→ chapter 1

5.3K 376 26
                                    

1 | Gumusservi -- chapter 1
[n.] moonlight shinning on water

***

Yeri adalah gadis yang terbiasa hidup bebas, dan bergelimang harta serta dipuja oleh lelaki. Sampai umurnya menginjak angka 23, Yeri selalu merasa hidupnya sempurna. Ia cantik dengan tubuh indah dan seksi, otak cemerlang, dan keluarganya juga berada.

Semua sempurna. Girls want to live her life even for a day.

Hingga perkataan papanya di malam ulangtahunnya yang ke 24 menghancurkan kesempurnaan Yeri. Gadis itu akan di jodohkan. Konon katanya, perjodohan adalah hal biasa dikalangan para orang kaya. Tapi hey, Ini 2020! Zaman sudah berubah. Orang-orang di jaman sekarang lebih nyaman dengan kesendirian mereka. Begitu juga Yeri.

Yeri dulu pernah berpacaran, sekedar mencoba saja, iseng-iseng menerima pernyataan cinta dan ajakan pacaran dari kakak kelasnya yang adalah anak dari kolega bisnis sang Papa. Tapi tak sampai dua minggu, Yeri sudah merasa bosan dan belum genap satu bulan, gadis itu sudah minta putus. Belum lagi mendengar cerita teman-temannya mengenai kisah asmara mereka yang fiuhhh, membuat Yeri menjadi semakin nyaman dengan dirinya sendiri.

Bukannya Yeri menjadi trauma memiliki hubungan romansa dengan lelaki, hanya saja Yeri menghindari dirinya yang akan tersakiti akan hal itu.

"Papa pasti bercanda." Sahut gadis itu sembari membersihkan make up di depan meja rias. Pesta ulangtahunnya sudah berakhir dan teman-temannya sudah pulang, sekarang ia tengah membersihkan diri di dalam kamar dan bersiap untuk tidur ketika papanya datang membawa kabar itu.

Dari cermin di depannya, Yeri bisa melihat papanya yang mengulas senyum tipis. Yang artinya papanya benar-benar serius dengan perkataannya. Yeri menghentikan kegiatannya, meletakkan kembali kapas yang telah kotor dan berbalik menghadap papanya.

"Ayolah, Pa. Jangan mengerjaiku. Jangan bilang kalau perjodohan ini adalah hadiah lain yang kau maksud?"

Papa Yeri memasang wajah terkejut dan menutup mulutnya dengan dramatis. "Omo! Bagaimana kau tau?"

"Papa!!!!!" rengekan si gadis mulai keluar. Jantungnya berpacu, seakan tau bahwa papanya tidaklah bercanda seperti yang ia pikirkan.

"Papa serius, Little Princess." Jawab papa kemudian dengan lembut.

"But I'm 24."

"Ya. Kau baru saja merayakan bertambahnya umurmu setengah jam yang lalu."

"Then you know it! I am too young for getting married!"

Papa mendekat ke arah anak gadis satu-satunya, mengusap sayang rambut Yeri sembari memperhatikan wajah Yeri yang memerah. "Kau tak harus menikah dengannya saat itu juga, Princess. Kalian bisa berkenalan dan bertunangan selama dua atau tiga tahun sebelum memutuskan untuk menikah."

"Bagaimana kalau aku dan laki-laki itu tidak cocok? Bagaimana jika dia tidak bisa mengertiku? Bagaimana jika dia menyakitiku?" Yeri mendongakkan kepalanya ketika bertanya.

Papa tersenyum, mengusap lembut pipi gadis kecilnya dan berkata dengan tenang namun tegas. "Then dont think twice, dont ever think about it, just leave him right away."

"Lalu, bagaiman jika aku tidak mau?" Tanya Yeri lagi. "Maksudku, aku bisa mencari pasanganku sendiri tanpa harus Papa dan Mama bantu dengan perjodohan seperti ini."

Papa tersenyum. "Tentu saja Papa dan Mama tau. Kau putri kami yang cantik dan manis, pasti mudah untukmu mendapatkan lelaki. Tapi sayang, perjodohan ini diatur oleh Nenekmu. So, would you like to give it a try, please?"

evighedenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang