Mengikat Janji Suci

1.8K 117 13
                                    

Sudah dua minggu lebih Lesty berada dirumah sakit, pernikahan mereka pun untuk sementara ini diundur, karena keaadaan Lesty yang masih belum pulih.

Kini Lesty tengah bersiap pulang, tiga hari lagi adalah hari pernikahannya, sudah satu minngu ini Lesty tidak di izinkan untuk bertemu dengan Billar, mengingat pesan orang tua jaman dulu tentang hal hal yang boleh dilakukan dan tidak pada saat mendekati hari pernikahan.

"Mama, dede gak boleh ketemu sama kaka yah? Sebentar aja nggak boleh ma, dede udah lama nggak ketemu sama kaka, video call juga gak boleh cuma telfonan sama chattingan aja" Keluh Lesty karena ia sangat merindukan Billar.

"Dede sayangnya mama, hei dengar sini sayang, kan sebentar lagi kalian akan menikah, bersatu, dan takkan terpisahkan lagi" Sahut mama Lesty seraya memeluk putri nya tersebut.

"Tapi tetep aja ma, dede merindukan kaka" Lirih Lesty, dengan mat berkaca kaca.

"Hahaha, anaknya mama ini lucu banget sih? Baru ndak ketemu satu mingguan aja sudah kangen lagi sama calon imam nya" Ucap mama Lesty sambil tertawa kecil.

"Ish mama malah ketawa" Rajuk Lesty  memanyunkan bibir nya.

"Hahaha, yasudah kalau begitu sekarang kamu siap siap ya, kita akan segera pulang kerumah, tadi papa ngabarin, katanya Billar sudah bayar administrasi nya" Ujar mama Lesty, lalu membereskan semua peralatan bekas sarapan tadi.

"Iya ma, Lesty mau mandi dulu biar lebih segar dan wangi"

Lesty pergi meninggalkan mama nya yang beres beres menuju kamar mandi.

Vita menyiapkan sebuah kejutan untuk lesty putrinya, ia diberi amanah oleh Billar calon menantunya agar memberikan sebuah kalung yang telah dibeli untuk Lesty.

"Nggak nyangka, sebentar lagi putriku akan menikah, putri kecilku yang selalu manja pada papa nya akan menjadi seorang istri, YaAllah berkahilah pernikahan mereka, Ridhoi lah setiap langkah yang mereka ambil" Batin vita menitikkan air mata.

"Loh, mama nangis? Mama kenapa ma? Ada yang sakitin mama? " Tanya lesty panik karena melihat sang mama yang menangis.

"Mama nggak nangis lesty, mama bahagia dan terharu, sebentar lagi putri kecil mama akan menikah, menjadi seorang istri" Jawab vita mengukir sebuah senyuman.

"Lesty pun masih nggak nyangka ma, do'a in lesty selalu ya ma, agar semua langkah yang lesty ambil dimudahkan semua"

"Aamiin, mama akan selalu do'a in putri tersayang mama ini"

Vita mennyuruh lesty agar bisa pulang sekarang, namun lesty meminta Vita untuk menemaninya terlebih dahulu kesebuah pusat perbelanjaan.

Lesty ditemani Vita, mulai memasuki sebuah pusat perbelanjaan, Vita tidak mengetahui apa yang akan dibeli oleh lesty.

"Kamu mau beli apasih sayang? Kan baru sembuh masa udah mau jalan jalan aja, kalau kamu perlu sesuatu, kamu bisa bilang sama mama atau teh yuli, nanti mama atau teh yuli bisa beliin, kamu nggak perlu capek capek" Seru vita yang masih setia menemani lesty.

"Hehe, sebenarnya lesty cuma mau beli macaron sih ma, tapi lesty baru inget, kalau lesty belum sempat beliin kaka sepatu dan ikat pinggang" Jawab lesty, cengar cengir.

Vita hanya diam, ia kesal dengan putrinya itu.

Setelah mendapat apa yang di inginkan oleh lesty, Vita dan lesty segera bergegas untuk pulang kerumah, sebentar lagi adzan maghrib akan berkumandang.

~~~
Menunggu waktu tiga hari tak perlu lama lama, kini tiba saatnya dimana hari bahagia Lesty dan Billar akan mengikat janji suci sehidup semati.

Untill Jannah #LeslarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang