"Ini, minumlah" Secangkir susu coklat hangat dengan kepulan asap putih yang mengepul diatasnya mengambil alih perhatian mata hijaunya.
"Arigatou"
Dengan gerakan cepat, si gadis menyesap suguhannya dengan pelan. Lalu meletakkan kembali cangkir tersebut tepat di samping tumpukan kertasnya.
Mata emerald nya kembali bergelut dengan benda putih didepannya, tanpa memperhatikan sang pemuda yang merupakan kekasihnya itu sama sekali.
Setelah membiarkan gadisnya meneguk segelas air yang dibuatnya, pemuda jabrik itu menghempaskan tubuhnya diatas sofa empuk yang sedia menopang tubuhnya kapan saja.
Mata birunya melirik kearah gadis yang sedang berselingkuh dengan kertasnya, disertai wajahnya yang cemberut.
"Masih belum selesai? Ini bahkan sudah pukul sembilan. Kau belum makan kan?"
Si gadis bersurai merah muda itu menggeleng, namun matanya masih terpaku dengan kertas dibawahnya.
"Aku akan memesan makanan. Tunggu sebentar"
Naruto bangkit berdiri, ia membawa tubuhnya berjalan menuju pintu putih tak jauh dari tempatnya.
"Naruto," Sang pemilik nama menengok kebelakang menatap kekasihnya "sekali lagi, terima kasih" Ucap Sakura tulus.
Kemudian hanya sebuah cengiran lebar yang ia tampilkan sebagai tanggapannya, baru tubuhnya benar benar menghilang dibalik pintu itu sepenuhnya. Meninggalkan sang gadis dengan hembusan nafas lelahnya.
'Apa aku bisa mempercayai Sasuke? Bagaimana jika ia menyakiti Ino lagi?'
Sakura mengacak rambutnya liar, kepalanya ia jatuhkan keatas sandaran sofa. Matanya yang sudah pedas ia pejamkan sebentar.
.
Dengan mimik dinginnya yang terpasang jelas di wajah tampannya, Sasuke berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan kantung plastik ditangannya.
Setelah ia pergi sebentar untuk membeli makan dan camilan untuk Ino dan juga dirinya, Sasuke memutuskan untuk kembali keruang VIP si pirang. Tidak ingin meninggalkan nya sendiri terlalu lama, Sasuke bahkan melangkah 2 kali lebih cepat dari biasanya.
'Apa aku harus menghubungi Karin nanti? Tidak, jangan sekarang. Tapi apa masih ada harapan?'
Sasuke mendesah panjang dengan pemikiran dangkalnya. Ia mengusap matanya yang sudah lelah.
'Mungkin besok lebih baik. Sekarang aku harus fokus dulu pada Ino.'
Setelah sampai pada tujuan, Sasuke mendorong pintu didepannya dengan sekali tekan, membuat pintu tersebut kini sudah mulai terbuka sedikit.
"Aku kembali. Apa kau-"
Sasuke membulatkan kedua matanya sempurna saat mata hitamnya menangkap sesosok lain diruangan pribadi milik Ino. Laki laki yang ia kenal sebagai ayah dari gadis yang sedang ia jaga itu kini tengah menengok kan kepalanya menatap kehadiran dirinya.
Tak sampai situ, matanya yang membidik tajam kedua onyx nya membuat Sasuke tak bisa bergerak. Bahkan untuk melangkahpun rasanya kakinya begitu berat dan susah.
"Sasuke-san?"
Sasuke mengerjap sedikit, lalu ia menelan ludahnya untuk memperlancar tenggorokannya yang dirasa tercekat itu. Dengan segenap hati yang ia miliki, tubuhnya ia bawa mendekat dengan sedikit paksaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐢𝐬𝐭𝐚𝐤𝐞 「ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ」
Teen FictionUcapan... mobil... pohon... ingatan.... ini semua hanyalah kesalahan kan? . . . . Pairing: 「Sasuke U, Ino Y, Gaara S」, 「Naruto U, Sakura H」