Fifteen ; Sedih tak Sedih

3.8K 598 25
                                    

Sepulang sekolah, Haechan dan yang lainnya pergi ke ruangan osis. Semenjak kejadian tadi pagi, Renjun jarang terlihat seperti invisibile man.

Waktu Haechan melihat sekilas dari luar. Ternyata, Renjun sudah di sana dengan beberapa hiasannya yang ada di tangannya.

Haechan masuk, menyapa sekitar dengan mata yang tertuju pada Renjun.

"Re—"

"Jangan ganggu gue." Renjun menjauh sedikit dari Haechan.

Haechan mendempetnya lagi. "Ehmm, Haechan mau ikut bantuin Renjun bole?" Haechan mengeluarkan jurus imutnya.

Renjun menatap Haechan kaget. Ia seperti anak anjing sekarang. "Gaboleh, nanti berantakan." Renjun menjauhkan pernak- perniknya dari sana.

"Renjun jahat."

"Jahatan yang ngomong." Renjun cuek kembali. Ia malas melihat Haechan gak jelas seperti ini.

"Jahat mulu dah gue di mata lo, Ren."

Renjun mengabaikannya.

Lalu tak lama, Renjun mendekati badannya ke Haechan. Ia hendak mengambil lem di belakang tubuh Haechan. Namun.

"Ett liat gue dulu." Haechan dengan cepat mengambil dan mengangkat lemnya tinggi- tinggi.

Renjun mencoba meraih lem itu.

"Liat gue dulu Ren..."

Renjun hanya melompat dan fokus ke lem.

"Renjun."
"Liat gue." Haechan memberhentikan lompatan Renjun dengan tangan kirinya.

Renjun menyerah.

Haechan langsung berbicara lagi.

"Gini."

"Yang gue omongin tadi pagi, jangan lo pikirin ya."

"Gue lagi ngelantur."

"Tapi yang Mark bener si, dia masa suka sama gue Ren."

"Terus yang—"

"Chan, lem nya." Renjun menadangkan tangan kanannya ke muka Haechan.

"Ren dengerin dulu bentar, gue ma—"

"Lem."

"Ren..."

"Lem nya, Chan."

"Ck, iya ini ish." Haechan memberikan lem itu dengan bete.

Renjun tak kalah bete, ia langsung pergi ke arah Chenle dan membantu membuat yang lainnya untuk menjauhi Haechan dari situ.

Haechan belum menyerah,

Haechan terus menempeli Renjun seperti kiriman hantu dari seseorang. "Chan kalo lo ganggu gue, gue usir beneran." Renjun kesal.

"Wah parah Le, masa gue mau bantu dia malahan di usir." adu Haechan melirik Chenle di sebelah Renjun.

Chenle tertawa. "Lo sih Chan. Gantungin Renjun mulu."

"Eh bukan, maksut gue gangguin." Chenle mengulangnya dengan cepat sambil melirik Renjun yang tambah bete.

"Ya gapapa, kan gangguan gue bikin cinta, Le."
"Ya gak Ren?" Haechan berbicara sambil mengangkat alisnya.

Renjun malah menatapnya malas sambil beranjak bangun ke tempat lain. Haechan cuma menatap kepergian Renjun sambil menyender dengan Chenle.

"Le, Renjun cakep banget ya."

"Hah? Iya."

"Yeuh jawab iya lagi lo. Jangan- jangan demen lagi nih."

Stuck || 🐻🦊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang