Part 26

12.5K 793 5
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Part 26

"Memang benar adanya, bahwa rasa penyesalan akan hadir, disaat ia merasakan kehilangan yang teramat dalam."

•Assalamu'alaikum Cinta•
•by Animulyani21•

|Happy Reading|

<Typo Bertebaran>

∆∆∆

Suaminya memang gila, sungguh. Azizah bahkan menahan malunya di depan Reano dan Riana. "Mas, turunin Zia. Ada Mas Rean sama Riana itu," bisiknya pada telinga Rangga yang dibalas laki-laki itu dengan kecupan di seluruh wajahnya.

"Ekhem!" Reano berdehem keras saat kehadirannya dan sang adik seakan tak dianggap dua sejoli itu.

Rangga menatap Reano seraya menaikkan alisnya, "Apa?" tanya Reano saat Rangga masih menatapnya hingga mereka sampai di ruang ramu.

"Azizah istri gue," kata Rangga posesif, ia segera menurunkan Azizah dan mendudukan sang istri di sebelahnya, tanpa memindahkan tangannnya yang merangkul bahu wanita itu.

Reano menghela nafasnya, "Iya-iya, gue juga tahu Lia istri lo." Riana dan Azizah terkekeh.

Wanita itu memandang Azizah seraya tersenyum dengan binar matanya, "Masya Allah, Mbak Zia makin cantik aja, Riana heran. Mangkanya, Mas Rangga dan Bang Rean sampai kayak gitu ke Mbak," celetuknya yang membuat kedua laki-laki itu menyorot tajam Riana yang dibalas wanita itu dengan cengirannya.

"Hehehe, maaf. Kelepasan tadi," sambungnya.

Azizah tertawa pelan, "Mbak biasa aja ah Na, kamu tuh yang udah lama gak ketemu makin cantik aja, kapan nikah?" Tanya Azizah membuat Riana tersenyum masam.

"Yaelah Mbak, Abang aja belum nikah, masa Riana nikah duluan. Pamali tauk melangkahi Abang sendiri," katanya yang sontak membuat Reano menyenggol bahu adiknya, sembari menatapnya tajam.

Rangga berdehem pelan, ia menatap sang istri yang juga menatapnya. "Sweetheart, aku kebelakang dulu ya. Mau buatin kamu susu," pamitnya seraya mengusap pucuk kepala sang istri yang tertutup khimar berwarna ungu.

Azizah mengangguk, "Biasa ya Mas."

"Oke, susu coklat," ujarnya membuat Azizah tersenyum. Lantas Rangga pergi melangkahkan kakinya menuju dapur.

Setelah kepergian Rangga, Azizah memandang kedua kakak beradik di depanya. Hingga celetukan Riana membuat Azizah tersenyum malu. "Mas Rangga manggil Mbak Sweetheart, cielah. So sweet banget. Mau dong suami satu kayak Mas Rangga."

Azizah merona dengan senyum tipisnya, sedangkan Reano mengalihkan perhatiannya. Entah kenapa ia merasa hatinya sesak saat medengarnya, memang betul ia sudah ikhlas. Namun, entah kenapa hatinya tak bisa untuk melepas.

Ia tahu, kebodohanya dulu sangatlah fatal. Tapi ia sangat menyesal, dan penyesalan itu membuat ia kehilangan orang yang dia cinta.

Memang benar adanya, bahwa rasa penyesalan akan hadir, disaat ia merasakan kehilangan yang teramat dalam.

Mengucapkan memang mudah, tapi melakukannya lah yang sulit. Ia seakan merasa sakit saat waita itu tertawa dan tersenyum bahagia dengan laki-laki lain.

Reano memang bisa ikhlas. Namun, dirinya tak bisa untuk melepas cinta yang bahkan sudah hadir sejak dulu. Entah sampai kapan ia terjebak dalam belenggu cinta yang tak kunjung temu.

Assalamu'alaikum Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang