36-berubah-

360 17 5
                                    

-reiva pengen caysa seperti dulu, bukan seperti sekarang-
•reiva

"Kak, bangun. Hari ini sekolah" Reiva menggoyangkan tubuh revan

"Aku gak sekolah" Jawab nya

"Kenapa kak? Hari senin loh kak" Revan merubah posisi tidur nya menjadi duduk

"Aku takut... Aku takut berita kemaren kesebar, terus aku bikin kamu malu"

"Ngapain coba takut? Kak, selama reiva ada, semua nya aman terkendali" Reiva langsung mengunci lengan nya pada leher revan.

"Ya udah aku sekolah. Tapi morning kiss nya mana?"

"Ihhh, apaan sih. Gak mau" Malu bukan saat di minta morning kiss?, reiva melepaskan lengan nya dari leher revan.

"Ya udah, aku gak mau sekolah" Jawab revan di hadiahi belalakan dari reiva.

"Pokok nya harus sekolah!" Revan Mengisyaratkan reiva dengan menunjuk nunjuk bibir nya.

"Kak, please jangan sekarang" Revan hanya melipat kedua tangan dengan santai.

"IYA IYA!" reiva langsung mendekatkan muka nya ke muka Revan, sedangkan lelaki itu sudah menutup matanya..

"Hancur sudah reputasi reiva"

Cup..

"AAAAA, REIVA MAU MATI AJA" gadis itu berlari menjauh dari revan, semoga revan tidak mengungkitnya.

"Masih malu aja, padahal udah sebulan nikah" revan menenteng handuk di bahu nya, dan dengan santai menuju kamar mandi.

"SAYANG! SIAPIN BAJU AKU" reiva yg mendengar nya langsung menjawab.

"IYA KAK"

reiva meletakan roti itu di atas piring lalu pergi ke kamar untuk menyiapkan baju sekolah revan, kalau tidak di siap kan yg ada revan tidak sekolah.

"Lah? Reiva baru nyadar kalau baju kak Revan ada saku nya" gadis itu mengotak ngatik isi saku baju Revan, mana tau ada rezeki tak terhingga.

"Ekhem!" Revan berdehem keras saat menyadari Reiva sedang membongkar isi baju sekolah.
Mata Reiva menangkap Revan hanya dengan handuk nya.

Brak..

Pintu tertutup rapat, saat Reiva keluar dan meninggalkan baju malang Revan di lantai.
Laki laki itu berdecak kesal. "Dasar!"

"Dosa reiva nambah gak ya? Kalau nambah gimana dong?" Pikiran nya hanya di penuhi itu.

Ingin menggigit roti yg ia buat tadi, tiba tiba revan menggigit roti itu lebih terdahulu. "KAK!"

"Kenapa?" Tanya nya acuh dengan roti di mulut nya.

"Punya reiva! Punya kakak itu" Kesal reiva.

"Lah? Bukan nya sama aja ya? Orang sama sama roti" Jawab nya dengan santai.

"Oke fine. Reiva ngalah" Hendak mengambil satu buah roti di meja, namun di hadanh oleh revan.

Revan ReivaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang