"Ayah."
Panggilan yang keluar dari mulut si kecil tak ia perdulikan sama sekali. Pria tampan, yang sekarang ini tengah sibuk dengan laptop di pangkuannya hanya terdiam sembari memandang lamat layar di hadapannya.
"PR-nya sulit sekali, Ayah. Taehyung-ie tidak bisa."
Rengekan kembali keluar dari mulutnya, dengan kedua mata bulatnya yang mulai berkaca-kaca. Namun, hal itu sepertinya tidak mempan guna mengalihkan sang ayah dari pekerjaannya, untuk sekedar menoleh sedikit saja padanya.
"Ayah--"
"Ayah sedang sibuk, Taehyung. Jangan manja dan kerjakan sendiri PR-nya. Kemarin sudah Ayah ajarkan caranya, kan?"
"Tapi, Ayah. Ini--"
"Taehyung .... "
Jika begini, Taehyung sudah tidak bisa membantah lagi. Bocah itu hanya mengangguk, lalu kembali berkutat dengan pensil serta bukunya lagi.
Tak jauh berbeda dengan Taehyung, Min Yoongi-- sang ayah -- juga melakukan hal yang sama, tak lain adalah kembali menatap layar laptopnya.
Hening tercipta di antara pasangan ayah dan anaknya. Namun, itu tak berlangsung lama kala suara rendah Taehyung kembali terdengar di telinganya.
"A-ayah ... apa Ayah, membenci Taehyung-ie?"
Pertanyaan tak terduga dari sang putra, sukses membuat Yoongi mematung di tempatnya.
"Ayah Jungwoo bilang, Ayah membenci Taehyung-ie. Karena itu, Ayah Jungwoo mengembalikan Taehyung-ie pada Ayah Yoongi."
"Ayah tidak akan mengembalikan Taehyung-ie pada Ayah Jungwoo lagi, kan?"
Sakit sekali, Yoongi tidak pernah berpikir jika putranya akan mengajukan pertayaan seperti ini.
Ya, Yoongi akui jika ia sedikit tegas, atau mungkin ... terlihat kasar untuk ukuran anaknya yang memang masih belia. Namun, bukan berarti jika ia membenci putranya sendiri, kan?
Perlahan, Min Yoongi mulai beranjak dari duduknya. Pria itu meletakkan laptop miliknya di sofa, kemudian menghampiri sang putra yang sampai sekarang masih terduduk di atas karpet depan televisi miliknya.
"Taehyung bertanya seperti itu karena Ayah tidak mau mengajarimu?" tanya Yoongi, yang dibalas dengan anggukan polos oleh sang putra.
"Huh, baiklah. Katakan pada Ayah, mana soal yang kamu tidak mengerti. Ini ... ini, atau yang ini?"
Maka, yang terjadi selanjutnya adalah Yoongi berakhir mengajari sang putra, menjelaskan semua yang tidak ia mengerti dan membuat senyum terpatri di wajah manisnya.
*****
Bohong jika Yoongi tidak sakit hati, ingatan di mana sang istri mengkhianatinya bahkan masih terasa hingga saat ini. Kendati ia telah pergi, tetap saja itu tidak bisa menghapus luka yang telah ia torehkan padanya.Terlebih lagi, Junghwa-- mantan istrinya-- juga membawa Taehyung yang saat itu masih berusia tiga tahun ikut pergi bersamanya. Wanita itu bahkan hanya membiarkan Yoongi menemuinya selama sebulan sekali, membuat hubungannya dengan putranya sendiri kian merenggang.
Jadi, saat tiba-tiba saja Jungwoo datang padanya, menyerahkan sang putra yang selama ini telah jauh dari jangkauannya, tentu saja Yoongi tidak bisa menerimanya begitu saja.
Wajah Taehyung, senyumnya, bahkan kedua mata bulatnya selalu saja mengingatkannya pada mendiang sang istri yang telah mengkhianatinya. Membuatnya terkadang hilang kendali, dan berakhir melampiaskan segala kekesalannya pada putranya sendiri.
Hal itu berakhir dengan Yoongi yang memilih untuk menjaga jarak dari putranya, berpikir jika itu adalah jalan terbaik selama ia berusaha menata kembali hatinya.
Namun, ia tidak tahu, jika usahanya untuk tidak menyakiti Taehyung, justru membuat anak itu salah paham bahkan berpikir jika ia membencinya.
"Maafkan Ayah," lirihnya, setelah mendaratkan kecupan di dahi sang putra yang saat ini sudah tertidur pulas di ranjang miliknya.
Setiap malam, tanpa Taehyung ketahui, Yoongi memang selalu melakukan hal yang sama. Diam-diam pria itu akan menyelinap ke kamar putranya, sekedar untuk melihat, atau mengecup keningnya saja.
Sangat salah jika kalian berpikir bahwa Yoongi tidak menyayangi Taehyung. Yoongi memang kecewa, tapi bukan berarti ia akan tega membenci putranya sendiri hanya karena rasa sakit hatinya pada sang istri.
Taehyung yang membuatnya bisa merasakan kebahagiaan sebagai seorang ayah. Taehyung, yang membuat Yoongi menangis bahagia saat pertama kali anak itu lahir ke dunia. Jadi, akan sangat mustahil jika Yoongi bisa membenci buah hatinya.
Yoongi menyayangi Taehyung. Begitu menyayanginya, hingga ia sendiri tidak tahu bagaimana cara untuk mengungkapkannya.
.
.
.Hasil dari kegabutan saya, sekaligus tulisan pertama setelah enam bulan lamanya. Jadi, maklumin aja kalau sedikit gaje, ya :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot || Kth
Short StoryKumpulan one shoot, two shoot, dengan cast BTS Taehyung di dalamnya.