"Ya, begitulah hei ingat jangan lepas maskernya dulu Suigetsu, disini masih banyak orang" Bisik Karin,
"Cih merepotkan sekali. Padahal aku sudah berharap disini tempat yang sepi," Karin hanya menggeleng ia kemudian memanggil bartender untuk datang mendekat. "Biar aku saja yang memesan kau mau pesan apa?" Tersenyum lebar Karin menurunkan topi hitam milik Suigetsu lebih dalam agar wajahnya tidak terlihat.
Harapannya saat ini adalah bartender tersebut segera datang kearahnya, namun ia salah bukan dia yang datang melainkan seseorang yang ia kenal adalah kekasihnya.
Dengan mata yang sudah membulat sempurna Karin mematung ditempat, mata merahnya terpaku pada onyx nya yang menatapnya menusuk. "S-Sasuke? B-bagaimana-"
"Apa apaan ekspresi menjijikkan mu itu brengsek?!"
Suigetsu mendongak, walau ia belum melepas topi dan maskernya dibalik itu ia sedang mengumpat.
"Tunggu-"
"Jadi selama ini kau tidak bisa kuhubungi karena kau mempunyai simpanan? Biar kulihat siapa dia sebenarnya" Sasuke membuka paksa topi hitamnya walau Karin dan Suigetsu sudah mencegah namun tenaganya jelas kurang kuat dengan Sasuke yang sudah tersulut emosi. Lepas sudah topi hitamnya, menampilkan rambut biru mudanya yang sudah Sasuke duga siapa pemiliknya. "Heh, sudah kuduga kau dalangnya"
Karin menampar tangan Sasuke keras membuat perhatian sang pemuda teralihkan padanya. "Apa aku tidak boleh berhubungan dengan orang lain sedangkan kau sendiri saja seperti itu?!" Tak memperdulikan tatapan pengunjung lain disana, Karin menunjuk tegas kearah Ino yang masih menunduk. "Aku masih mempercayai mu selama ini Karin! Tapi kau tidak pernah mau percaya kalau Ino adalah temanku?! Apa maumu sebenarnya?"
"Aku hanya tidak ingin kau bersamanya! Dia itu memanfaatkan mu Sasuke, lihat setelah dia mempunyai pacar dia malah mendekatimu?" Karin menunjukkan foto hasil tangkapannya kemarin saat Ino dan Gaara saling menempelkan dahinya satu sama lain ditengah jalan. Sasuke sedikit terkejut sebenarnya namun begitu ia mengingat perkataan Sakura saat di lorong rumah sakit minggu lalu. Sasuke berhasil kembali menyita keterkejutan nya.
"Heh, kenapa kau diam? Apa kau sakit hati karena dibodohi oleh gadis brengsek itu Sasuke? Oh atau mungkin karena kecelakaan kemarin dia menjadi gila? Heh, kasihan sekali padahal-"
Byur
Ino dengan mata tajamnya menatap wajah Karin yang sudah basah kuyup akibat ulahnya menyiram jus melon pesanannya. Sasuke hanya diam, sedangkan Karin ia sangat syok karena seluruh penampilan nya berantakan.
"Bisa kudengar sekali lagi ucapanmu barusan?" Ucap Ino dingin,
"Tch sialan kau brengsek! Kau itu benar benar tidak wa- ukh!"
Ino menampar pipinya lalu menarik kerah bajunya keras, dengan wajahnya yang sudah penuh kemarahan Ino berdesis tepat ditelinga nya "kau, mau merasakan apa yang kurasakan saat itu?"
"A-apa yang- k-kau bicarakan"
"Jika kau ingin merasakan nya, aku bisa membuatmu hilang ingatan sekaligus mematahkan lenganmu" Ino menyeringai sinis ia kemudian melanjutkan "karna suatu hari nanti namamu pasti akan terukir. Bukan diantara beribu bintang melainkan dibatu nisan. Apa kau mau cepat cepat menjadi seperti itu hm?"
Melihat ekspresi Karin yang sudah hampir menangis sekaligus bergetar hebat itu membuat Sasuke semakin menatapnya tajam, ia tidak tahu apa yang dikatakan Ino sampai berhasil membuat Karin diam seribu bahasa seperti itu.
Setelah mengucapkannya Ino menghempaskan cengkeraman nya menjauh membuat Karin tersentak mundur, "jadi, bisa kau jelaskan ini semua Karin-san? Aku yakin bibirmu yang bergetar itu masih mampu untuk berbicara" Ino mengeluarkan handphone nya ia kemudian menyetel rekaman yang ia dapat sedikit keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐢𝐬𝐭𝐚𝐤𝐞 「ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ」
Teen FictionUcapan... mobil... pohon... ingatan.... ini semua hanyalah kesalahan kan? . . . . Pairing: 「Sasuke U, Ino Y, Gaara S」, 「Naruto U, Sakura H」