Wilona berjingkat pelan melewati Kevin yang tertidur di sofa ruang tengah keluarga. Dia menghampiri papa Sugi yang sudah siap dengan mobilnya. Sore ini Wilona diajak papa Sugi ke toko keluarga mereka. Kevin sengaja tidak dibangunkan, mama Nia baru saja kembali dari rumah keluarga Ecy seusai resepsi, masih capek katanya.
Toko keluarga Kevin di Banyuwangi cukup dikenal di masyarakat. Dalam kesehariannya papa dan mama Kevin banyak menghabiskan waktu di toko tersebut.
Papa Sugi mengajaknya duduk di halaman belakang toko tersebut. Di halaman yang luas terdapat kolam ikan dan tanaman hidroponik yang dirawat oleh papa dan mama Kevin. Sungguh nyaman dan damai kehidupan orang tua Kevin ini. Udara sejuk menerpa di sore yang cerah ini. Wilona asyik memberi makan ikan-ikan di kolam. Papa Sugi tampak mengobrol dengan salah satu pegawai yang ikut mengurusi kolam dan tanaman. Di salah satu sudut halaman tampak sebuah ruangan mirip green house. Langkah Wilona terhenti di sana. Matanya takjub memandang aneka tanaman anggrek yang ramai berbunga.
"wah, indah sekali bunga-bunga ini pa", papa Sugi yang ikut masuk ke green house tersenyum mendengar celoteh Wilona.
"mamamu yang rajin merawat bunga-bunga ini nak, ya..jadi adem dan bikin betah kalo kerja di toko" jelas papa Sugi.
"saat siang tiba, mama menggelar bekal makan siang kami di sini" papa Sugi menunjuk sebuah gazebo mini yang di bawahnya membentang kolam ikan hias lengkap dengan gemericik air.
"wah romantis ya pa, makan siang berdua he he" Wilona tertawa geli.
"ya saatnya papa dan mama menikmati hari tua nak, punya anak cuma dua dan jauh lagi, Nico di Surabaya jarang pulang apalagi Kevin" nampak kesedihan terbaca dari ucapan dan mimik wajahnya.
Wilona mendekat, merangkul lengan laki-laki yang hampir dua tahun dikenalnya ini. Sosoknya yang arif dan bijaksana sangat diidamkan Wilona yang sejak kecil sudah kehilangan sosok ayah.
"nanti kalo kamu dan Kevin berjodoh, sering-sering pulang ke Banyuwangi ya, papa membayangkan cucu-cucu papa dan mama rame kumpul di rumah kita" Wilona terkesiap mendengar harapan papa Sugi, wajahnya sedikit berubah.
"kenapa nduk, sejauh ini kamu masih belum yakin dengan kesungguhan cinta Kevin?" papa Sugi bertanya seolah memahami apa yang Wilona fikirkan. Wilona terdiam. Papa Sugi mengusap rambut Wilona yang masih duduk di sampingnya.
"papa ini anak seorang petani yang kehidupannya jauh dari kecukupan. Saudara papa banyak", papa Sugi mengawali ceritanya.
"puji tuhan, papa diangkat anak oleh opa Santoso yang merupakan ayah mamamu, mama Nia".
"dalam bimbingan opa Santoso, papa tumbuh menjadi pemuda yang piawai dalam berbisnis, usaha opa saat itu maju pesat. Papa juga bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi berkat pencapaian bisnis papa saat itu" Wilona sangat tertarik mendengar cerita papa Sugi.
"sampai pada satu keadaan dimana opa Santoso meminta papa untuk menikahi mama Nia, padahal waktu itu mama Nia punya pacar yang tidak disetujui opa Santoso" pandangan papa Sugi menerawang mencoba mengingat-ingat masa lalunya.
Wilona semakin bersemangat menyimak cerita papa Sugi sambil bergelayut manja di lengan papa Sugi.
"mama ga mau dijodohin sampe sempet minggat dari rumah opa",
"trus-trus pa.." Wilona ga sabar menunggu cerita endingnya.
"yah gitu, sebagai seorang lelaki yang sangat mencintai mamamu, papa berupaya keras meyakinkan mama dengan berbagai cara hingga mama Nia luluh dan mau menerima papa apa adanya", "singkat cerita kami hidup bahagia sampai sekarang" papa Sugi menutup ceritanya.
"cie..cie romeo dan juliet ya pa" Wilona bertepuk tangan
"ye, romeo juliet mah ga bersatu kan nduk...kalah berjuang mereka" papa Sugi melakukan pembenaran. Papa Sugi memegang tangan Wilona.
"nduk, cinta itu ga selamanya indah, dan ga ada hubungan yang ga ada batu sandungannya. Kalo kamu merasa yakin Kevin yang terbaik, begitu juga sebaliknya ya ayo berjuang mengatasi segala rintangan jangan menyerah" papa Kevin bersungguh-sungguh saat mengucapkan ini.Mata Wilona menghangat, dipeluknya papa Kevin seolah minta kekuatan lebih. Papa Kevin sangat memahami perasaan gadis pilihan anak bungsunya ini. Jauh di dalam lubuk hatinya ia merasa sudah sreg dengan gadis ini.
"aduh-aduh calon papa mertua dan calon mantu so sweet amat, bikin laper eh baper nih.." Kevin yang ntah sejak kapan datang sudah berdiri di pinggir kolam, kedua tangannya membawa es krim coklat kesukaan Wilona. Wilona tersenyum malu sementara papa Sugi tergelak mendengar komentar anak kebanggaannya ini.
Senja mulai turun, Wilona menikmati es krim coklat di tangannya ditemani Kevin di gazebo atas kolam. Sesekali Kevin menghapus noda es krim yang menempel di bibir Wilona, dan Wilona pun tersipu.
Aku 'tak pernah meminta
Sosok pendamping sempurna
Cukup dia yang selalu
Sabar menemani dalam kekuranganku
(Lirik lagu kekasih impian, Natta Reza)
KAMU SEDANG MEMBACA
Penjaga hati (Tamat)
RomanceCerita halu berdasarkan hasil stalking sosial media, khayalanku adalah doa terbaik buat pasangan Natasha Wilona dan Kevin Sanjaya - wilovins Bagaimana pun manusia berusaha, Tuhan lah yang menentukan. Jodoh, rizky dan maut tidak akan tertukar sediki...