(Jangan lupa follow author yesikastefani dulu ya bagi yang belum)
Hai gesss!
Ketemu lagi sama aku, author yesika dan lanjutan kisah dari
VERLANO!
YEYYYY
Ada yang menanti-nanti?
Maaf ya suka ke undur gitu updatenya, karena banyak kendala dari wp eror, gambar nggak masuk, dan juga kehabisan ide wkwk.
Oke dari pada banyakan cincong yuk mulai saja bacanya!
HAPPY READING!
I LOVE YOU
***
"Eh Ban, nih kolor gue tadi kena kecap loh pas pesen makan. Mau gue cuci ah!"
Vrelan pun mencopot kolornya dan hanya menyisakan sempak putihnya.
Dengan sangat lihai Vrelan mengucek-ngucek kolornya menggunakan air pantai.
"Bersih ya nak bersih... Satu gosok noda membandel hilang!" ujar Vrelan sibuk mencuci.
Tanpa di sadari, Vernan dan Tulus pun melewati kedua manusia tersebut. Pandangan Vernan pun jatuh pada Vrelan yang asik menyuci.
Vernan pun menyaut keras dan berusaha mengingat-ingat.
"Vrel, sempak putih lo kok gue kaya pernah liat ya?"
Mata Vrelan langsung mendelik ke arah Bana.
"Mampus gue Ban!"
***
32. DEBAY?
Vernan yang berjalan berdampingan dengan Tulus segera menghampiri tempat kediaman Bana serta Vrelan.
Vernan memicingkan matanya curiga saat melihat sempak putih milik Vrelan yang dikenakan tersebut.
Vernan mengingat-ingat lagi. "Gue pernah liat itu di..."
Mata Vrelan dan Bana bertemu seakan rencananya hampir terbongkar sebentar lagi. Mereka memikirkan sematang-matangnya agar mengalihkan pembahasan Vernan.
"Oh lo salah liat kali Ver, sempak giniankan famous. Kali aja lo liat orang berak di kali pake sempak putih, ya kan?" Celutuk Vrelan heboh.
Bana langsung menabok punggung Vernan keras. "Nah! Iya kali gitu bang, lo kan orangnya lupaan!"
Vernan tetap menggeleng-gelengkan kepalanya, "Nggak, gue liat itu baru-baru ini!"
Hati serta jantung Bana dan Vrelan sudah dag dig dug jeder-jeder tidak karuan, melebihi deg-degan kepergok selingkuh pacar.
KAMU SEDANG MEMBACA
VerLanO (END)
Humor"Kwasih guwe awlesan bwuat restuwin lo pwacwaran samwa adwek guwe?" Vrelan sudah berkacak pinggang di depan rumahnya sembari menikmati rempeyek kacang yang begitu lezat. "Kita cocok bang," balas Bana mengangguk pasti lalu menoleh ke arah Ocha sebela...