Risa menghampiri (Namakamu) yang kini sedang duduk beralaskan kayu. Gadis itu sedang memakan bakmie, mumpung masih istirahat latihan.
"(Nam)!"
(Namakamu) menatap Risa yang ikut duduk di sampingnya. Ia menaikkan kedua alisnya.
"Gue mau tanya deh," ucap Risa.
(Namakamu) mengangguk-anggukkan kepalanya tanda menyetujui jika Risa akan bertanya. Mulut gadis itu penuh bakmie, tidak memungkinkan untuk ia berbicara.
"Lo beneran udah gak perawan?"
Sip. Pertanyaan Risa berhasil membuat (Namakamu) memuntahkan bakmie yang berada di dalam mulutnya. Ia mengambil botol minumnya lalu meneguk setengahnya.
"Eh sorry-sorry (Nam)," ucap Risa tak enak.
(Namakamu) menutup botol minumnya lalu menghela nafas.
"(Namakamu) masih gadis Risa. Kok Risa ngomong gitu?" tanya (Namakamu).
Risa menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Gue denger dari Kak Raka."
(Namakamu) menggeleng-gelengkan kepalanya, "Kak Raka dipercaya."
"Tapi tadi anak-anak heboh loh (Nam) waktu Kak Arkan sama Kak Raka teriak Lo gak perawan."
"Ngaco mereka," kesal (Namakamu).
"Emang sebenernya apa yang terjadi sih? Katanya Lo gak tidur di tenda semalam? L-lo tidur sama Kak Iqbaal?" tanya Risa memelan di akhir kalimat.
(Namakamu) menatap Risa kemudian menghela nafas.
"(NAMAKAMU) UDAH GAK PERAWAN?!"
(Namakamu) membuka kedua matanya mendengar teriakan heboh. Ia menatap ke samping, terkejut melihat dada bidang Iqbaal yang menjadi sandarannya saat ini.
Iqbaal membuka kedua matanya merasakan pergerakan gadis itu. (Namakamu) menatap Iqbaal lalu menatap Arkan dan Raka yang tengah menatapnya tidak percaya.
"L-lo berdua?"
(Namakamu) menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia mengerti apa maksud Raka.
Gadis itu menegakkan tubuhnya diikuti Iqbaal. Ah lelaki itu sepertinya belum sepenuhnya sadar. Terlihat dari kedua tangannya yang terus mengucek matanya.
Arkan dan Raka mendekati Iqbaal dan (Namakamu). Mereka menatap curiga.
"Kalian abis ngapain?" tanya Arkan.
"Lo berdua ngg—"
Iqbaal menatap Raka dan Arkan, "Ngapain Lo berdua disini?"
"Anjing seharusnya gue yang tanya sama Lo. Lo ngapain berduaan disini sama (Namakamu)?!"
Iqbaal menatap (Namakamu) yang kini menunduk. Entahlah mungkin gadis itu bingung akan menjawab seperti apa.
"Gila Lo Baal udah berani ngerusak orang." Arkan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ck! Gue gak ngapa-ngapain anjir. Kita ketiduran disini!" bantah Iqbaal.
(Namakamu) mendongakkan kepalanya, "Iya. Tadi (Namakamu) sama Kak Iqbaal ketiduran disini. Kita nggak ngapa-ngapain kok."
Arkan dan Raka memicingkan matanya membuat Iqbaal mendengus kasar.
Iqbaal menuntun gadis itu untuk berdiri. Keduanya sekarang berhadapan dengan Arkan dan Raka.
"Kita gak ngapa-ngapain. Terserah Lo pada sih mau percaya atau enggak." Iqbaal menarik pergelangan tangan gadis itu menuju tenda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Geng [Completed]
FanfictionNamanya Kak Ikbal. Dia ketua geng coldiest sekaligus ketua band. Orangnya datar banget lebih datar dari ubin lantai. Kata orang dia itu seorang psikopat. Bukan psikopat manusia tapi PSIKOPAT PERASAAN. Serem? Nggak! Karena bagi (Namakamu) Kak Ikbal i...