>nikah?<

940 121 7
                                    

(Namakamu) menatap kedua tangannya yang mulai mengeluarkan keringat dingin. Ternyata dirinya adalah peserta terakhir yang masuk ke dalam ruang audisi. Dan tepat saat ini, panitia penyelanggara seleksi audisi vokalis akan mengumumkan siapa yang akan beruntung menjadi vokalis tambahan di band coldiest. Tentu semua peserta mengharapkan itu, siapa yang tidak mau jika menjadi vokalis tambahan saja akan membuat diri mereka sedekat itu dengan anggota Coldiest?

"Kak, gimana?" Tanya Rasya menatap Arkan yang kini tengah menatap (Namakamu) yang berdiri di kerumunan beberapa peserta.

Arkan menghela nafas seraya memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Ia menggelengkan kepalanya pelan, "Kayaknya kita gagal."

Rasya sedikit tersentak kemudian menatap Rasya serius, "Kak? Nggak mungkin."

Arkan beralih menatap Rasya kemudian menghela nafas, "Gue udah lakuin sebisa gue, dan itu sama sekali gak mempengaruhi dia."

"Sorry, Sya."

Rasya menghela nafas seraya menatap lantai. Sudah tak ada harapan lagi untuk dirinya. Apa waktunya ia mundur? Padahal ia telah berusaha sekeras mungkin, sampai-sampai ia harus mendekati Bella, teman dekat (Namakamu) dulu. Tapi nyatanya gadis itu sudah tak berkabar lagi bersama (Namakamu). Sia-sia dirinya mendekati Bella.

"Gue kesana dulu ya. Selagi Lo belum nyerah, Lo harus tetep lindungi dia," Ucap Arkan seraya menepuk-nepuk pundak Rasya.

Rasya sedikit tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya. Setelahnya salah satu kakak kelasnya itu pergi meninggalkan dirinya dengan otak yang terus berputar.

"Baik, kita akan mengumumkan siapa yang lolos dan akan menjadi vokalis di band kami."

Seketika wajah para peserta yang berdiri di depan panggung kecil menegang. Termasuk (Namakamu), tak dipungkiri bahwa hati kecilnya sangat cemas akan hal ini. Kedua matanya menatap manik mata hitam yang tengah menatapnya saat ini. Iqbaal, pria itu tersenyum kecil menatap wajah khawatir gadis itu.

"(Namakamu) Aylazea, selamat kamu lolos dan kamu akan menjadi vokalis di band Coldiest untuk acara pergantian kepala sekolah!!"

Semua pandangan menatap (Namakamu). Tentu banyak dari mereka yang menatap gadis itu sinis. Mereka berpikir, (Namakamu) lolos karena dekat dengan Iqbaal.

Iqbaal tersenyum menatap (Namakamu) yang kini menutup wajahnya seraya meloncat-loncatkan badannya. Ia berteriak senang, sedangkan para peserta lainnya mulai meninggalkan ruang audisi itu.

Biya menatap (Namakamu) seraya tersenyum miring kemudian menginjak kaki gadis itu dengan sengaja membuat sang empu meringis seraya melihat gadis itu yang berjalan tanpa rasa bersalah.

"Selamat ya (Nam)," Ucap Iqbaal hangat.

(Namakamu) mendongakkan kepalanya seraya menahan ringisan.

"Makasih kak."

Iqbaal menerbitkan senyum kilas nya kemudian menepuk pucuk kepala gadis itu. Setelahnya ia menggandeng tangan gadis itu keluar dari ruangan audisi.

"Kenapa sih?" Kekeh Iqbaal ketika melihat gadis di sampingnya dengan wajah seperti menahan sesuatu.

(Namakamu) memperlihatkan deretan giginya, "Nggak kok."

Iqbaal mengangkat kedua alisnya dengan senyuman menggoda, "Masa sih?"

Tangan kanan gadis itu melayang pada pundak Iqbaal. Ia terkekeh, "Apa sih kak! Gak usah gitu deh!"

"Yaudah yok gue antar pulang," Ucap Iqbaal dengan sisa tawanya.

(Namakamu) menatap Iqbaal dengan tatapan sulit di artikan. Iqbaal menatap gadis itu heran. Ada apa dengan (Namakamu)?

Ketua Geng [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang