10 ; beruntung

4.3K 651 19
                                    

Lagi-lagi Taeyong harus bertemu dengan mantan kekasih Jisoo di tempat yang sama. Yang berbeda kali ini hanyalah, Taeyong yang seorang diri sedangkan mantan kekasih Jisoo bersama dengan keempat temannya.

Taeyong tak peduli, lagi pula ia hanya ingin kembali ke mobil dan pulang untuk istirahat. Tapi, tiba-tiba saja mereka berlima menghadang Taeyong.

"Gue perlu bicara sama lo," ujar Namwoo.

Taeyong menatap Namwoo dan berkata, "Tapi, gue engga."

Namwoo terlihat geram mendengar ucapan Taeyong. Ia ingin sekali memukul Taeyong saat itu juga, tapi Taeyong lebih memilih menghindari mereka dan melangkah menuju mobilnya.

"Gue bakal jadiin Jisoo milik gue lagi!" seru Namwoo.

Taeyong membalikkan badannya dan memiringkan kepalanya, "Terus?"

"Iya, gue bakal bikin Jisoo jadi milik lo dan terusnya lo yang bakalan nangis!" ketus Namwoo lagi

Taeyong menghela napas dan memasukkan kedua tangannya di saku celana sambil melanjutkan perkataannya tadi, "Gue peduli?"

Namwoo terdiam. Bisa-bisanya kekasih Jisoo yang ada di hadapannya ini membalas ucapannya dengan perkataan simple namun menyayat hati.

"Lo boleh lakukan apapun agar Jisoo balik sama lo, tapi gue cuman mau tanya satu hal aja deh sama lo." Taeyong mendekati Namwoo dan menatap tajam matanya. "Emang Jisoo masih mau sama lo?"

Untuk kedua kalinya Namwoo terdiam. Tak tahu mengapa, ucapan yang keluar dari bibir Taeyong benar adanya.

"Pasti maulah! Masa Jisoo ga mau sama gue!" sahut Namwoo yang tak mau kalah.

Taeyong menghela napas, "Kalau dia beneran mau sama lo, ngapain dia jadi cewek gue?"

Dan ketiga kalinya Namwoo terdiam. Ucapan Taeyong benar-benar menyakitkan dan Namwoo menyadari mengapa Jisoo memilih Taeyong menjadi kekasihnya.

"Lagi pula, kalian itu sudah jadi masa lalu. Gue ga masalah kalian mau temanan lagi atas tahu batasan." Taeyong memundurkan langkahnya dan melanjutkan perkataannya lagi. "Gue bukan tipikal cowok yang ngekang ceweknya untuk berteman sama siapapun."

Namwoo menatap Taeyong dan bertanya, "Jadi, kalau gue temanan sama Jisoo ga apa-apa?"

"Yaa~ ga apa-apa. Karena lo sudah putus sama dia, jadi lo mau temanan ya ga masalah." Taeyong menganggukkan kepalanya.

Namwoo terlihat bingung, "Tapi, kenapa lo bisa percaya banget tentang gue sama Jisoo? Apalagi gue ini mantan pacarnya."

Taeyong menghela napas, "Ketika lo memberikan kepercayaan kepada seseorang, semuanya baik-baik saja."

"Dan kalau kepercayaan itu di patahkan?" tanya Namwoo.

"Berarti semuanya hancur," jawab Taeyong. "Lagipula, semuanya ga bakalan berjalan dengan sesuai ekspetasi manusia."

Namwoo kembali terdiam. "Bukannya ada kesempatan kedua, ya?"

"Kenapa harus menunggu kesempatan kedua, jikalau tanpa adanya kesempatan kedua lo bisa pegang kepercayaan dan tanggung jawab dengan baik?" tanya Taeyong.

Lagi-lagi Namwoo terdiam, pria tampan di hadapannya ini memiliki pemikiran yang luas. Namwoo pikir Taeyong salah satu pria yang akan menghadapinya dengan perkelahian, ternyata tidak. Jalan pikiran Taeyong sangat berbeda dengan Namwoo.

"Kalau lo mikir bawa 4 temen lo untuk ngelawan gue dan ngajak gue dalam perkelahian, gue ga bakalan mau nanggepin." Taeyong menghela napas. "Tapi, kalau lo butuh orang yang bisa bertukar pikiran, gue bakalan terima tawaran lo."

Taeyong membalikkan badannya dan bergegas meninggalkan Namwoo yang masih terdiam bersama dengan 4 temannya.

"Taeyong!" teriak Namwoo.

Taeyong menolehkan pandangannya sebelum ia membuka pintu mobilnya. "Apa?"

Namwoo menghela napas dan tersenyum kepada Taeyong, "Terima kasih."

Taeyong mengerutkan dahinya, ia terlihat bingung. "Untuk apa?"

"Untuk menyadarkan gue tentang semua hal, terutama tentang semua hal ga harus di lalui dengan perkelahian." Namwoo tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Taeyong menganggukkan kepalanya dan memberikan Namwoo kedua jempolnya, "Ya, akhirnya lo paham juga."

"Jisoo beruntung dapetin lo, Yong," kata Namwoo.

Taeyong menggelengkan kepalanya, "Engga gitu, Namwoo."

"Terus gimana?" tanya Namwoo semakin bingung.

Taeyong menatap Namwoo dan menjawab, "Justru waktu mempertemukan kami di waktu yang tepat. Sama-sama beruntung bisa di pertemukan."

Ahh ~ Namwoo mengerti kenapa Jisoo memilih Taeyong menjadi kekasihnya.

cuek ❝✔❞ ; taesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang