya.
“Citra! Tolong buka pintunya! Aku perlu bicara sama kamu!” teriak Bagas dari balik pintu.
“Citra, setidaknya izinkan aku melihat anak kita!” teriak Bagas lagi.
“Setelah apa yang kamu lakukan, sekarang kamu mau bertemu anakku? Lebih baik urus saja anakmu dengan Dinda!” Balas Citra.
Bagas terdiam beberapa saat, ia sadar bahwa mungkin Citra tak akan membiarkan dirinya bertemu Aletta dengan mudah, tapi ia sungguh-sungguh ingin memperbaiki semuanya, ia juga merindukan Citra.
Ponsel Bagas kemudian berdering, Bagas membaca sebuah pesan yang baru saja masuk.
Dinda:
Jika saja anak itu tak ada, apakah kamu bisa menyayangi Alina?Bagas membulatkan matanya sempurna ketika membaca pesan dari Dinda, ia tau senekat apa Dinda, ia rasa Aletta dalam bahaya.
“Citra, anak kita dalam bahaya, tolong keluar! Kita harus menyelamatkan dia, setelah itu aku tak keberatan jika harus melihatnya dari kejauhan saja.”
🥀
Ghifar menatap Alina yang berada di hadapannya dengan tajam, pria itu akhirnya menemukan Alina di sebuah tempat makan. Ia sangat yakin bahwa Alina adalah dalang dibalik semua ini, hanya saja dirinya tak memiliki bukti apa-apa.
“Ghifar, ada apa? Ada yang mau kamu bicarakan?” tanya Alina.
“Gak usah pura-pura gak tau! Di mana Riri sekarang?!” tanya Ghifar dengan nada membentak membuat Alina mundur perlahan-lahan.
“Ghifar! Kita gak punya bukti apa-apa! Kita gak boleh nuduh sembarangan!” ucap Aletta mengingatkan.
Ghifar tak mendengarkan apa yang Aletta ucapkan, pria itu terus menatap Alina dengan tajam, membuat Alina ketakutan.
“Aku gak tau apa yang kamu bicarakan, aku gak tau Riri di mana, aku kan gak akrab sama dia,” jawab Alina.
“Pembohong! Lo pasti yang nyuruh orang buat nyulik dia kan?” tanya Ghifar lagi.
Alina menggeleng, ia tak tau apa-apa.
Tiba-tiba kepalanya terasa pusing, Alina mulai kehilangan keseimbangannya, tak lama kemudian gadis itu pingsan, beruntungnya seseorang menangkapnya.
Dia adalah Dokter Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Untuk Richard
Teen Fiction[Sudah Terbit, tersedia di Shopee @laskar_books] Ini kisah tentang mereka dan luka yang mereka rasa, tentang Richard yang sangat terluka ketika mengetahui fakta bahwa ayahnya memiliki perempuan lain selain bundanya. Ini juga tentang Riri yang selalu...