evigheden

→ chapter 4

1 | Gumusservi -- chapter 4 : ending
[n.] moonlight shining on water.

***

Perjodohan adalah hal biasa untuk dilakukan dikalangan konglomerat. Ntah karena orangtua ingin anaknya mendapatkan pasangan yang terbaik dan sesuai dengan level mereka atau sekedar untuk memperluas bisnis dan memperkuat kerajaan bisnis mereka. Oleh karena itu, ketika orangtuanya mengatakan bahwa ia akan dijodohkan dengan seorang gadis, Jungkook tidak terlalu terkejut dan cenderung merasa biasa saja.

"Siapa?" Tanya Jungkook saat itu kepada orangtuanya tanpa menghentikan kegiatannya memotong steak daging domba yang menjadi makan malamnya.

"Putri dari keluarga Kim. Kim Yeri. Kurasa kau mengenalnya karena dia adalah cucu dari Nyonya Kim. Kau akrab dengan Nenek gadis itu, kan. Dia juga pernah beberapa kali hadir di pesta kita karena terdaftar sebagai investor di restaurant Kakakmu." Ayah Jeon menjelaskan kepada anaknya dengan tenang.

Jungkook, meskipun tak ada reaksi yang berarti dari gesturnya, namun dirinya sebenarnya cukup terkejut. Terakhir kali ia bertemu nenek Kim, empat hari yang lalu, wanita paruh baya yang sudah ia anggap seperti neneknya sendiri itu memang sempat menanyakan apakah Jungkook memiliki kekasih atau tidak yang Jungkook jawab tidak. Lalu nenek Kim kembali bertanya apakah dirinya bersedia jika dijodohkan dengan cucu perempuannya. Tentu saja Jungkook tau, cucu yang dimaksud Nenek Kim adalah Kim Yeri, hampir tak ada yang tak tau jika Kim Yeri adalah satu-satunya cucu perempuan dari keluarga Kim.

Hanya saja, Jungkook pikir nenek Kim hanya bercanda dan sekedar basa-basi.

"Bagaimana? Kau mau, kan, Nak?"

Kim Yeri. Memori Jungkook tentang gadis itu seketika terputar. Seperti yang dikatakan oleh ayahnya, Jungkook memang mengenal Yeri, karena siapa juga yang tidak mengenalnya? Gadis itu terkenal dikalangan anak-anak konglomerat berkat berbagai aspek yang gadis itu miliki. Tapi hanya itu. Jungkook sering melihatnya ketika datang ke acara anak-anak konglomerat, atau acara bisnis seperti pesta ulangtahun perusahaan atau acara yang Wonwoo buat, atau pesta penggalangan dana atau saat ia pergi ke klub dan bar mewah, Jungkook sesekali melihat gadis itu, minum bersama teman-temannya atau bersama saudara lelakinya.

Tapi sekali lagi Jungkook tegaskan. Hanya itu. Jungkook mengetahui siapa itu Kim Yeri dan Yeri juga mengetahui siapa itu Jeon Jungkook. Mereka bahkan tak pernah berkenalan secara formal.

Jadi, apakah Jungkook menolak perjodohan mereka? "Iya, bu. Aku mau." Kata lelaki itu menjawab pertanyaan sang ibu.

Tentu saja Jungkook mau. Yeri, meski gadis itu bertubuh mungil namun gadis itu menjadi banyak incara pria. Yeri cantik, berpendidikan, kaya dan seksi, pria bodoh mana yang mau melewatkan gadis sepertinya? Mereka memang tidak pernah saling bertegur sapa sebelumnya selain saling menundukkan kepala ketika bertemu, tapi Jungkook yakin, mengingat sifat Yeri yang sepengamatannya begitu humble, mereka pasti bisa mengakrabkan diri dengan cepat.

Sayangnya, satu malam dimana ia tak sengaja bertemu Rafael di bar, juga bertemu Yeri disaat yang tidak tepat: saat Rafael yang dengan agresif hampir menciumnya karena lelaki bule itu menyukainya membuat Yeri salah paham dengan seksualitasnya.

Sehingga gadis itu menolak perjodohan mereka di kencan buta pertama mereka tanpa pikir panjang. Padahal Jungkook menjadi semakin tertarik dengan Yeri karena gadis itu begitu cocok untuk diajak mengobrol apapun. Bahkan ketika Jungkook menyinggung kecil masalah politik di negara mereka.

Oleh karena itulah ia mengatakan pada nenek Kim bahwa ia bersedia menerima perjodohan itu meskipun Yeri menolak. Jungkook juga mengatakan rencananya untuk melakukan pendekatan dengan Yeri selama beberapa bulan sekaligus membenarkan kesalahpahaman Yeri mengenai dirinya yang gay. Tapi kemudian, ntah bagaimana dan siapa yang menyebar, tiba-tiba saja muncul berita bahwa dirinya gay, dilengkapi beberapa jepretan foto yang menjadi bukti kelainan orientasi seksual Jungkook.