Part 20

18.8K 1K 10
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Part 20

"Walau rasa cinta itu masih ada di dalam hati, biarkan dirinya sendiri yang menyimpan. Sebab, tak semua cinta bisa dimiliki. Itulah mengapa, mengikhlaskan lebih baik untuk saat ini."

•Assalamu'alaikum Cinta•
•by Animulyani21•

|Happy Reading|

<Typo Bertebaran>

∆∆∆

Rangga memasuki ruang kerjanya dengan pandangan lesu, tadi malam. Sehabis sholat, lagi-lagi ia tertidur diatas sajadah dengan linangan air mata, berharap saat ia bangun sang istri sudah kembali ke rumah.

Namun, saat ia membuka mata, ternyata hanya keheningan dan kesepian yang dirasakannya. Tidak ada lagi, suara yang mengajaknya makan, tidak ada lagi yang menyiapkan pakaian, ataupun memberikan jas dokter padanya. Semua itu hilang, dan karena kesalahannya sendiri.

"Dokter Rangga, habis ini akan diadakan operasi untuk transplasi jantung," ucap salah satu perawat yang masuk ke ruangannya setelah ia memberi izin untuk masuk.

Rangga mengangguk, ia berdiri memakai jas putih kebanggaannya. Sebelum ia keluar, tangannya mengambil figura kecil yang sengaja ia letakkan tadi di meja kerjanya. Ia mengusap pelan permukaan figura tersebut dengan pandangan nanar. "Kembalilah Zia, Mas merindukanmu," ucapnya lirih. Hingga suara deringan ponsel menyadarkannya.

"Assalamua'alaikum, siapa ya?"

"Wa'alaikumsalam, saya David Pangestu, Kakak Ipar Adelia."

Rangga seketika langsung menajamkan pendengarnya, dadanya bergerumuh saat mendengar nama sang istri. Semoga ini menjadi titik temu untuknya agar bisa bertemu sang isti

"Iya kenapa Bang?"

"Istri saya mau bicara sama kamu." Rangga mengerutkan keningnya. Hingga suara seorang wanita terdengar.

"Rangga?"

"Iya Mbak."

Dapat Rangga dengar helaan nafas keluar dari seberang sana. "Kamu beneran menikah dengan wanita itu? kamu beneran memadu Adel?"

Rangga menutup matanya, menghirup udara. Lantas membuka matanya, ia berdehem sebelum berbicara.

"Dimana Azizah Mbak? Saya akan memperbaiki semuanya, tolong beritahu saya dimana Zia Mbak ..." lirihnya.

Agnes menghela nafas diseberang sana. "Tidak, aku tidak akan memberitahui dimana Adel berada."

Rangga tercekat. "Jawab dulu pertanyaanku tadi."

"Saya tidak pernah menikah lagi, ataupun memadu Azizah. Saya ... menyesal."

Agnes tertegun. "Baik, itu saja yang ingin aku sampaikan. Oiya, aku beritahu, bahwa Adelia baik-baik saja. Dia sehat dan bahagia bersama anaknya."

"Lantas dimana Azi---"

Tut tut tut

Panggilan itu terputus secara sepihak, Rangga tak mau mensiakan kesempatan ini lagi. Ia berusaha menelpon dengan nomor yang sama. Namun, nomor tersebut tidak dapat di hubungi.

Berkali-kali ia lakukan, tapi masih sama. "Arghhh, Azizah. Dimana kamu sayang?"

"Mas Rindu," lirihnya dengan rasa sesak yang memenuhi rongga dada.

Assalamu'alaikum Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang