Jisoo yang biasanya tidak memainkan ponsel ketika pertemuan, entah mengapa untuk kali ini ia memainkan ponselnya.
Oh iya, apalagi gadis-gadis yang tak terlalu di kenalnya ini terus-menerus bercerita tentang Taeyong.
"Gue dengar dari sekolah Jisoo, Ketua OSIS-nya ganteng banget!"
"Demi apa?!"
"Iya, ganteng banget. Sudah itu incaran semua orang!"
"Tapi, bukannya dia sudah ada cewek?"
"Masa sih? Ya udah ga apa-apa, mau gue rusakin aja hubungannya."
Dengan wajah yang serius menatap ponsel, Jisoo sebenarnya ingin tidak peduli dengan ucapan para gadis lain sedang berbincang dan mulai menyindirnya. Tapi, lama-kelamaan kenapa jadi makin kesal, ya?
"Jisoo sekarang beda, ya?"
"Iya, beda banget."
"Jisoo sekarang kalau kumpul main hape aja kerjaannya."
"Iyalah, 'kan orang kaya."
Dengan raut wajah tak peduli dan tatapan datar, Jisoo mulai membalas ucapan orang-orang itu. "Lihat. Ga ada yang peduli sama omongan lo semua."
Jisoo tak pernah mau berkumpul dengan anak-anak teman sekolah Mamanya. Jisoo merasa apapun yang ada di mereka sama sekali tidak tersambung dengan Jisoo.
Mereka yang terlalu memikirkan fashion, pria, kesombongan dan hal-hal tak berguna lainnya berhasil membuat Jisoo muak.
Untuk kali ini saja ia ikut berkumpul karena sang Mama meminta tolong untuknya berkumpul, karena orang tua mereka meminta tolong agar Jisoo bisa bermain dengan anak-anaknya.
"Kalian kalau mau bacot, bacot aja. Ga usah nyindir-nyindir gue. Gue juga ga peduli," kata Jisoo dengan tatapan yang kembali menatap ponselnya.
"Sombong banget sih lo jadi orang?!"
"Iya! Mentang aja orang tua lo kaya!"
"Lo pasti ga ada temen 'kan di sekolah?!"
Jisoo memutar bola matanya dengan malas. Ia kembali menatap kesal gadis-gadis yang ada di hadapannya ini.
"Mau nyoba jatuh, ga? 'Kan orang tua gue kaya," kata Jisoo.
Ya, gadis-gadis itu terdiam mendengar ucapan Jisoo. Jisoo menatap mereka satu-persatu dan kembali memasukkan ponselnya.
"Jisoo, kamu aku cariin dari tadi!"
Jisoo menolehkan pandangannya. Terlihatlah Taeyong yang memegang ponselnya sambil menatap Jisoo datar.
"Akhirnya ketemu juga."
Jisoo bangkit dari tempat duduknya dan tersenyum lebar, "Taeyong ~!"
"Kamu tuh, ya? Tadi mama kamu ga sengaja ketemu aku, katanya kamu lagi di sini. Mama takut kamu ngambek, makanya minta tolong sama aku buat jemput kamu," kata Taeyong sambil menatap Jisoo.
Taeyong juga memberikan Jisoo sebuket bunga sambil tersenyum ke arahnya, "Aku ga tahu bunga apa yang kamu mau, tapi aku pilih bunga itu karena mirip kamu. Cantik."
"Ga apa-apa, makasih banyak bunganya," kata Jisoo sambil tersenyum lebar dan memeluk bunga pemberian Taeyong.
Gadis-gadis yang sibuk berceloteh tadi terpesona melihat sikap Taeyong kepada Jisoo. Tenang saja, Jisoo dengan sigap mengapit tangan Taeyong dan memamerkan wajah sombongnya.
"Gue duluan, mau pulang sama COWOK gue." Jisoo menekankan kata cowok dengan senyum mengejek. "Kasihan ya, katanya orang terkenal tapi ga punya cowok. Makan aja tuh gibah."
Setelah mengatakan itu, Jisoo menarik Taeyong dan bergegas pergi tanpa memperdulikan teriakan kekesalan gadis-gadis itu.
"Itu siapa?" tanya Taeyong bingung. "Kok pada ngamuk?"
"Pelakor," jawab Jisoo dengan santainya.
Dengan raut wajah yang masih bingung, Taeyong bertanya lagi, "Pelakor? Perebut laki orang? Tapi, kapan kita nikah, Jisoo? Oh, kamu mau nikah sekarang? Ya sudah, yuk."
happy new year💚💚
dan tinggal 2 chapter terakhir🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
cuek ❝✔❞ ; taesoo
Cerita PendekGimana rasanya punya pacar cueknya kebangetan? Coba tanya Kim Jisoo. 1st book ; CUEK 2nd book ; HAPPY START ; 8 November 2020 TAMAT ; 2 Januari 2021 #15 in jisoo #19 in jisyong #9 in jisyong #8 in jisyong #5 in jisyong #2 in jisyong #22 in taesoo #1...