2 ; nomor hape

6.5K 1K 160
                                    

"Kak Taeyong, boleh minta nomor teleponnya?"

Jisoo yang sedang mengganggu Taeyong menolehkan pandangannya. Ada seorang gadis cantik yang ternyata memberanikan dirinya mendekati Taeyong dan Jisoo.

Taeyong melepaskan earphone sebelah kanannya dan menatap gadis cantik itu, "Apa?"

"Boleh minta nomor teleponnya, Kak? Untuk nanya-nanya dan bahas OSIS," ulang gadis cantik yang bernama Elora Jung.

"Gue kasih tahu sekali, ga ada penggulangan." Taeyong berkata dan ia menatap lurus ke depan. "081234567890."

Gadis itu dengan cepat mengeluarkan ponsnya dan mencatat nomor yang di berikan oleh Taeyong. Jisoo hanya melongo, karena setahunya Taeyong tidak akan memberikan nomornya kepada orang asing.

"Aku telepon dulu ya, Kak," kata Elora lembut.

Taeyong hanya diam dan memasang kembali earphone-nya. Elora masih dengan senyumannya dan melihat ke arah Taeyong, ia berharap ponsel Taeyong akan berbunyi.

Tapi, bukan ponsel Taeyong yang berbunyi, melainkan ponsel Jisoo yang berbunyi.

Jisoo kebingungan dan memperlihatkan nomor baru dari ponselnya yang aktif, "Ini nomor lo?"

"Lho? Kok nomornya ke lo?!" seru Elora kesal. "Kak, itu nomornya kakak atau bukan?"

"Nomornya Jisoo." Taeyong menghela napas dan menutup matanya, "Lo kalau mau tanya OSIS bisa melalui Jisoo."

Jisoo menahan senyumannya, pria cuek seperti Taeyong ternyata lucu juga. Jisoo kembali menoel-noel badan Taeyong, walaupun Taeyong tidak merespon sama sekali.

"Tapi, Jisoo 'kan bukan anggota OSIS, Kak!" seru Elora semakin marah, ia bahkan menunjuk Jisoo dengan kesal, setelah melihat Jisoo yang mengelus rambut Taeyong dengan leluasa. "Ngapain nanya sama orang yang bukan anggota OSIS!"

Taeyong membuka matanya dan menatap tajam Elora, "Kalau ga mau, ya tanya aja sama yang lain. Anggota OSIS bukan cuman gue doang. Dan tambahan lagi, Jisoo itu senior lo."

Elora terdiam mendengar ucapan Taeyong. Jisoo menjulurkan lidahnya mengejek Elora. Ia tersenyum bangga karena Taeyong memamerkan hubungan mereka.

"Tapi, Kak..." Elora menatap Taeyong sedih. "Gue 'kan cuman mau nanyanya sama Kak Taeyong doang."

"Ga ada tapi-tapian." Taeyong menghela napas.

Jisoo ingin sekali rasanya mengeluarkan ucapannya, tapi ia lebih memilih diam.

"Dia jelek, Kak. Tepos lagi," ejek Elora.

Mendengar ucapan Elora, Jisoo ingin sekali membalas ucapannya. Tapi, lagi-lagi Taeyong yang membalas ucapannya.

"Ya biarin aja dia tepos, setidaknya gue cinta sama dia apa adanya bukan adanya apa aja," kata Taeyong.

Jisoo tertawa terbahak-bahak karena Elora benar-benar kalah telak. "Ga perlu gue yang bales omongan lo lagi, 'kan? Soalnya Taeyong yang turun tangan."

"Pokoknya cuman gue yang pantas sama Kak Taeyong!" seru Elora tak terima dengan ucapan Jisoo.

"Tapi, gue ga mau," kata Taeyong.

Jisoo kembali tertawa terbahak-bahak mendengar penolakan dari Taeyong. Elora pergi dengan hentakan kaki yang menandakan ia sangat kesal. Dan Jisoo masih tetap tertawa sampai mengeluarkan air matanya.

"Puas, 'kan?" tanya Taeyong kepada Jisoo.

Jisoo menganggukkan kepalanya dengan semangat dan menjawab, "Puas banget!!"

Taeyong menghela napas dan menggelengkan kepalanya. Ia selalu mendengar keluh-kesah dari Jisoo yang mengatakan bahwa penggemarnya lebih cantik darinya dan suka mengejeknya.

Taeyong tidak peduli dengan siapapun, kecuali tentang Jisoo.

"Lee Taeyong punya siapaaaaa?" tanya Jisoo.

"Punya Kim Jisoo," jawab Taeyong.

Jisoo menganggukkan kepalanya dan mencubit pipi Taeyong dengan erat. Taeyong hanya bisa pasrah dan menerima perlakuan Jisoo, selagi Jisoo bahagia.. ya tidak masalah.

"Gemes bener sih pacar aku!" seru Jisoo masih dengan mencubit dan mengacak-ngacak wajah Taeyong dengan gemasnya.

Taeyong? Hanya bisa diam dan pasrah dengan perlakuan Jisoo yang terkenal akan ke-random-annya.

cuek ❝✔❞ ; taesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang