Part 19

18.9K 1K 29
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Part 19

“Memang benar, kalau penyesalan akan dirasakan, dikala seseorang yang berharga, tak lagi bisa di lihat netra.”

•Assalamu'alaikum Cinta•
•by Animulyani21•

|Happy Reading|

<Typo Bertebaran>

∆∆∆

Rasa penyesalan seketika memenuhi rongga dadanya, disaat semua telah berakhir sia-sia. Sekarang, yang perlu di lakukan hanyalah menebus semua kesalahannya. Namun, bagaimana caranya kalau ia tak terlihat lagi dalam netranya.

“Azizah, maafkan Mas. Sayang, Mas menyesal,” ucapnya seraya terduduk lesu di lantai berwarna putih tulang.

Laki-laki itu mendongak menatap langit kamar, berusaha memutar memori saat ia menyiksa sang istri.

“Wanita sialan.”

“Jangan banyak berharap pada pernikahan terpaksa ini! Aku akan segera menceraikanmu, setelah aku mendapatkan hakku! Dan tentunya, aku akan menikah dengan wanita yang aku cinta!”

“A—w, Mas.”

“Mas! Berhenti! Kaki aku sa-kit. Mas!”

“Pernikahan ini tidak boleh ada yang saling cinta.”

“Saya sudah katakan bukan dari awal saya menikahimu? Saya tidak mencintaimu Azizah! Dan itu tidak akan mungkin terjadi!”

“Mengapa Mas Rangga sulit sekali menghargaiku? Apa salahku Mas …”

Ia membuka mata dengan linangan air mata di pipi, ia mengusap kasar wajahnya, lantas berdiri mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat. Usai melaksanakannya, ia membuka Al-Qur'an dan membaca ayat yang tertera di dalamnya.

Beberapa menit berlalu, hingga ia mengakhiri membacanya dengan. "Shadaqallahul ‘Azhim," lantas mencium Al-Qur'an tersebut.

Setelahnya, ia berdiri membereskan semuanya. Lantas menuju kamar mandi.

Biasanya, sang istri yang menyediakan semuanya. Mulai dari sajadah yang telah di gelar. Air hangat saat ia mandi pagi. Serta kemeja dan tak lupa jas dokternya.

Rangga merindukan itu semua. Andai, waktu bisa diputar. Ia tak akan pernah melakukan perlakuan kasar tersebut pada sang istri.

Memang benar, kalau penyesalan akan dirasakan. Dikala seseorang yang berharga, tak lagi bisa di lihat netra.

Dan itu yang sekarang laki-laki berkemeja hitam, dengan balutan jas di tubuhnya.

"Mas sendiri Zia, kenapa kamu menghukum Mas seperti ini sayang," lirihnya memasukan beberapa suap makanan ke dalam mulutnya.

Sebenarnya ia tak nafsu makan. Namun ia teringat, bahwa kalau dia sakit. Siapa yang akan mencari sang istri?

Rangga memejamkan matanya, ia melirik test pack yang masih berada di kotak tersebut, di angkatnya barang itu. lalu mengusapnya pelan.

“Maafkan Abi Nak, Abi sangat menyakiti Umimu hingga dia pergi meninggalkan Abi,” lirihnya dengan mata berkaca-kaca.

©©©

Assalamu'alaikum Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang