Part 24

16.3K 843 8
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Part 24

"Karena pada dasarnya, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik untuk kedepannya."

•Assalamu'alaikum Cinta•
•by Animulyani21•

|Happy Reading|

<Typo Bertebaran>

∆∆∆

Kebahaagian memang akan datang, disaat kesedihan telah berlalu. Meninggalkan luka yang cukup ada di hatinya. Namun sekarang waktu terus berjalan, kesakitan dulu yang ia rasakan, kini tergantikan dengan kebahagian yang tiada tara.

Benar, bahwa setiap kesulitan ada kemudahan. Dan setiap kesedihan akan di gantikan kebahagiaan. Sikap kita di dunia ini memang memiliki dampak tersendiri, dari melakukan apa, dan dibalas bagaimana. Semuanya telah digariskan oleh Allah, karena sejatinya, tak ada kesedihan tanpa suatu kebahagian di masa depan.

Azizah menggeliat dalam tidurnya saat usapan lembut berada di area sekitar perutnya.

Ia membuka mata, dan hal pertama yang ia lihat adalah sang suami yang tersenyum manis menatapnya. "Sudah bangun sweetheart? Maaf, aku menganggu tidurmu, habisnya aku ingin mengusap perutmu."

Azizah terkekeh, menaikkan alisnya. "Aku?"

Rangga yang gemas, menyatukan keninga mereka. Di ciumnya hidung sang istri, lantas berkata. "Iya, aku dan kamu menjadi kita," katanya yang membuat Azizah bersemu.

"Ihh Mas Rangga, pagi-pagi dah gombal aja," Azizah berusaha menjauhkan tubuh sang suami yang selalu ingin dekat-dekat dengannya. Azizah heran, sebenarnya yang ingin di manja itu siapa? Kenapa malah sang suami yang terlihat lebih manja dengannya kali ini?

"Morning kiss dulu," kata Rangg seraya menujuk bibirnya.

Azizah menggeleng, "Tidak, Zia mau masak. Mas kan juga harus segera berangkat kerja," ujarnya seraya turun dari tempat tidur. Namun, langkahnya terhenti saat lengan laki-laki tersebut melingkar di area perutnya. Bisa Azizah rasakan usapan lembut diberikan sang suami.

"Kenapa kamu jadi jual mahal gini sama Mas? Hem?" Tanya Rangga seraya mengeratkan pelukannya, ia menghirup aroma parfum khas istrinya.
Kalau begini jadinya, ia tak ingin berangkat bekerja saja. Ia ingin di rumah bersama sang istri, menghabiskan waktu mereka berdua.

"Mas, jangan berpikir untuk libur kerja ya," peringat Azizah karena ia tahu, sang suami akhir-akhir ini sangat manja padanya, apa-apa harus dengannya, makan siang yang biasanya laki-laki tersebut ia bawakan, sekarang Azizah yang harus mengantarkannya.

Tidak lebih dari itu, karena takut dia kelelahan, Rangga memfasilitasi semuanya saat ia mengantarkan bekal untuknya. Dari mobil baru khusus mengantar ia pergi kemana-mana, dan tak lupa sopir wanita.

Kenapa harus wanita? Jawabanya simple, karena sang suami tak ingin dirinya satu mobil dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Takut sang istri di bawa pergi. Lucu memang, dan itu membuat Azizah lega. Karena dirinya bisa merasakan menjadi istri sesungguhnya untuk Rangga. Bukan hanya menjadi istri dalam buku nikah. Namun kini, ia menjadi istri seutuhnya untuk sang suami.

Azizah bersyukur, setidaknya masalah mereka sudah selesai. Sekarang mereka hanya menunggu sang jabang bayi lahir kedunia.

Wanita itu tersentak saat tubuhnya jatuh di atas pangkuan suaminya. "Mas, aduh. Aku tambah berat, jangan seperti ini. Nanti—"

Assalamu'alaikum Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang