PART 14

547 47 0
                                    


             Happy Reading guys 😊

Vera berjalan menelusuri setiap rak rak yang berada di depannya saat ini,mencari bahan bahan yang akan dibelinya untuk kebutuhan mereka.
Setelah selesai vera membawa belanjaannya dengan keranjang di tangannya berjalan menuju kasir untuk membayarnya.

Setelah selesai membayarnya Vera membawa semua belanjaannya menuju sepeda motornya,setelah meletakkan semua belanjaannya yang cukup banyak Vera menjalankan motornya menuju rumahnya.

Sesampainya Vera dirumah dia langsung memarkirkan motornya di garasi,bisa dia lihat ada beberapa sepeda motor yang terparkir rapih di garasi,tak mau ambil pusing Vera langsung saja masuk.

"BI...BI...YUHU WHERE ARE YOU"teriak Vera seraya berjalan menuju dapur melewati ruang tamu,
Vera tak menyadari keberadaan orang yg ada diruang tamu.

"Aduhh....non gak usah teriak teriak atuhh"kesel bi Ijah.

"He..he...maaf bi da kebiasaan"kata Vera seraya menyengir kuda.

"Jangan dibiasakan atuh non,dimana mana klau mau masuk itu ucap salam bukan teriak atuh"ucap bi Ijah disertai gelengan kepala.

"Yaudah Iyah....Syaloom bi Ijah"kata Vera menucapkan salam menurut agamanya.

"Waalaikumsalam non"jawab bi Ijah,mengikuti salam menurut agamanya.

So....Vera dkk dan Alex dkk itu agamanya Kristen guyss,dan bi Ijah beragama kan Islam walaupun begitu bi Ijah tidak pernah membeda bedakan antara satu sama lain,Vero dan varrel menganggap bi Ijah sebagi ibu ke2 mereka setelah mamanya(bukkan selingkuhan papa mereka ya guys😊) dan begitu juga sebaliknya.semoga kita juga kayak mereka ya tidak membeda-bedakan agama manapun😊.

         Back to topic

"Ini bi...Vera uda belanja semuanya"ucap Vera seraya meletakkan belanjaannya di atas meja.

"Ohh....oke makasih non da mau belanja"ucap bi Ijah .

"Sama sama bi"ucap Vera seraya meminum air putih dan duduk di bar mini didapurnya.

"Bibi mau ngapain?"tanya Vera kepada bi Ijah.

"Ini non lagi bikinin teh buat den Varrel sama teman-teman nya"kata bi Ijah.

"Abang dirumah bi?"tanya Vera kepada bi Ijah.

"Iya non,masa non gk lihat sih mereka duduk di ruang tamu"balas bi Ijah seraya meletakkan gelas berisi minuman di atas nampan menujuke ruang tengah.

"Vera gk tau bi"jawab Vera
"Ya udah sini biar aku aja yang ngantar minumannya ke mereka"jawab Vera seraya berdiri dari duduknya.

"Gc usah non biar bibi aja"jawab bi Ijah.

"Udah gpp kok bi"jawab Vera seraya mengambil alih nampan berisi minuman yang ada ditangan bi Ijah.

"Ya udah..makasih ya non"jawab bi
Ijah.

"Ya udah aku ngantar ini dulu ya bi"kata vera dan langsung berjalan membawa nampan tadi ke ruang tamu.

Sesampainya dia diruang tamu di langsung meletakkan minumannya di atas meja.

"Makasih ya adekkuh sayang"kata Varrel kepada Vera.

"Iya"jawabnya sambil menatap wajah abangnya.

"INI KENAPA?!"tanya Vera kaget sekaligus khawatir.



"Ehh... cuman luka kecil doang kok"jawab Varrel seraya tersenyum kepada Adek nya.

"Pasti berantam ya"tebaknya seraya memegang wajah abangnya yang terlihat memar dan sedikit berdarah.

"Iya..namanya juga cowok"balas varrel.

"Muka kalian juga banyak lukanya gitu,kok gak diobatin sih"kata Vera kesal ketika melihat wajah sahabat abangnya

"Yehh..tanpa diobati juga sembuh sendiri"jawab ridho seraya menyesap minumannya.

" Ishh...nanti infeksi tau rasa Lo semua"ucap Vera kesal seraya berdiri menuju lemari televisi untuk mengambil kotak P3k.

"Sini biar gw obatin lukanya"kata Vera seraya menarik Varrel supaya duduk di karpet berbulu, Vera duduk didepan Varrel supaya bisa mengobati lukanya.
Sedari tadi Vera tak henti hentinya mengomel kepada varrel seperti saat ini.

"Mangkanya kalau berantem itu pelan pelan"kata Vera seraya mengobati luka yang berada di ujung bibir Varrel.

"Mana ada berantem pelan pelan"jawab varrel.

"Kalau dibilangin jangan ngejawab Mulu"ucap Vera kesal dan dengan sengajanya dia menekan luka varrel.

"Awshh....jangan terlalu ditekan juga"kata Varrel kesal.

Para sahabat Varrel yang melihat itu hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah laku mereka berdua.

Setelah selesai Vera mengobati varrel,Vera bergeser kesamping kanan Varrel untuk mengobati luka luka di wajah mereka.
Setelah selesai mengobati luka luka diwajah Varrel,theo,Satya,ridho kini Vera beralih kepada orang yang duduk didepannya yang sedang sibuk dengan handphone nya.

"Siniin mukanya biar gw obatin"kata Vera kepada Alex.

"Gk perlu"jawab Alex dingin.

"Gak usah ngeyel"kata Vera seraya menarik wajah alex supaya lebih dekat dengannya.
Alex yang tidak siap pun otomatis wajah mendekat ke wajah Vera

"Luka Lo gk terlalu banyak,gak kayak mereka"kata Vera seraya mengobati luka Alex dengan telaten.

Kini wajah alex dan Vero sangat dekat hanya berjarak beberapa cm saja.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan Alex langsung memandang wajah gadis yang berada didepannya dengan intens.Dengan bulu mata lentik,bola mata berwarna hitam,alis tidak terlalu tebal,hidung tidak mancung dan tidak pesek,dan yang terakhir bibir kecil yang berwarna pink alami.

"Cantik"batin Alex.

Merasa diperhatikan oleh seseorang Vera pun mendongakkan wajahnya,dan yah....Alex tengah memperhatikannya dengan intens.

"Kok dia jadi ganteng ya?"batin Vero bertanya tanya.

"KHEMM...KHEMMM"dengan sengajanya Satya berdehem sangat keras,bertujuan menyadarkan orang yang sedang tatapan mata.
Alex dan Vero yang sadar pun langsung menjauhkan wajahnya satu sama lain,Vero kelihatan gugup dan salting sedangkan Alex?..sebenarnya  dia juga gugup tapi dia menutupi kegugupannya dengan wajah datarnya.

"Gimana dengan acara tatapan tatapannya?"tanya ridho dengan nada jailnya

"Em...emm...g..gw...ke..kamar dulu ya,by"kata Vero sedikit gugup,vero berdiri dan berlari menuju kamarnya.

Varrel, Satya, ridho,yang melihat kegugupan veropun tertawa terbahak bahak sedangkan yg Theo hanya tersenyum tipis, Alex??dia sama dengan theo hanya tersenyum tipis.

"Lucu"batin Alex.

🖐️🖐️🖐️🖐️
HALLO GUYS SORRY LAMA UP,
JANGAN LUPA VOTE,COMENT AND FOLLOW AKUN AKU.

SUPAYA AKU MAKIN RAJIN UPDATE CERITA AKU.

👇

ALVER {ON GOING..}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang