20 ; cinta

4.3K 531 27
                                    

Sudah kebiasaan Jisoo menunggu Taeyong bermain basket atau rapat OSIS di sekolah. Dan karena kebiasaannya itu, Taeyong selalu membelikannya cemilan agar tidak kelaparan ketika menunggu semuanya selesai.

Jisoo akan duduk di paling belakang memperlihatkan betapa seriusnya anggota OSIS di rapat yang mendadak ataupun yang sudah di rencanakan.

Ketika para anggota OSIS berdebat, Jisoo menyaksikan mereka dengan memakan makanan yang di berikan oleh Taeyong.

Menunggu Taeyong selesai rapat itu bosan tidak? Tentu saja bosan.

Dan ketika Jisoo merasa bosan menunggu rapat yang tak kunjung selesai, ia akan pergi keluar dari ruangan dan berjalan mengelilingi sekolah.

Jisoo lebih memilih mengelilingi sekolah berulang kali daripada mendengarkan anggota OSIS berdebat hanya karena perbedaan pendapat.

Kebiasaan Jisoo yang aneh ketika mengeliling sekolah, ia akan merasakan bahwa dirinya akan segera lulus dari sekolah dan ia memutuskan untuk mengenang kenangan sekolah selama mungkin di dalam ingatannya.

Jisoo mengeluarkan ponselnya dan tersenyum sangat lebar ketika ia melihat hasil karyanya. Ya, ia memotret sekolah sebagai kenangan, padahal ia masih lama lulus.

"Jisoo?"

Jisoo membalikkan badannya dan tersenyum lebar, "Taeyong!"

Taeyong menghampiri Jisoo, ia membawa dua tas, satu tasnya dan satu lagi tas milik Jisoo. Jisoo kembali melupakan tasnya dan pergi mengelilingi sekolah tanpa mengingat kalau ia membawa tas.

"Aku kelupaan lagi ya sama tas?" tanya Jisoo ragu.

Taeyong menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Iya, kelupaan lagi."

Jisoo meringis, "Maaf."

"Ya ga apa-apa," kata Taeyong.

Jisoo tersenyum, sebenarnya ia tahu diri dengan kondisinya yang pelupa. Mau seberapa lupapun Jisoo, Taeyong selalu akan tersenyum dan memaklumi.

Dan bukan berarti Jisoo harus kebiasaan melakukan hal yang sama ya.

"Tali sepatu kamu lepas lagi," kata Taeyong.

Jisoo menundukkan kepalanya dan menatap sepatunya, "Oh, ya udah. Biarin aja."

Taeyong menghela napas dan menggelengkan kepalanya. Ia mulai berlutut dan mengikat tali sepatu Jisoo. "Kalau di biarin aja, nanti jatuh. Kalau kamu jatuh, nanti luka. Kalau kamu luka, nanti kamu nangis. Dan kalau kamu nangis, ujungnya minta es krim."

Wajah Jisoo memerah karena ucapan Taeyong ada benarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Jisoo memerah karena ucapan Taeyong ada benarnya. Ia hanya diam ketika Taeyong dengan sopannya mengikat tali sepatunya dan bergegas berdiri tepat di hadapannya.

Taeyong tersenyum dan mengelus rambut Jisoo. Senyuman yang Taeyong berikan adalah senyuman yang selalu nyaman ia lihat.

"Jisoo?" panggil Taeyong.

cuek ❝✔❞ ; taesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang