Twenty Four ; Pajak Jadian

4K 488 10
                                    

Ini adalah hari pertama Haechan berangkat sekolah dengan meninggalkan status jomblonya. Karena ia yang sudah menembak Renjun, jadi sekarang sudah pasti dirinya tak jomblo seperti Jaemin.

"Renn, duduk sama aku." Kata Haechan menarik tangan Renjun untuk duduk bersamanya.

"Emang boleh sama jeno?" Tanya Renjun. Jujur ia malas, pasti nanti Haechan mengganggu nya lagi di jam pelajaran.

"Boleh kok, tadi udah aku chat." Jawab Haechan jelas.

Renjun menarik nafas dan menghembuskannya perlahan. "Yaudah deh, hari ini aja ya."

Lalu, Renjun duduk di pojok tembok.

"Hahh, kok gitu?" Tanya Haechan bermuka melas.

"Aku gak bisa konsen kalo duduk sama kamu." Kata Renjun sambil mengeluarkan buku tulisnya.

Haechan diam. Renjun kalau ngomong aku- kamu, jadi tambah manis yatuhan.

Cup!

Haechan mencium pipi Renjun.

Lalu, ia mendekati telinga Renjun dan mengucapkan beberapa kata dengan pelan. "Aku juga."

Wuzzz.

Tubuh Renjun langsung merinding. "Haechannn! Jangan macem- macem, kita lagi di sekolah."

"Hahaha yaudah nanti lanjut lagi di kamar aku." Akhir Haechan sambil mengacak pelan rambut Renjun.

Renjun menggeleng kepalanya malas. Ia beneran capek, dengan Haechan yang suka memeluk, mencium, mengelusnya tiba- tiba.

"Ren aku—"

"HAYOOOO LAGI NGAPAIN HAYOOO!!" Teriak Chenle dengan Jisung di sampingnya.

Sialan.

"Ah anjinggg, masih pagi udah banyak setan aja." Haechan langsung menjauhi Renjun.

"Lo yang setan, nafsuan banget tiap liat ketos gue." Balas Chenle sambil berjalan ke arah Haechan.

"Berisik lo ah, ganggu bae dah." Kata Haechan meminggirkan Chenle dari hadapannya.

Jisung yang tak berada jauh dari Chenle, langsung menariknya duduk di belakang dan menjauhi Haechan.

Tapi sebelum itu...

"Kalo ada masalah, lewatin gue dulu." Ucap Jisung tegas.

Bisa- bisanya Haechan bertindak kasar pada pacarnya.

"Uuuuu takut." Adu Haechan pada Renjun yang tidak peduli sama sekali.

Renjun menjauhkan badannya. Lalu melihat tas Haechan yang ringan sekali di matanya.

"PR lo mana." Tanya Renjun tegas sambil menatap Haechan tajam.

Mati gue.

"Mana?" Tanya Renjun lagi.

"I- itu ada di Jeno." Kata Haechan ngaco.

"Hah? Kok bisa di Jeno?"

"Umm gatau," Haechan berdiri sambil grogi.

"E minta ke dia aja ya Ren pas dateng. Pokoknya ada di dia." Elak Haechan lagi.

Terakhir.

"Aku mau ke kantin dulu ya, laper. Dadah sayang." Kata Haechan cepat lalu kabur secepat kilat kesambet gledek.

Chenle dan Jisung yang melihat mereka berdua seperti itu, langsung menggibah.

"Kayak ada yang aneh gak si?" Bisik Chenle hati- hati.

Stuck || 🐻🦊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang