Teka-teki Wilona

960 48 4
                                    

Teman-teman, jujur author berkecamuk nih waktu nulis chapter ini, ide-ide cerita di kepala bersliweran pengen ditumpahkan semua he he, sampe apus tulis apus tulis, semoga berkenan ya... Jangan lupa doa selalu yang terbaik buat wilovins ya.. Happy reading.

Wilona tetaplah Wilona yang keliatan tegar kala badai menerjang. Sikapnya yang tenang membuat orang - orang mereka-reka apa yang ada di fikirannya. Ia jarang sekali menampakkan kesedihannya, selalu ceria dan perhatian pada orang - orang di sekitarnya di mana pun dia berada.

Wilona
Kesibukan syuting sinetron barunya memang melelahkan, membuatnya tak punya waktu sedikit pun buat me time. Kesedihan yang dirasakannya nyaris tak tampak. Ya, sejak pertemuannya dengan Kevin di rumah Kevin hampir 2 bulan yang lalu, mereka nyaris hilang kontak. Jangankan berkabar, sekedar membuka IG Kevin pun tak ia lakukan. Wilona benar-benar menenggelamkan dirinya dalam kesibukan untuk menutupi kesedihan yang dirasa mendalam.

Selain itu, Wilona juga mulai membatasi pertemanannya. Alih-alih sibuk syuting, tak jarang ia menolak ajakan teman-temannya untuk meet up atau sekedar video call.

Uff..
Wilona merebahkan badannya di kasurnya yang empuk, hari ini Wilona pulang ke rumahnya setelah berminggu-minggu menginap di villa puncak Bogor untuk rutinitas syuting sinetronnya.

Wilona memutuskan untuk mengambil cuti sehari dari syuting sinetronnya. Bersama Lala dan maminya, ia pulang ke rumah tercinta ah...Wilona rindu kamarnya. Setelah membersihkan badan, ia rebahkan tubuh penatnya di kasur besarnya. Sementara Lala dan maminya sedang menikmati makan malam mereka sambil ngobrol, Wilona yang tidak merasa lapar langsung mengunci diri dalam kamarnya.

"makan dulu lah Sha, siang tadi kamu cuma makan sedikit", Lala mencoba membujuknya.  "aku nggak laper La.." wilona masih enggan makan dan Lala pun beranjak dari kamarnya.

Rasa sendu tiba-tiba menyergapnya...kenapa sepi begini batinnya. Dikeluarkan ponselnya dari dalam tas, ah lama sekali Wilona tak menyentuh barang ini. Ponsel yang ia pegang hanya untuk menghubungi mami dan Lala saja, yang lainnya ia abaikan. Absen dari IG dan game online yang biasa ia lalukan sudah dijalaninya selama 2 bulan. Tangannya bergetar ketika Wilona mulai mengaktifkan mesin dunia maya. Berbagai notifikasi berebutan untuk masuk ke dalam ponselnya, ntah apa saja dia ga peduli. Untuk sesaat Wilona bingung pengen berbuat apa dan tanpa ia sadari, ia membuka salah satu akun seseorang yang ntah kenapa membuatnya sendu.

Dibukanya lembar demi lembar halaman akun tercintanya, tak banyak yang berubah dalam dua bulan ini. Tanpa IG Story, hanya ditemukan beberapa endorsement di halaman feednya.

"Kevin.." tanpa sengaja Wilona menggumamkan sebuah nama. Pikirannya kembali bekerja keras membuka lembar demi lembar memori bersamanya.

Seusai itu senja jadi sendu, awan pun mengabu
Kepergianmu menyisakan duka dalam hidupku
Ku memintal rindu menyesali waktu mengapa dahulu
Tak kuucapkan aku mencintaimu sejuta kali sehari
(lirik kamu dan kenangan, Maudy Ayunda)

Entah apa yang merasukinya ketika ia mencetuskan ide break up atas hubungannya dengan Kevin setelah setahun bersama. Yang dirasakannya saat itu adalah lelah luar biasa, seperti ada tekanan dalam hidupnya.

Kevin memiliki fans garis keras yang begitu banyak, demikian juga dengan Wilona.  Membuat ruang gerak mereka begitu terbatas, sehingga keduanya sepakat untuk tidak mempublished hubungan percintaan mereka.  Demi karir dan nama baik juga ketenangan keluarga, ikrar mereka berdua. Tapi ketenangan mereka terusik saat keduanya mulai ingin go public, serangan bertubi tubi, masalah silih berganti datang membuat Wilona tak tahan.  Ia mulai goyah dan menyerah. Hingga terlontar lah keinginannya untuk break up 4 bulan yang lalu.

"jangan buat keputusan apa pun saat hati kamu sedang marah, tak tenang", nasihat mami saat itu. 

"dalam setiap hubungan pasti ada suka dan ga sukanya Sha, ga ada manusia yang sempurna, semakin kamu cari kesempurnaan, semakin banyak kekurangan mengejarmu di depan mata", dengung suara mami mengetuk-ngetuk relung hatinya saat ini.

Mama Kevin juga meneleponnya saat itu, "mama ga memihak salah satu di antara kalian sayang, mama cuma bisa berdoa semoga kalian bisa melewati cobaan ini, kembali berdamai dengan hati kalian masing masing, love you .." ah mama Nia, Wilona jadi kangen pelukan mama.

"kunci suatu hubungan apa pun itu adalah percaya nak, bahwa cinta yang tulus tak memaksakan kehendak satu sama lain, yakinkan diri bahwa orang yang kita cintai dan mencintai kita melakukan yang terbaik buat kita apa pun caranya, tulis papa Kevin melalui pesan whatsup dua bulan silam.

Sekarang Wilona merasa sepi.  Saat sendiri ia tak bisa menutupi ratap hatinya, kehilangan orang yang sangat dicintainya.

Walau masih bisa senyum
Namun tak selepas dulu
Kini aku kesepian
(lirik kamu dan kenangan, Maudy Ayunda)

Penjaga hati (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang