Seribu Satu Alasan

865 47 3
                                    

Lampu-lampu mulai dipadamkan, para kru sibuk hilir mudik membereskan bermacam property yang dipakai syuting hari ini. Hari mulai gelap saat syuting usai. Wilona sudah sibuk lagi dengan kegiatan syutingnya sekembalinya dari Banyuwangi beberapa hari yang lalu. Sementara Kevin sedang mengikuti turnamen penting di Thailand. Hari berganti hari sangat cepat. Desember hampir datang menjelang. Hubungan Wilona dan Kevin lebih membaik. Belum ada pembahasan apa pun dari keduanya tentang kelanjutan hubungan mereka. Keduanya sama-sama sibuk dengan aktifitas masing-masing.

Wilona
Libur syuting 2 hari digunakan Wilona untuk pulang ke rumahnya. Semenjak kondisi kesehatan maminya menurun dan sempat dirawat di rumah sakit, Wilona ga mengizinkan maminya untuk ikut ke lokasi syuting. Lala bisa lebih fleksibel pulang-pergi dari lokasi syuting ke rumah karena scene nya tidak sebanyak scene Wilona.

Mendung menggantung saat Wilona dalam perjalanan pulang ke rumah bersama supirnya. Di depan rumahnya sudah terparkir mobil milik Kevin, mobil sport kesayanganya.
"loh, anak itu kok dah pulang ya.." batin Wilona heran.
Sambil menenteng keperluan pribadinya ia masuk ke dalam rumah yang langsung disambut dengan gonggongan Miluv, anjing kesayangannya. Digendongnya Miluv dengan sayang sambil membelai bulu halusnya.

"mi...mami...Sha pulang mi.." Mami mematikan kompor di dapur dan segera menyongsong Wilona. Dipeluknya anak gadis kesayangannya setelah beberapa hari ga ketemu.
"langsung mandi Sha, kucel banget kamu tuh", Wilona malah melongok ke sana kemari, hilir mudik ga nemuin apa yang dicarinya.
"Kevin mana mi?" Wilona akhirnya bertanya pada maminya setelah melongok ke kamar tamu dan kosong.
"ga ada Kevin lah..", Wilona bingung
"loh itu mobil Kevin di depan?"
"sebelum ke Thailand kan Kevin ke sini dulu Sha jenguk mami, karena waktunya sempit dia langsung ke bandara naik taksi online" Lala tiba-tiba ke luar dari kamarnya dan menjawab kebingungan Wilona.
"ooo.."Wilona manyun sambil ngeloyor ke kamarnya sendiri.

Setelah mandi, Wilona ketiduran padahal dia belum makan malam. Mami cuma bisa mengangkat bahu melihat kelakuan putri bungsunya itu.

Pukul 10 malam Wilona terbangun karena merasa haus dan lapar. Di luar hujan deras. Dibasuhnya wajahnya yang cantik tanpa riasan supaya ngantuknya hilang dan langsung menuju dapur. Sepi tak ada seorang pun di sana, mami dan Lala sudah di kamarnya masing masing. Dibuatnya teh hangat untuk dirinya sendiri. Saat di kulkas ada kue coklat diambilnya beberapa potong lalu dibawanya ke ruang makan. Sambil mengunyah kue, tak sengaja ia menatap pintu kamar tamu yang sedikit terbuka dan cahaya terang keluar dari dalam kamar. Sayup terdengar lantunan musik yang semakin jelas terdengar saat Wilona mendekat. Dan hampir saja Wilona tersedak saat di depan pintu menjulang sosok Kevin yang akan keluar dari kamar tersebut.

"loh..kok.." Wilona tak melanjutkan ucapannya. Kevin tertawa geli melihat ekspresi Wilona yang kaget dengan kehadirannya.
"iya aku sampe jam 9 tadi, dari bandara aku langsung ke sini sekalian jenguk keadaan mami trus mo ambil mobil juga" Kevin menjelaskan.
Wilona meneruskan makannya di meja makan. Diambilnya beberapa potong kue coklat untuk Kevin. Sementara tehnya sharing bagi dua he he.

"aku pikir kamu masih di lokasi" Kevin mengunyah potongan pertama kuenya
"libur dua hari, gimana hasil turnamennya? Menang ga? Aku ga sempet nonton" Wilona menghabiskan potongan kue terakhirnya.
"puji tuhan, menang tipis sih" Kevin mengangkat bahunya.
"congrats ya kan judulnya menang", Wilona mengulurkan telapak tangannya mengajak Kevin bersalaman. Kevin geli menyambut uluran tangan Wilona tapi ga langsung dilepas.
"cuma salaman aja nih..." ditatapnya gadis itu lekat sambil tersenyum tengil membuat Wilona grogi.
"nih ya tambahannya," Wilona beranjak dari kursi makan setelah melayangkan cubitan tajam di perut Kevin, membuat di empunya meringis
"gila ya..sakit banget tau.." Kevin mendaratkan tubuhnya di sofa mengekor Wilona yang sudah duduk terlebih dahulu.
"rasain.." Wilona memeletkan lidahnya membuat Kevin semakin gemas.
"aku bales lho nanti",Kevin siap mengancam Wilona, gerakannya seperti ingin mencubit Wilona.
"coba aja kalo berani, aku tendang sampe pintu keluar ga bisa balik lagi" Wilona berbalik menantang sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Kevin
"ampun bos, serem amat" Kevin tak kuasa mengalah sambil menangkupkan kedua tangannya ke depan tanda damai.

Keduanya duduk berdampingan di sofa dengan santai. Kevin mengambil ponselnya. Menyetel beberapa lagu favorit dalam playlist dan mengajak Wilona mendengarkan bersama via earphone. Hujan semakin deras, sebelum tidur tadi mami meminta Kevin untuk menginap karena hujan. Kevin mengiyakan. Alasan lain kenapa ia menginap juga karena ingin bertemu Wilona setelah pulang dari turnamen.

Sampai dinihari mereka berdua mendengarkan musik, ngobrol dan betsenda gurau. Hingga keduanya tertidur di sofa. Wilona tampak menyandar di bahu Kevin dengan nyaman.

Biarkan aku menjaga perasaan ini. Menjaga segenap cinta yang telah kau beri. Engkau pergi, aku takkan pergi. Kau menjauh, aku takkan jauh. Sebenarnya diriku masih mengharapkanmu
(Lirik lagu Menjaga hati, Yovie dan Nuno)

Pagi menjelang, mami geleng-geleng kepala saja melihat Wilona dan Kevin yang tertidur di sofa sampai pagi. Kemudian mami menuju dapur dan memulai aktifitas paginya membuat sarapan. Disela kegiatan menyiapkan sarapan mami menerima telepon yang ternyata dari mamanya Kevin, mama Nia.

"mbak There, apa Kevin ada di situ? Barusan saya telp ke rumahnya dan asisten rumah tangganya bilang kalo Kevin ga pulang, padahal kemarin telponan sama saya dia dah sampai di Jakarta." Mama Nia terlihat cemas.

"iya jeng, maaf mungkin ini salah saya karena semalem hujan deras dan dah malem juga jadi saya minta Kevin nginep di sini, kasian nyetir di tengah hujan dalam kondisi capek kan bahaya". Mama Wilona mencoba menjelaskan kronologisnya.

"oh, syukurlah kalo begitu saya lega mbak, lagian ya tuh anak kok ga ngasih kabar gitu lho.."
"lupa mungkin jeng, ni aja anaknya belum bangun eh tuh dua-duanya malah ketiduran di sofa ruang keluarga"
"ya ampun kok ya malu-maluin banget to Kevin ini, maaf ya mbak..." mama Kevin merasa bersalah
"ah, ga apa-apa jeng mereka di rumah ini kok masih keliatan mata ga ngapa-ngapain lah, semalem saya juga dah telpon pak RT, lapor kalo Kevin nginep sini" nama Wilona mencoba menenangkan.
"iya sih..tapi tetep aja mengkhawatirkan, udah dulu ya mbak nanti saya telpon lagi ini ada yang mau saya bicarakan sama papanya Kevin" mama Nia mengakhiri telpnya.

Tak lama kemudian mama Nia menelpon mami Wilona lagi. Mami Wilona tampak terlihat pembicaraan serius dengan mami Nia.
"baik jeng, saya tunggu ya kabarnya, nanti kita bicarakan lagi" mami Wilo mengakhiri telponnya tepat dengan kehadiran Wilona yang sudah bangun.

"sapa telpon mi pagi-pagi gini" Wilona meneguk air putih yang sudah tersedia di atas meja.
"calon mama mertuamu lah" mami tersenyum lucu saat mengucapkanya. Wilo mendelik ke arah maminya dan bingung mo ngomong apa. Ah..sudahlah bergegas Wilona naik ke kamarnya untuk membersihkan diri. Kevin juga sudah bangun dan langsung menuju ke kamar mandi.

Nah lho..kira-kira apa ya yang dibicarakan mama Nia ditelp tadi? Dan kabar apa yang ditunggu mami Wilona?

Penjaga hati (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang