5

920 90 13
                                    

"Memangnya kenapa kalau sultan jajan cilok?itu tidak akan mengganggu kalian kan?jadi untuk apa kalian mengurusi kehidupanku bahkan makananku"ucap hitomi yang kini sedang berjalan pelan kepada teman dan juga pacarnya itu

"Anjay yen savagenya keluar tuh"ucap sakura kepada yena

"Yang kayak gitu savage?kalian belum liat hitomi kalau udah kumat"ucap nako enteng

"Apa kau mau satu butir cilok ini mengenai matamu sayang?"tanya hitomi kepada nako, senyumnya—seringaiannya terlihat ketika bertanya hal tersebut

"T-tidak hiichan-a aku hanya bercanda"jawab nako tergagap

"Bercanda kau bilang hmm?itu sama sekali tidak lucu sayang"ucap hitomi

"Hehehe maaf"hanya cengiran bodoh yang keluar dari bibir nako

"Tadi kalian lagi ngomongin apa?kok bawa-bawa gw"tanya nako penasaran

"Lah yang bawa-bawa lo siapa?"tanya sakura

"Tadi bilang bantet-bantetan pastinya lagi ngomongin gw kan"ucap nako

"Jadi lo ngerasa bantet?"tanya yena

"Iya"jawab nako

"Sialan"ucap nako yang merasa sudah dijebak oleh yena

Sedetik kemudian suara tawa menggema diseluruh ruangan yang mereka tempati

"Y-yena"ucap seseorang yang seketika menghentikan tawa menggelegar yang tadi terdengar sangat mengganggu

"..."

yena tidak menjawab namun dari wajahnya bisa menyiratkan bahwa dia bertanya ada apa—untuk apa dia—yuri memanggilnya

"A-aku mau keluar dulu, m-mau b-beli makanan"ucap yuri terbata-bata karena gugup melihat teman-teman yena menatapnya seakan-akan ingin menerkamnya detik itu juga

"G"jawab yena

"Msk."lanjut yena memerintah

"T-tapi aku lapar"ucap yuri memelas

"Udah sih yen biarin aja dia nyari makan"ucap sakura menyarankan padahal sejujurnya sakura—teman-teman yena tidak mengetahui siapa gadis yang ada dihadapan mereka

"Gw bilang masuk ya masuk!NGERTI GA?!"amarah yena tiba-tiba muncul karena melihat yuri yang tak kunjung beranjak dari tempatnya berdiri untuk kembali masuk ke dalam kamar

Yuri tidak menjawab ucapan yena karena saat ini dia sedang menahan tangisannya agar tidak terlihat oleh orang-orang di depannya

Dengan cepat yuri sudah berlari menuju kamar dan menutup pintunya dengan keras membuat orang-orang yang masih terdiam membisu di ruang tamu rumah yena terkejut

Melihat yuri yang membanting pintu hingga memunculkan suara yang keras padahal jarak dari ruang tamu ke kamarnya bisa dibilang cukup jauh membuat amarah yena kembali muncul

"Sebaiknya kalian pulang, dan untuk lo chaeyeon sesuai perjanjian gw bakal bunuh orang yang lo maksud secepat mungkin"ucap yena menahan amarah

"O-oke"ucap mereka berbarengan

Tidak membutuhkan waktu lama untuk teman-teman yena membereskan barang bawaaannya dan pergi dari rumah yena

Yena yang melihat teman-temannya sudah pulang segera berjalan menuju kamarnya

Setelah sampai di depan pintu kamarnya, yena segera membuka pintu tersebut dan menutupnya dengan sangat keras

Yuri yang melihat hal tersebut merasakan bulu kuduknya berdiri tanda dia takut dengan apa yang baru saja dia lihat

"Lo tau apa slh lo?"tanya yena kepada yuri sembari berjalan mendekat ke arahnya

"A-aku cuma pengen makan emang itu sebuah kesalahan?"ucap yuri

"Oh ternyata hamster kecil ini tidak mengetahui apa kesalahannya hm"ucap yena lalu menarik dagu yuri agar dia bisa melihat mata yang sangat indah—menurut orang lain tapi tidak menurut yena, yah untuk saat ini

"Maaf"ucap yuri pelan

Yuri yang ketakutan melihat yena hanya bisa menutup matanya rapat-rapat agar ia tidak bisa melihat kilatan marah dari sosok dihadapannya

"Buka mata lo"perintah yena

Tak ingin membuat yena semakin marah, yuri hanya mengikuti perintahnya

PLAK

Satu tamparan keras mendarat mulus di pipi sebelah kanan yuri, meninggalkan jejak merah di sana

Yuri tentu saja terkejut mendapatkan 'hadiah manis' dari yena

Sedetik kemudian air mata yang sudah kering beberapa menit lalu keluar kembali dari mata indah yuri

"Gw ga nyuruh lo nangis"ucap yena dingin

Namun bukannya mendengar apa yang diucapkan yena, yuri semakin menangis dan tentu saja hal tersebut membuat yena semakin marah

"Lo bnr-bnr ga bisa denger apa yg org blg hm?"ucap yena yang tangannya sekarang beralih untuk menjambak rambut indah milik yuri

"S-sakit"ucap yuri pelan

Yena yang mendengar yuri mengerang kesakitan tersenyum puas dan bukannya melepaskan namun yena semakin mengeratkan cengkeramannya

"Lo hrs dihukum"ucap yena datar

Yuri yang mendengar ucapan yena terkejut dan takut karena yena ingin menghukumnya, yang ada dipikirkannya sekarang adalah dia akan dibunuh—emm paling tidak di mutilasi?ntah lah itu hanya pemikiran yuri

Apapun hukumannya yuri hanya bisa berdoa semoga yena mengampuninya dan menghukumnya dengan hukuman yang ringan

Perlahan tubuh yena mendekati tubuh mungil yuri, yuri yang melihat yena semakin mendekatkan badan refleks memundurkan badannya

Yuri terus mundur hingga tak menyadari bahwa tubuhnya sudah berada di depan dinding

Yena semakin mendekatkan diri dan beberapa saat kemudian tubuhnya sudah menjepit tubuh mungil yuri

"M-mau apa kamu?!!"tanya yuri sedikit membentak

"Tubuh lo"jawab yena enteng

Yuri yang mendengar jawaban yena tentu saja terkejut dan yang lebih membuatnya terkejut saat ini adalah yena yang sudah menempelkan bibir tebalnya kepada bibir mungilnya

"Hmfh"berontak yuri di sela ciuman yena

Yena yang melihat yuri tidak merespon ciumannya, menggigit kasar bibir yuri membuat yuri membuka bibirnya

Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas yena lalu memasukan lidahnya ke dalam bibir yuri dan mengabsen semua yang ada di dalamnya

Ciuman yena bisa dibilang kasar—sangat kasar hingga membuat bibir yuri mengeluarkan darah

Yuri yang sudah mulai kehabisan nafas lalu memukul pundak kekar yena meminta agar dia melepaskan ciumannya

"H-hah h-hah hah"yuri berusaha mengambil pasokan udara sebanyak mungkin

"Itu baru pemanasan sayang"ucap yena dengan suara deepvoicenya



















Udah sstt jangan ganggu mereka naena wkwkwk

Gagaga canda, next part nc gais yg masih anak bayik jgn baca😡

Kecuali klo klian kepo😟







Vote komen gais
Love u all

Psycho || YenYulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang