Part 27

13.7K 739 5
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Part 27

"Wanita yang bisa memiliki anak dengan mudah, seharusnya bisa menjaga dirinya. Namun, yang kini terlihat malah sebaliknya. Kasus hamil di luar nikah semakin banyak, dan tentunya karena kemaksiatan yang harusnya di hindari, malah saling didekati."

•Assalamu'alaikum Cinta•
•by Animulyani21•

|Happy Reading|

<Typo Bertebaran>

∆∆∆

Azizah tertawa dalam gendongan suaminya, satu bulan berlalu. Setelah kejadian, dimana asisten rumah tangganya pergi melarikan diri, Rangga menjaga ketat sang istri. Ia bahkan tak menyewa asisten rumah tangga yang baru. Karena demi keamanan istrinya, Rangga bisa melakukan apa saja.

“Udah Mas, Zia bisa jalan sendiri kok. Kan dedek bayinya kuat,” ucap Azizah seraya mengelus pipi suaminya.

Rangga tersenyum dalam gelengannya, “No! kamu itu gak boleh capek-capek ingat ya, kandungan kamu memasuki bulan kesembilan loh sweetheart, jadi kamu harus ekstra hati-hati,” peringatnya seraya menurunkan Azizah, dan mendudukannya di kursi makan.

Azizah tersenyum, “Mas Rangga terlalu berlebihan, Zia tidak apa-apa Mas, jangan seperti itu ah,” katanya membuat Rangga berhenti menganduk susu yang ia buatkan untuk sang istri. Ia berjalan menghampiri istrinya.

Rangga berjongkok di depan perut Azizah, “Sayang, Abimu di marahi Umi, Abi kan ingin kamu dan Umi baik-baik saja, makanya Abi seperti ini.”

Azizah terkekeh, tangannya bergerak merapikan rambut suaminya yang sedikit lebih panjang. “Tapi Abi kamu terlalu berlebihan Nak, Umi kasihan dengan Abimu, masa yang harus masak dan merapikan rumah Abi, sedangkan Umi hanya duduk diam melihat saja,” adunya kepada sang anak.

Rangga terkekeh, ia mengelus lembut perut istrinya seraya mengecup perut istrinya yang tambah membuncit. Tendangan kecil Rangga rasakan saat ia mengecup perut istrinya, sontak hal itu membuat Azizah meringis.

“Kamu sudah tahu jenis kelaminnya sweetheart?” Tanya Rangga seraya kembali mengaduk susu itu lagi.

Azizah menggeleng seraya tangannya menggapai roti yang sudah suaminya siapkan di atas piring. “Aku sengaja gak mau lihat, biar jadi surprise nanti,” katanya yang menggigit kecil roti tersebut.

Rangga tersenyum, ia memberikan susu yang sudah jadi tersebut pada istrinya. “Boleh aku ngomong sesuatu sama kamu?” Tanya Rangga mendekatkan kursinya pada sang istri.

Azizah menghabiskan susunya terlebih dahulu, lantas menatap suaminya. “Ngomong aja Mas, dari tadi kamu juga ngomong terus sama Zia,” ujarnya dengan kekehan kecil.

Rangga tersenyum, ia membawa kepala sang istri untuk disandarkan kedada bidangnya. “Kalau semisal suatu hari nanti aku pergi, jangan sungkan untuk menikah lagi ya sweetheart,” ucapnya membuat Azizah menjauhkan kepalanya dari dada bidang suaminya.

“Maksud Mas apa?” tanya Azizah, perasaanya menjadi tak enak seperti ini saat sang suami berkata seperti itu.

Rangga tersenyum manis, ia menggelengkan kepalanya, “Tidak apa-apa, sudah lupakan saja. Ayok! Katanya kamu ingin pergi bersama Adira nanti,” ucapnya membuat Azizah mau tak mau menerbitkan senyumnya walau rasa cemas itu masih memenuhi rongga dadanya.

Assalamu'alaikum Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang