3 ; remed

6.1K 884 50
                                    

"Yong, aku remed."

Jisoo menghampiri Taeyong dengan membawa kertas jawabannya. Taeyong memiringkan kepalanga dan menaikkan salah satu alisnya. "Terus?"

"Kita ga bisa pulang bareng." Jisoo menghela napas. "Remed kali ini lebih lama."

"Tapi, rapat OSIS juga lama," kata Taeyong.

Jisoo menatap Taeyong dengan bola matanya yang berbinar. "Jadi, kamu mau nungguin aku?"

"Nope," kata Taeyong sambil menggelengkan kepalanya.

Jisoo menggerucutkan bibirnya kesal mendengar perkataan dari Taeyong. Ia mendorong badan Taeyong kesal dan berkata, "Kok ga nungguin aku?!"

"Kamu juga bawa kendaraan, jadi ngapain nunggu kamu?" tanya Taeyong.

Jisoo terdiam. Benar juga ucapan Taeyong sebenarnya. Ia membawa kendaraan sendiri, karena Taeyong sibuk berangkat lumayan lebih pagi dari biasanya karena kesibukannya di OSIS.

"Ya sudah deh kalau gitu," kata Jisoo. "Aku remed dulu."

Taeyong menganggukkan kepalanya dan bertanya, "Remed apaan?"

"Biologi," jawab Jisoo.

Taeyong mengerutkan dahinya dan menatap Jisoo heran, "Bukannya kemaren ga pernah ikutan remed?"

"OOH! Kalau yang kemaren 'kan, pembahasannya tentang alat reproduksi." Jisoo menjelaskan. "Seisi kelas ga ada yang remed kok waktu itu."

"Terus, sekarang tentang apa?" tanya Taeyong. "Sistem imunitas, 'kan?"

Jisoo menganggukkan kepalanya. "Iya, makanya aku remed."

Taeyong menghela napas, "Ya sudah."

Setelah mengatakan itu Taeyong pergi meninggalkan Jisoo. Jisoo mendengus kesal karena tingkah Taeyong yang seperti ini. Jisoo membalikkan badannya dan pergi menuju kelas, ia harus membaca ulang materi sebelumnya.

*****

Jisoo keluar dari kelas dengan wajah yang datar. Semua materi yang ia pelajari tidak ada yang masuk sama sekali. Apalagi ia adalah siswi terakhir yang menyelesaikan remedial tadi. Jisoo berdecak kesal karena sekarang sudah pukul 4 sore. Semua orang sudah pulang dan Jisoo menduga kalau kendaraannya sendirilah yang sedang terparkir dengan imutnya.

Ia duduk di bangku dekat parkiran dan mencari-cari kunci mobilnya. Kebiasaan Jisoo kalau sedang lapar pasti muncul lah kecerobohannya. Ketika ia sedang asyik mencari kunci mobilnya, perutnya berbunyi dengan nyaring.

Sepertinya sebelum pulang ia harus beli beberapa cemilan.

Jisoo bangkit dari tempat duduk dan terdiam. Ada seseorang yang sedang berdiri di samping mobilnya sambil menatapnya. Dan Jisoo kenal siapa orang itu.

"Taeyong?"

Taeyong menghela napas dan melipat kedua tangannya, "Ayo pulang."

Jisoo berlari menghampiri Taeyong dan tersenyum lebar, "Utututu... pacarku ngapain di sini?"

"Ya nungguin kamulah!" seru Taeyong, walaupun masih dengan raut wajah datarnya.

Jisoo tertawa, "Tapi, kata kamu ga mau nungguin aku."

"Aku ga nungguin kamu karena aku bawa kendaraan," kata Taeyong.

Jisoo mengerutkan dahinya, "Dan sekarang?"

"Emang kenapa sekarang?" tanya Taeyong bingung.

"Mobilmu mana?" tanya Jisoo.

"Yaa mobilnya di bawa sama Johnny." Taeyong menatap Jisoo, "Tadi sudah makan?"

Jisoo menggelengkan kepalanya, "Belum, gimana mau makan kalau sibuk belajar."

"Ya sudah. Makan dulu sebelum pulang, wajahmu pucat," kata Taeyong sambil mengelus rambut Jisoo pelan. "Sini kunci mobilnya, biar aku aja yang nyetir."

Jisoo tersenyum lebar dan mendekatkan badannya ke badan Taeyong. Ia tersenyum, "Iya, makasih ya."

Taeyong menghela napas dan meraih Jisoo ke dalam pelukannya. "Jangan di biasakan ga makan."

"Ya mau gimana lagi kalau lagi fokus baca," kata Jisoo.

Taeyong menghela napas dan tersenyum ke arah Jisoo, ia merentangkan tangannya dan akhirnya Taeyong memeluk erat Jisoo sambil memegang rambut Jisoo pelan. Jisoo membalas pelukan Taeyong dan menenggelamkan kepalanya di leher Taeyong.

Sebenarnya, mau seberapa cueknya Taeyong kepada Jisoo, Jisoo tahu di saat mereka sedang berdua, Taeyong akan memperlihatkan sisinya yang hangat. Ya, sisi lain yang hanya di tujukan untuk Jisoo.

"Jadi, makan dulu, ya?" tanya Taeyong yang masih memegang lembut rambut Jisoo.

Jisoo menutup matanya dan menganggukkan kepalanya serta menjawab, "Iya, kita makan dulu."

Ada banyak sisi hangat yang Taeyong selalu tunjukan kepada Jisoo. Mau Taeyong yang super duper cuek, Taeyong tetap mengingat hal kecil yang ada di Jisoo. Ketika semua orang menyukai Taeyong karena ketampanan atau kepintaran ataupun kekayaannya.

Jisoo justru mencintai semua hal yang ada di Taeyong termasuk kecuekkannya terhadap sekitar. 

Dan untuk saat ini, Jisoo bingung. Taeyong itu sebenarnya cuek atau tsundere?

cuek ❝✔❞ ; taesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang