Ino memeras ujung roknya sedikit keras, matanya yang sembab dan rambutnya yang kusut membuat penampilan nya sedikit berantakan saat ini. Gaara yang masih setia berada di sisi nya hanya bisa berdo'a dalam hati agar kebahagiaan segera menghampiri nya menggantikan rasa pahit dihidupnya.
Namun apa takdir akan mengiyakan begitu saja? Tentu saja tidak. Harus ada usaha untuk mengubah keadaan. Dan Gaara yakin, dirinya lah yang bisa mengubah itu semua.
Perlahan ia mengusap tangannya lembut, kemudian ia berganti menata rambut pirangnya agar layak dilihat lalu kembali mengusap tangan mungilnya. Mata jade nya menatap jauh langit yang tersenyum cerah diatas sana, namun sangat bertolak belakang dengan garis bibir keduanya yang sangat datar dan wajah cemberut nya.
"Gaara" Suara serak Ino membuat Gaara dengan cepat menoleh kearahnya. "Maaf ya, sudah membuat bajumu basah karena perilaku konyolku"
Masih setia menggenggam tangannya, Gaara tersenyum simpul. "Tidak apa, asal kau membutuhkan tempat untuk bersandar kapan pun aku bersedia"
Ino ikut tersenyum simpul, hatinya menjadi hangat sekarang. Entah mengapa ia selalu bisa dibuat tersenyum olehnya walau sedikit. Dan Ino sangat beruntung karena memiliki Gaara disekitarnya. Sangat beruntung.
"Arigatou"
"Hn, karena hujan sudah berhenti ayo kuantar pulang. Kau bisa demam jika terus seperti ini"
Ino mengangguk, ia kemudian menerima uluran tangan Gaara untuk bangkit berdiri. Keduanya kini berjalan beriringan menyusuri jalanan sepi itu dengan membisu.
.
Cklek
Sasuke membanting begitu saja pintu apartemen nya. Tak memperdulikan pakaiannya yang sudah basah dan acak acakan ia langsung bergegas menuju kamarnya.
"Sial, sial, sial!"
Dengan penuh emosi, Sasuke menghancurkan seluruh barang barang yang ada diatas meja kerjanya. Termasuk komputer miliknya yang biasa ia gunakan untuk mengerjakan laporan perusahaan nya. Merasa sangat frustasi, ia mendudukkan dirinya di bibir ranjang, kemudian menggosok rambutnya sangat liar dan sesekali menjambaknya kasar.
Setelah ia berusaha mengejar Karin tadi, ia tidak kunjung mendapat kan tubuhnya ada dalam jarak pengelihatan nya. Sudah berusaha ia cari kesana kemari namun tetap nihil. Handphone nya pun sampai sekarang tidak aktif. Dia seolah seperti gadis yang telah hilang ditelan bumi bulat bulat setelah melakukan perbuatan dosa besar.
Membuat sang Uchiha menggeram frustasi, ia pun tak henti hentinya mengumpat dalam hati kecilnya yang sudah membeku.
.
"Ano, Gaara-kun kau mampir saja dulu. Seperti nya aku masih menyimpan baju ayah, kau bisa memakainya." Ino mulai menekan tombol password apartemen nya. Kemudian mendorong pintunya kedalam.
"Tidak apa, rumahku dekat dari sini. Kau masuklah, jangan lupa setelah ini kau mandi dan makan, jangan terlalu memikirkan hal hal yang berat. Dan-"
"Iya, aku tahu terima kasih" Ino terkekeh geli, "kau juga setelah ini mandi dan jangan lupa jaga kesehatan ya" Ino mengacak rambut merahnya pelan.
Gaara yang diperlakukan seperti itu hanya bisa tersenyum canggung. "Oh, um, yah t-tentu saja." Jeda sejenak untuknya mengusap pangkal hidungnya. "Kalau ada apa apa telepon saja. Aku sedia dua puluh empat jam untukmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐢𝐬𝐭𝐚𝐤𝐞 「ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ」
Teen FictionUcapan... mobil... pohon... ingatan.... ini semua hanyalah kesalahan kan? . . . . Pairing: 「Sasuke U, Ino Y, Gaara S」, 「Naruto U, Sakura H」