Intervensi Orang Tua

870 42 10
                                    

I can't wait 'til I get back to you
All this distance
Has me missing, yeah
All the good times that we used to share
I took for granted
Petty semantics, yeah
But now I'm seeing everything so clear
And all I know is that I want you here

Just to think all the things we missed
If we ended like this
It'll be a big regret
So I won't waste time
The next time there's a chance
A chance to hold your hand
And tell you how I feel, feel

Kevin bersenandung mengikuti alunan suara Vidi Aldiano yang mengcover lagu apik PJ. Morton berjudul I can't wait di dalam mobil yang melaju menuju rumah Kevin.

Wilona sibuk dengan ponselnya tapi pikirannya penuh dengan tanda tanya.
"tadi pagi mama Nia telp mami, kenapa ya Vin?" Kevin berhenti bersenandung.
"oya?, kan emang biasa mereka saling telp Wil?, Kevin masih santai menanggapinya.
" iya sih, tapi kenapa coba tiba-tiba mama dan papa kamu mendadak ke Jakarta trus siang ini juga kamu diminta bawa aku menemui mereka", wajah bingung Wilona buat Kevin pengen ketawa tapi ditahannya takut Wilona tersinggung.

"Yah, aku juga ga tau sih..mama ga telp aku juga, sabar ya non..nti juga kita tau maksud orang tua kita apa", Kevin mencoba menenangkan.
"aku kok deg-degan ya Vin" Wilona berceloteh sendiri. Jujur dalam hati Kevin juga penuh tanda tanya kenapa orang tuanya mendadak terbang ke Jakarta.

Orang tuanya sedang dalam perjalanan dari bandara menuju rumah Kevin. Sementara Wilona langsung menuju dapur rumah Kevin. Tadi mereka sempatkan mampir ke toko buah dan Wilona berniat untuk membuat salad buah untuk suguhan orang tua Kevin. Kevin menghampiri wilona yang tengah menyimpan salad buah di kulkas.
"bikinin jus dong Wil, haus nih" pinta Kevin setengah merajuk
"ih..perasaan baru minum es kelapa muda deh, dah minta jus aja awas beser lho" Wilona menggodanya tapi tetep beranjak menyiapkan bahan bahan untuk buat jus buah.

Wilona mengulurkan jusnya.
"duduk sini Wil, bentar lagi mama dan papa nyampe katanya". Wilona ingin mencuci tangan dulu di wastafel dan berkata "aku ke toilet dulu Vin".

Sekembalinya dari toilet, sudah hadir orang tua Kevin di ruang keluarga. Mama Kevin langsung memeluk Wilona, sebelum gadis itu menyalami papa Sugi. Sambil menunggu mama dan papa Kevin yang sedang istirahat sejenak, Wilona dan Kevin bermain dengan Moana, anjing kesayangan Kevin.

"Wil.." tiba-tiba Kevin meraih tangan Wilona yang sedang mengelus-elus tengkuk Moana. Wilona menoleh tepat saat Kevin menatap di manik matanya. Sesaat hening menikmati tatapan mereka yang saling mengunci. Kevin meremas tangan Wilona.
"nikah yuk," pernyataan yang membuat jantung Wilona serasa mau copot.
"iih kamu ya..ngajak nikah kayak ngajak makan bakso aja" Wilona memencet hidung Kevin sambil tertawa. Kevin mengusap hidungnya yang terasa sakit sambil tersenyum geli, Wilona perlu diyakinkan lagi nih.
"males ngajak pacaran lagi, pengennya langsung nikah" Kevin menegakkan badannya tanda serius.
Wilona terdiam, senyap untuk beberapa saat, diputar-putarnya gelas jus dengan satu tangannya yang bebas, sementara tangan yang lainnya masih ada dalam genggaman Kevin.
"kamu iih..emang kamu dah siap apa? lahir dan batin mo nikah sama aku?" Wilona mengerjapkan matanya.
"kalo ga siap ngapain aku ngomong" Kevin gugup dengan keberaniannya nembak Wilona untuk yang ke dua kalinya.
"ini bukan perkara main-main lho Vin" Wilona mencoba bernegosiasi.
"yang main-main tuh sapa ya.., dari awal kenal kamu aku dah niatan serius jadiin kamu istri aku" Kevin meyakinkan Wilona lagi.

Tiba-tiba papa Sugi dan mama Nia sudah hadir di antara mereka. Wilona dan Kevin merasa kikuk, mereka denger ga ya..
"Kevin ada benarnya juga Wil, kalo dah siap nikah apalagi yang kalian tunggu?" papa Sugi angkat bicara untuk pertama kalinya.
"iya nak, mama dan papa akan merasa lebih tenang jika kalian segera menikah, waktu 1,5 tahun cukup lah buat kalian saling mengenal dan setelah menikah pasti lebih indah proses saling mengenalnya" mama Nia ikut mengutarakan pendapatnya.
Wilona tambah kikuk, meredakan rasa kagetnya atas situasi yang tak terduga ini.
"sudah ayo siap-siap kita temui mamimu dan Lala, kita bicarakan masalah ini lebih lanjut, tadi mama dah janjian juga sama mamimu" papa Sugi beranjak ke luar dengan gaya meyakinkan. Giliran Kevin yang bengong dengan kejadian tiba-tiba ini, jadi ini sudah direncanakan?

Mereka berangkat ke rumah Wilona menggunakan dua mobil, papa Sugi sengaja membiarkan Kevin dan Wilona semobil supaya bisa ngobrol dari hati ke hati. Nyatanya keduanya saling adu diam, Kevin fokus dengan lalu lintas di depannya dan Wilona dengan sejuta debar di dadanya.

Di ujung cerita ini
Di ujung kegelisahanmu
Kupandang tajam bola matamu
Cantik, dengarkanlah aku

Aku tak setampan Don Juan
Tak ada yang lebih dari cintaku
Tapi saat ini 'ku tak ragu
'Ku sungguh memintamu

Jadilah pasangan hidupku
Jadilah ibu dari anak-anakku
Membuka mata dan tertidur di sampingku

Aku tak main-main
Seperti lelaki yang lain
Satu yang kutahu
Kuingin melamarmu
(Lirik lagu melamarmu, badai romantic project)

Penjaga hati (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang