14. kesamaan Kelvin dan Fano

23 4 0
                                    

Annyeong yeorobun selamat membaca

______________________________________

Gadis cantik dengan tubuh ramping itu kini sedang menunggu ayah tersayang menjemputnya. Gadis itu adalah Naina, hari ini ia tidak akan merepotkan banyak orang karena ayahnya berjanji akan menjemputnya. Dia terus saja melihat ponsel karena takut ada cogan yang mengirim pesan namun Naina abaikan, tertinggal satu pesan dari cogan membuat Naina kesal.

"Papa mana, sih! Lama banget buat jemput," ocehnya karena merasa sudah lama menunggu namun Ayahnya belum juga menjemput.

Di matikan ponsel miliknya dan hendak ia masukkan ke dalam tas namun tiba-tiba berbunyi tanda ada pesan masuk. Setelah membaca wajah Naina berubah menjadi masam, sepertinya pesan itu membawa kabar buruk.

"Kenapa gak bilang dari lahir coba, kalau ga bisa jemput!" Pesan itu dari Ayahnya yang berhalangan untuk menjemputnya.

Niat hati tidak akan merepotkan orang kini Naina urungkan, sekarang ia akan mencegat siapa saja yang ia kenal dan meminta di antar pulang.
Naina menajamkan pandangan dan berdoa semoga Fathan kosong tidak bersama Ghea.

"Kelvin!" teriak Naina saat melihat Kelvin, siswa Martha Chitra itu ternyata belum pulang. Naina sedikit berlari lalu menghampiri Kelvin yang baru saja menghidupkan motor.

"Naina nebeng, ya?" ucap Naina menyatukan kedua telapak tangannya memohon. "Ini alamat rumah Naina, Naina buta jalan soalnya," lanjutnya menunjukkan pesan dari ayahnya yang menuliskan alamat rumah.

Sedikit bingung, namun Kelvin tetap melihat layar ponsel Naina dan membaca isi pesan yang di sana tertera nama pengirimnya adalah 'Ayah Naina'. Awalnya Tak percaya jika Naina buta jalan, namun pesan ayahnya cukup meyakinkan.

"Naik!"

"Mau nganter Naina, kan?" tanya Naina dengan mata berbinar.

"Buruan, sebelum gua berubah pikiran." Dengan cepat Naina naik ke atas motor Kelvin, memeluk pinggang Kelvin dengan erat membuat Kelvin sedikit tak nyaman.

Kelvin memegang tangan Naina, mencoba menarik sebelah tangannya agar sedikit melonggarkan pelukannya karena Kelvin tidak nyaman berkendara.

"Kelvin ngapain pegang tangan Naina? Modus ya?" ucapnya membuat Kelvin ingin sekali menurunkannya sekarang juga, suara jelek Naina membuat Kelvin susah konsentrasi.

"Lo peluk gua kekencengan," balas Kelvin dan seterusnya tidak berbicara sama sekali, Naina yang mulai tau diri mengendurkan pelukannya dan kini hanya berpegangan dengan jaket milik Kelvin tanpa memeluk orangnya sama sekali.

Laju motor Kelvin tidak ngebut juga tidak pelan, sedang saja. Naina sedikit bosan karena tidak ada yang mengajaknya bicara, di bonceng Kelvin sama saja dengan di bonceng Fano, membosankan.

"Kelvin laper, cari makan kenapa," ucap Naina sedikit mendekat ke arah telinga Kelvin yang tertutup helm itu.

Tidak ada respon dari orang di depannya ini membuat Naina menekuk wajahnya, kali ini ia tidak beralasan dan benar-benar lapar karena tadi belum makan dan terlalu fokus memperhatikan Fathan.

Rasa lapar membuat Naina mengantuk dan alhasil ia tertidur sambil memeluk Kelvin yang fokus mengendarai motornya. Merasa pegangan Naina mengendur membuat Kelvin menghentikan motornya dan menepi. Gadis itu tertidur pulas, Kelvin bisa melihat wajah lelah Naina namun tidak ada sedikitpun rasa kasihan pada Naina.

ALFANO [SLStory]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang