Epilog

204 45 5
                                    

      Dengan ini, aku selesaikan ceritaku tentang Arjuna Asa Baskara. Ibaratnya aku ini sedang berjalan di antara kerumuman orang, ia seolah salah satu dari sekian banyak manusia yang lalu lalang.

      Aku mulai sadar bahwa segalanya di antara aku dan Asa tidak ada kata halo dan perkenalan. Tidak ada pula kata pamit perpisahan atau kata sampai jumpa. Dia ini seolah yang lewat saja, tapi sayangnya aku tidak mau menganggapnya seperti itu.

Semesta menunjukan bahwa laki-laki seperti Asa itu ada.

      Tanganku sedikit bergetar saat meletakkan buket bunga di atas tempat istirahat terakhirnya. Ia di rumah. Asa, bagaimana rasanya selalu kena pukul ayah sendiri? Bagaimana kamu tidak bisa menyebut tempat tinggalmu sebagai rumah? Bagaimana kamu tidak ingin membuat mama beserta kakak perempuanmu khawatir? Bagaimana kamu menghadapi segalanya sendirian?

Asa, aku minta maaf.

      Aku minta maaf atas diriku yang malah sibuk dengan duniaku karena menyukaimu. Aku minta maaf juga, mewakili atas kejamnya dunia buatmu. Sekarang enggak ada yang bisa nyakitin Asa lagi. Aku harap Asa bahagia di sana.

Asa, terima kasih sudah ada.

Aku ingat, Asa pernah bilang ini selesainya aku nyanyi lagu Sorai dengan iringan petikan gitarnya.

"Bisa enggak, ya kita tetap bersorai walau keadaannya bukan senang? Bukan tentang perasaannya, tapi bagaimana kita jalanin semuanya."

Aku rasa aku bisa. Bukan untuk perasaannya, tapi untuk semua tentang Arjuna Asa Baskara.

Asa ... karena kamu, aku tetap bersorai walau segalanya berakhir pilu.

Instagram update!

anjaneee_h

❤liked by hi_im_hendery, letsgokana, ginaleanaa, and 230 other

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

liked by hi_im_hendery, letsgokana, ginaleanaa, and 230 other.

anjaneee_h see ya in another life, Arjuna.

anjaneeeh turn off the comments.

Sorai [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang