Part 4

13.2K 1K 2
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Part 4

"Terlalu banyak teka-teki dalam menunggu jodoh pujaan hati. Dan tak sedikitpun itu, di lalui setiap insan di muka bumi."

•Assalamu'alaikum Cinta•
by Animulyani21

|Happy Reading|

<Typo Bertebaran>

∆∆∆

Waktu berjalan dengan cepat, dimana rasa yang tak seharusnya ada sebelum akad, sekarang tumbuh dengan sendirinya di dalam hati. Nyaman memang sering kali dirasakan setiap insan, apabila berdekatan dengan yang disayang. Sulit sekali meneghilangkan rasa itu, yang lama-lama menjadi dosa yang tak kunjung temu.

"Hari ini, kamu bertemu dengan Mas Reano kan?" Tanya Adira memastikan.

Perempuan itu bersemu, setelah dua minggu lalu ia menerima pinangan dari laki-laki tersebut. Mereka semakin dekat, seiring berjalannya waktu.

"Iya Dir, kamu temani ya." Adira Mengangguk, lantas duduk di depan Azizah yang sibuk membereskan berkas-berkas di depan meja.

"Tapi aku kesana dengan Mas Steven," ujarnya. Azizah mengangguk maklum, baiklah yang sudah halal beda. Azizah memaklumi akan hal itu.

"Yasudah, kalau begitu aku mau ke ruangan Mas Steven dulu," pamitnya.

Azizah hanya mengangguk, "Nanti aku telepon kamu Dir," serunya.

Adira mengangkat jempolnya, lantas membuka pintu, dan menutupnya kembali.

©©©

"Nanti, temeni gue ketemu calon istri ya," kata Reano di seberang telepon.

Laki-laki itu mendengus, "Oke, tapi gue ajak istri gue."

Reano berdecak di tempat. "Terserah lo aja."

Steven tertawa, "Nanti juga lo bisa rasain apa yang gue rasain."

Reano hanya berdehem, lantas menutup panggilan teleponnya.

Steven tertawa keras, hingga suara pintu terbuka, memperlihatkan istrinya yang berjalan ke arahnya.

Laki-laki itu berdiri, merengkuh pinggang sang istri. Lalu membawanya duduk di sofa ruangannya.

"Mas Steven, nanti ikut aku ya." Adira berkata seraya memainkan ponselnya di sebelah Steven yang hanya diam memandang wajah cantik istrinya

Adira menoleh, ia terkekeh saat suaminya hanya diam memandangnya. "Mas," panggilnya seraya mengusap pipinya.

Steven terkejut, ia langsung tersenyum menatap wajah istirnya. "Iya, kemana emang?"

"Bertemu calon suami sahabat aku," jawab Adira, seraya duduk berhadapan dengan suaminya.

Steven tersenyum masam, "Sayang, tapi sahabat aku juga mau bertemu dengan calon istrinya, dia juga memintaku untuk menemaninya."

Adira tersenyum misterius, "Kamu belum tahu?"

Steven mengerutkan keningnya, "Apa?"

"Sahabat kamu, Reano Aldevaro itu, calon suami sahabat aku. Azizah Putri Adelia."

©©©

Saling mencintai sesama kedua insan, untuk membangun mahligai cinta rumah tangga memang perlu, membangun pondasi rumah agar tak goyah untuk kedepannya. Namun, semua itu juga tak seharusnya berlebihan untuk ukuran kedua insan yang sempat hanya saling mengenal.

Assalamu'alaikum Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang