Part 3

15.4K 1.1K 9
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Part 3

“Tidak perlu merasa iri, ataupun rendah diri. Sebab, manusia memiliki jodohnya masing-masing. Tak perlu pusing akan hal itu, pantaskan diri, dan benahi hati. Insya Allah, jodoh akan datang sendiri.”

•Assalamu'alaikum Cinta•
by Animulyani21

|Happy Reading|

<Typo Bertebaran>

∆∆∆

Pernikahan mewah telah diadakan, tamu undangan berdatangan dengan membawa doa untuk sepasang insan yang duduk di pelaminan.

“Azizah!” Sang pengantin wanita berteriak penuh bahagia saat melihat tubuh sahabatnya memasuki pintu masuk.

Sedang pengantin pria, hanya meringis dan meminta maaf pada tamu undangan karena teriakan sang istri. “Sayang, pelan-pelan suaranya,” tegur pengantin pria.

Sang pengantin wanita terkekeh, mengangguk lantas berkata. “Iya Mas Steven, maaf tadi kelepasan.”

Pengantin pria yang bernama Steven Aldiansyah mengangguk, lalu menyalami tamu undangan yang datang silih berganti.

“Alhamdulilah, sahabat aku udah married aja, Samawa ya.” Seoarang perempuan bergamis biru muda, dengan khimar senada membuat pengantin wanita tersenyum bahagia.

“Hehehe iya, makasih  Zi. Kamu kapan?” Tanya pengantin wanita.

Azizah tersenyum masam, “Kepo banget kamu Dir.”

Pengantin wanita yang bernama Adira Alfatunissa, terkekeh menangapinya. “Mau aku jodohkan dengan sahabat Mas Steven? Dia juga single loh Zi.”

Azizah mendelik, “Gak ada acara jodoh-jodohan ya!”

Adira tertawa, begitupun juga sang pengantin pria. “Yasudah, kalau begitu. Aku permisi pulang,” pamit Azizah.

Adira tergelak, “Loh, kok cepet banget?” Tanya Adira tak terima, pasalnya dia kan juga ingin berfoto dengan sahabatnya ini.

Azizah tersenyum, “Maaf ya Dir, Om aku katanya suruh cepet. Mau ada pertemuan keluarga.”

Adira mengangguk, “Tapi foto dulu.”  Azizah tersenyum geli, lantas ia pun mengangguk.

Adira tersenyum bahagia, ia mengalihkan perhatiannya pada sang suami. “Mas Steven, aku minta tolong fotoin aku dengan Azizah.”

Steven mengangguk, ia mengusap pipi istrinya lembut. Lantas menjawab, “Baiklah, apapun untukmu.”

Adira tersenyum malu, “Ah Mas Steven bisa aja.”

“Ekhem!” suara dehemen membuat kedua sepasang insan mengalihkan perhatian.

“Eh masih ada yang jomblo, duh lupa aku. Mas steven sih!” Azizah memutar kedua bola matanya.  Sungguh, sahabatnya ini. Benar-benar membuatnya darah tinggi.

©©©

Setelah acara berfoto-foto ria bersama sang sahabat tadi, Azizah dengan langkah pelan keluar dari gedung pernikahan. Ia menghela nafas, sebenarnya ada rasa iri yang menggerogoti hati, ada rasa ingin juga merasakan apa yang dirasakan sahabatnya.

Assalamu'alaikum Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang