#14

234 32 7
                                    

"Apa yang sudah anda lakukan selama ini sudah baik." Dokter yang atas nama Kabuto di balik nametag nya itu masih sibuk mencoret-coret kertas putihnya. "Baiklah, untuk hasilnya ini silahkan"

"Ah, arigatou" Ino menerima uluran tangan sang dokter. Ia tersenyum lebar kemudian memeluk erat map coklatnya.

"Besok lusa anda tak perlu datang, hasilnya sudah seratus persen. Tapi jika anda masih menerima keluhan atau rasa sakit di sekitar kepala. Anda bisa langsung konsultasi kembali" Ino mengangguk lalu bangkit berdiri. "Hai' dozou arigatou gozaimasu sensei"

Setelah mengucapkan kalimat perpisahan, Ino segera menarik diri meninggalkan ruangan, dengan matanya yang berbinar ia menatap Gaara penuh rasa senang membuat pemuda bertato kanji ai tersebut menaikkan sebelah alisnya. "Tunjukkan apa yang membuatmu menjadi seperti ini"
Seolah terhipnotis oleh Gaara, ia memberikan map tersebut kearahnya. Dengan senang hati Gaara menerimanya lalu membacanya sekilas. "Syukurlah" Ucapnya pelan.

Ino memeluk Gaara secara spontan, membuat pemuda itu sedikit terlonjak kaget namun ia segera membalas pelukannya. "Arigatou Gaara-kun"

"Hn"

Mereka melepasnya, Ino menatap netra jade nya dalam. "Aku tidak tahu harus membalas perbuatan mu dengan cara seperti apa."

"Membalas? Untuk jasa apa? Aku tidak melakukan apa apa"

Ino meletakkan telunjuk nya dibawah dagu "heh, kau tahu selama ini kau itu selalu berada disisi ku kan. Kau selalu mengajakku keberbagai tempat untuk memulihkan memori dan selalu perhatian padaku. Aku sangat berterimakasih soal itu"

"Hei memangnya kau mau pergi jauh sampai mengucapkan kalimat seperti perpisahan begitu?"

Ino tertawa pelan "tidak tidak, baiklah kalau begitu ayo kita ke jalan jalan ke taman lagi." Ia menyeret tangan Gaara menuju lobi. "Oh iya ngomong ngomong apa Sakura langsung bekerja?"

"Hn, dia menerima panggilan darurat tadi, lalu bagaimana dengan mobilmu?"

Ino terlihat sedikit menerawang "itu... Sepertinya belum selesai diperbaiki mungkin besok aku akan kesana lagi" Sepenuhnya keluar dari rumah sakit, kedua manusia tersebut mulai memasuki mobil sang pemuda.

"Tidak pernah bosan ya pergi ke taman" Ino menoleh ia kemudian tersenyum lebar "tidak, kau tahu kan alasanku menyukai taman?" Tak ingin kalah tersenyum, Gaara mengusap pucuk kepala pirangnya lembut "ya, aku tahu, kau itu selalu saja seperti ini"

"Nah maka dari itu aku sangat menyukai mu Gaara-kun, kau orangnya pengertian"

"Heh, kau tahu itu" Setelah mengucapkan kalimat itu, Gaara segera melajukan mobilnya memutari patung berlambang medis itu dan segera melesat menuju tempat tujuan.

.

Sasuke mengeratkan kedua jaketnya, rambutnya yang melawan gravitasi itu ia biarkan begitu saja walau sedikit acak acakan. Dengan sekali memutar knop pintu apartemen nya, tubuhnya sudah sepenuhnya keluar dari kediaman. Ia menghembuskan nafasnya panjang lalu mulai melangkah lagi. Entah mau kemana tujuan utamanya ia tidak tahu. Tapi mungkin ia akan sedikit mencari angin, mengingat sudah hampir 3 hari dirinya tidak keluar membuat pikirannya sedikit tertekan.

Beberapa kali ia mengabaikan deringan telepon yang sedari tadi masuk, Sasuke tetap melanjutkan langkahnya dengan menggertak kan giginya kesal.

Kakinya membawa tubuh tegapnya menuju supermarket terdekat, membeli beberapa minuman kaleng dan meneguknya habis lalu segera beranjak pergi lagi.

'Mungkin aku akan kembali bekerja besok.'

Sasuke masih melangkah, tangannya ia gunakan untuk menarik tudung jaketnya menutupi sebagian rambut raven nya. Terlihat sangat misterius memang, apalagi sorotan mata tajamnya yang ia perlihatkan itu membuat beberapa orang yang tak sengaja berpapasan dengannya mengalihkan pandangannya.

𝐌𝐢𝐬𝐭𝐚𝐤𝐞 「ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang