[ 1 8 ] • CHANMIN

1K 153 5
                                    

selamat membaca !

Seungmin jalan menuruni tangga satu persatu sampe dia tiba di gedung kelas 12 karena ruang kimia ada disana.

Dia jalan seorang diri, sekolahan keliatan sepi banget sekarang. Paling cuman satu atau dua kelas yang kebetulan ada jam kosong.

Sesampainya disana, dia ngetuk pintu ruangan tersebut. Yang langsung disaut sama Bu Wendy. Beliau ini pelatih ekskul padus yang diikuti Seungmin sekaligus guru Kimia kelas 12 yang merangkap sebagai penanggung jawab seluruh lomba per-kimia-an.

Di dalam ada Chan ternyata.

"Nah sudah lengkap. Jadi, ibu adalah penanggung jawab olimpiade kimia kalian sekaligus cerdas cermat. Sebenarnya satu orang lagi itu Hwall tapi dia ngga masuk, jadi kalian berdua dulu ya"

Keduanya mengangguk. Agak canggung sebenarnya.

"Nah, olimpiade dan cerdas cermat itu berjalan sekitar 3 bulan lagi jadi untuk itu ibu buatkan jadwal kalian belajar sampai hari H untuk memaksimalkan kemampuan kalian"

Lagi-lagi keduanya ngangguk. Nyisain Bu Wendy yang lagi cari kertas jadwal.

"Kayanya ketinggalan di ruangan guru deh. Ibu tinggal kesana sebentar ya" Bu Wendy berjalan ninggalin ruang Kimia dan rasa canggung yang nyelimutin mereka.

"Seungmin" Panggil Chan, biar ga begitu tegang.

"Eh, iya kak?" Tanya Seungmin noleh dikit.

"Kita lomba bareng ternyata, selama ini kan lomba kita beda" Chan senyum tipis, nginget dari jaman Seungmin kelas 10 sampai sekarang masih dilibatkan sama lomba.

"Iya. Kak Chan sendiri gimana? Udah kelas 12 kok masih lomba?" Tanya Seungmin.

"Baru semester satu, nanti kalo semester dua baru fokus ujian" Dibalas anggukan Seungmin.

Dulu, bidang mereka berdua itu beda. Chan emang di Kimia, Fisika dan Matematika. Kalo Seungmin selama ini lomba bahasa Inggris, kayak debat atau nyanyi lagu berbahasa inggris.

Tapi sekarang, dua duanya disatuin dalam perlombaan yang sama. Bahkan satu tim, bareng Hwall juga tentunya.

Perlahan pintu ruangan dibuka sama bu Wendy. Beliau langsung duduk di depan Chan sama Seungmin.

"Nah, untuk jadwal sendiri, di bulan pertama hanya hari Selasa dan Kamis juga Sabtu ya. Nanti memasuki bulan kedua di minggu ke tiga sampai h-1 perlombaan baru kita kebut dari selasa sampai sabtu. Gimana? Untuk ekskul, kalian udah ibu izinkan untuk tidak mengikutinya selama 3 bulan ini. Keberatan?"

Keduanya mengiyakan jadwal yang dikasi Bu Wendy.

"Deal ya? Nanti Hwall biar saya aja yang ngomong, sekarang silahkan balik ke kelas masing-masing"

Sekali lagi, Seungmin dan Chan ngangguk juga keluar ruangan.

"Seungmin, mau langsung ke kelas?" Tanya Chan yang langsung di jawab Seungmin.

"Iyalah, emang kak Chan engga?"

Chan mendekatkan bibirnya ke telinga Seungmin buat bisikkin sesuatu, "bolos mau?"

Seungmin agak kaget kalo manusia pinter kayak Chan nawarin bolos. Tapi, kapan lagi berduaan sama gebetan dan bolos bareng?

"Ayo deh" Chan kemudian ngangguk senang. Kalo dihukum kan berdua, ga sendiri.

Jadi Chan ngelangkahin kakinya ke samping kiri padahal harusnya mereka belok ke kanan.

sebenernya dipojok sana ada lorong kecil yang engap dan rimbun sama rumput tinggi, terus berlumut.

"Hati-hati ya" Kata Chan.

Seungmin melongok ke dalam yang ternyata diujungnya ada pintu pagar kecil menuju belakang sekolahan.

Mereka nyusurin lorong dengan pelan, sampai di ujung Chan langsung membuka pintu pagar kecil itu pelan pelan.

Dan akhirnya mereka bebas! Chan langsung aja ngegandeng Seungmin buat ke halte depan sekolahan, gandengan tangan itu reflek aja sih sekalian modus dikit.

"Gue pesen grabcar ya" Diangguki Seungmin.

Hingga ga lama kemudian, dua duanya naik ke mobil grabcar tersebut. Seungmin ga tau sih tujuannya kemana, dia percaya Chan gaakan berani macem-macem.

Tapi karena kepo jadilah dia nanya ke Chan. Biar ga canggung juga.

"Kak, mau kemana deh?"

"Danau, duduk duduk aja sih disana" Balas Chan senyum, Seungmin mau meleleh rasanya.

"Oh oke deh"

Perjalanannya agak jauh, soalnya biar ga keciduk petugas atau warga sekolah kalau mereka bolos.

Hingga beberapa menit berjalan akhirnya mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan sebuah gapura desa. Iya untuk ke danau mereka harus jalan kaki sebentar lagi.

Bermodalkan handphone di genggaman tangan dan ga bawa apapun mereka masuk ke dalem. Nyusurin pohon rindang buat sampai ke danau di ujung. Lingkungannya enak sih, damai, dan jarak rumah ke rumah agak jauh. Juga banyaknya pepohonan nambah kesan sejuk dan asri.

Dan sampailah mereka di danau yang masih bersih juga tenang. Gaada siapapun disana. Gaada berisik juga. Enak buat healing sebentar sambil dengerin From Home - NCT U.

Keduanya duduk dalam keheningan, cuman 10 menitan aja. Ga cuman duduk, juga sesekali ngelempar batu ke air. Yang menyebabkan datangnya petugas yang dikirim oleh pemerintah untuk menangkap siswa siswi yang bolos.

Jadi, Chan langsung narik tangan Seungmin buat melarikan diri dari petugas petugas tersebut.

Hingga mereka ngumpet dibalik rumah warga, dengan badan berhimpitan. Dengan keadaan kayak gini ngebuat deru napas masing-masing saling bertiupan menyapu wajah satu sama lain.

"Ga nyangka, kak Chan juga suka bolos" Seungmin senyum, dibalas sama Chan "iya, enak soalnya".

lima puluh empat menit bertahan pada posisi tersebut akhirnya mereka berdua keluar dari tempat ngumpet. Jalan perlahan menuju keluar desa ini.

Setelah keluar dari gapura desa tadi, mereka berbelok kearah kiri. Jalan tanpa arah dengan tangan saling bertaut. Jangan lupain deru napas yang memburu sejak tadi, antara disebabkan oleh lari dari kejaran petugas atau karena menggenggam tangan yang di cinta.

Keadaan semakin siang dan mendung. Beberapa rintik air turun begitu indah. Ngebuat Chan ngelepas jaketnya buat dipake Seungmin.

"Gausah kak!" Kata Seungmin agak kaget.

Perdebatan berakhir dengan hasil akhir keduanya memegang masing-masing sisi dari jaket agar kepala mereka ga basah.

Dan di jam 12.45 mereka berdua sampai di sebuah minimarket.

"Seungmin kamu tunggu sini dulu. Aku mau beli air"

Seungmin ngangguk, agak dingin.

Sementara Chan, dia lagi nyeduh dua gelas teh hangat dan dua cup mi instan. Hujan gini kan enaknya makan mi, mengingat hujan kemarin mereka cuman bisa jalan beriringan di satu payung yang sama.

Chan keluar membawa dua teh hangat juga dua cup mi instan.

"Makan dulu ya. Nanti kita langsung balik aja" Chan memberi senyuman yang dibalas senyuman juga.

Keadaan romansa itu hanya mereka yang bisa nikmatin, bahkan hujan-hujanan setelah lama beristirahat juga hanya mereka yang merasakannya.

Saling lempar senyum dan kejar mengejar dijalanan layaknya anak kecil, hanya mereka yang tau euforianya.

| bersambung...

selingan chanmin, gx ngena bnget yh.
aga aneh.

%. tiktokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang