Part 11

10.6K 860 4
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Part 11

“Perihal perasaan yang bertepuk sebelah tangan memang terasa menyakitkan. Tapi, yang mengatur dan membolak-balikkan hati, hanya Allah yang memegang kunci.”

•Assalamu'alaikum Cinta•
•by Animulyani21•

|Happy Reading|

<Typo Bertebaran>

∆∆∆

Memang, dalam ujian hidup jatuh berkali-kali mungkin akan selalu di lalui. Namun, semua itu tidak akan pernah sia-sia, kala kebahagian menunggu di masa depan.

Terlalu bodoh dan naïf perihal rasa yang kini dirasakan, berusaha menyangkal setiap kebenaran yang ada. Hingga membuat semuanya terasa seperti nyata.

Rasa sakit sering bergejolak dalam diri, meraung-raung dalam keheningan sepi.

“Tidak apa-apa Azizah, kamu kuat.” Kalimat itulah yang selalu di gumamkan wanita yang tengah berdiri di samping pintu masuk ruang kerja suaminya.

Bisa ia lihat sang suami tengah disuapi oleh kekasihnya, apakah Azizah merasa sakit? Jelas, cinta itu ada di dalam hatinya. Dan entah kenapa semakin kuat dan jelas tidak seperti perasaan yang dulu ia rasakan pada mantan calon suaminya.

Rasa cinta yang Azizah rasakan bukan cinta penuh nafsu belaka. Namun, cinta ini tulus yang ia rasakan pada sang suami. Tapi, hanya rasa benci yang diberikannya kini.

“Rangga, ada istri kamu. Aku pergi dulu ya, sampai jumpa nanti malam.” Vlora langsung menutup bekal makananya, lantas melewati Azizah dengan senyum miringnya.

Rangga hanya diam, sembari meminum air putih, ia bisa melirik sang istri yang mengusap pelan ujuang matanya. Rangga tahu apa yang sedang terjadi pada Azizah. Namun, semua itu berusaha ia sangkal dan tak ia pedulikan. Karena yang ia cinta hanya Vlora semata.

“Kenapa kesini?” Azizah terkejut, ia lantas menetralkan mimik wajahnya, membentuk lengkungan senyum di bibirnya, dan langkah kaki pelan-pelan berjalan menuju dimana sang suami duduk.

“Aku bawa bekal buat Mas Rangga,” ucapnya riang, seakan rasa sakit itu seketika hilang.

“Tidak usah saya sudah makan,” jawabanya seraya berdiri mengambil jas putih yang tersampir di kursi yang ia duduki tadi.

Azizah tersenyum, “Yasudah tidak apa-apa, nanti aku hangatkan kalau Mas pulang.”

Rangga berhenti di depan pintu, menatap wajah istrinya dalam. “Tidak usah menunggu saya pulang, nanti saya ada acara makan malam dengan Vlora.”

Sesak itu kentara, rasa sakit itu seketika memenuhi rongga dadanya. Ia tahu bahwa sang suami masih mencintai mantan kekasihnya. Namun, Perihal perasaan yang bertepuk sebelah tangan memang terasa menyakitkan. Tapi, yang mengatur dan membolak-balikkan hati, hanya Allah yang memegang kunci.

“Tapi Mas—“

Rangga menatap tajam Azizah, “Apa perlu saya ingatkan tentang status kamu?”

Azizah bungkam, ia hanya mampu menundukkan pandangan, Rangga mendengus kasar, lantas melewati sang istri begitu saja dan melangkah menuju ruang perawatan.

Setelah kepergian sang suami, Azizah membalikkan badannya, menatap nanar kotak bekal yang ada dalam gengamannya. Lalu, pandangannya mengarah pada gamisnya yang lusuh.

Assalamu'alaikum Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang