7

871 77 9
                                    

Keesokan harinya

Matahari sudah menampakkan wujudnya namun yuri yang masih berbaring di tempat tidur King size di kamarnya masih betah memejamkan matanya, mungkin karena kelelahan setelah yena memaksanya melakukan sex?

"Eung...."lenguh yuri pelan ketika akhirnya cahaya matahari bisa membangunkannya dari hibernasi panjang yang melelahkan

"Jam berapa ini?"tanya yuri kepada dirinya sendiri

Yuri kemudian melirik jam yang tersedia di samping tempat tidurnya dan kemudian berteriak karena terkejut melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 09.00

"Ahhh...."ringisnya pelan merasakan sakit di antara ke dua pahanya

Yuri terlihat kebingungan mengapa 'miliknya'terasa sangat sakit?

1 detik

2 detik

3 detik

Yuri akhirnya dapat mengingat apa yang telah terjadi kepadanya dan mengingat hal itu membuat dirinya kembali mengeluarkan air mata, yuri bersumpah pada dirinya sendiri agar ia tidak lagi membuat yena marah dan yang paling utama bersumpah bahwa dia akan membenci yena seumur hidupnya

Setelah puas menangis akhirnya yuri beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi lalu mandi

Setelah selesai mandi, yuri berjalan menuju lemari dan memakai bajunya—jujur saja yuri merasa sangat jijik saat melihat pantulan dirinya di cermin ketika ia sedang memakai baju karena terdapat banyak sekali kissmark yang terdapat di tubuhnya

"Menjijikkan"ucapnya pelan

Yuri yang tak ingin melihat badannya lebih lama lagi cepat-cepat memakai bajunya, tepat setelah semua pakaiannya sudah ia pakai terdengar ketukan pelan di pintu yuri lalu cepat-cepat membuka pintu kamarnya dan di sana terdapat hyewon yang menatapnya dengan datar

"Apa?"ucap yuri karena hyewon tak kunjung mengatakan sesuatu

"Mau makan apa?"ucap hyewon dengan nada datar

'Makan hati' ucap yuri dalam hati

"Terserah"ucap yuri

"Ck" jawab hyewon

"Dih cakep lo?"ucap yuri tentu saja di dalam hati tidak mungkin ia mengucapkannya langsung dia tidak seberani itu

Hyewon kemudian berbalik untuk mengambilkan sarapan yuri dan yuri yang melihat hyewon sudah pergi langsung menutup pintu kamarnya dan menguncinya

Beberapa menit berlalu pintu kamar yuri terdengar ketukan pelan, yuri lalu bergegas membuka pintu tersebut

Ternyata orang yang mengetuk pintu tersebut adalah salah satu pelayan di rumah yena

"ini nona sarapannya"ucap pelayan tersebut ramah

"Terimakasih"ucap yuri sopan

Pelayan tersebut lalu tersenyum sebagai jawabannya dan kemudian menundukkan badannya tanda ia pamit

Setelah menerima sarapannya yuri lalu membalikan badannya dan berjalan ke arah jendela yang terdapat di kamarnya, sebelumnya ia sudah menutup dan juga mengunci pintu kamarnya takut yena masuk secar tiba-tiba

Yuri menikmati sarapannya dengan tenang sambil pandangannya lurus menatap pemandangan yang tersedia di luar rumah

"Kapan aku bisa keluar dari rumah ini?hhh bahkan keluar kamar ini pun sepertinya aku tidak memiliki keberanian untuk itu"gumam yuri pelan

Yuri terus saja bergumam sendiri memikirkan hidupnya dan sesekali menertawakan nasibnya namun kunyahan di mulutnya terus saja berlanjut

"Bukankah hidupmu sangat lucu jo yuri?kau dicampakkan oleh keluargamu dan kini kau diperkosa oleh seorang psikopat gila"ucapnya kepada diri sendiri

"Apa aku harus bunuh diri saja?lagian kalau pun aku tidak melakukan aksi bunuh diri pun suatu saat nanti aku pasti akan terbunuh secara perlahan di tempat ini"ucapnya kemudian

Tak terasa makanan yang ada di piringnya kini sudah habis, yuri lalu berjalan menuju pintu kamarnya dan membuka pintu tersebut lalu meletakan piring tersebut di dekat pintu kamarnya

Yuri yang sudah selesai meletakan piringnya bergegas masuk kembali ke dalam kamar dan mengunci pintu kamarnya agar tidak ada yang masuk

Baru saja yuri hendak berjalan kembali ke arah jendela pintu kamarnya kembali diketuk oleh seseorang

"Kenapa hari ini banyak sekali yang mengetuk kamarku" dengus yuri lalu berjalan kembali menuju pintu yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat dia berdiri

"Ada a—pa"ucapan yuri terpotong karena yang mengetuk pintu kamarnya kali ini adalah yena lelaki yang telah merenggut harta paling berharga yuri

Yena tidak menjawab dia hanya menatap tajam ke arah yuri, yuri yang mendapat tatapan tajam tersebut merasa bingung dan juga takut. Bingung karena kenapa tiba-tiba yena terlihat seperti marah padahal dia tidak melakukan ke salahan apapun dan takut karena dia berfikir bahwa yena ingin melakukan sex dengannya lagi

"Ikut gw" ucap yena akhirnya setelah beberapa menit tidak bersuara

"Kemana?"tanya yuri curiga

"Ga ush banyak tanya" jawab yena dingin

Yuri yang tidak ingin membuat yena marah kemudian mengikutinya dari belakang tentu saja dengan langkah yang besar karena yena berjalan dengan sangat cepat—itu menurut yuri tapi menurut yena dia berjalan seperti biasa tidak lambat dan tidak cepat juga, memang kaki yuri saja yang kecil hahaha

Yena terus berjalan dan turun ke lantai bawah—lantai bawah tanah bersama yuri dan ketika sampai di lantai dasar dan yena menuju suatu ruangan terlihat yujin dan hyewon yang juga ada di sana tapi mereka tidak hanya berdua ada satu gadis seusia yuri sedang diikat dengan rantai di sana

"Bunuh dia" perintah yena kepada yuri

"H-hah" yuri yang mendengar perintah yena sangat terkejut

"Gw bilang bunuh dia"ulang yena

"T-tapi" ucapan yuri terpotong karena yena segera berkata

"Bunuh dia atau lo yang gw bunuh" tanya yena dengan nada yang dingin













Vote komen gais
Love u all

Psycho || YenYulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang