Aku enggak lihat Asa lagi.
Kira-kira lima hari setelah aku dan Asa main gunting, kertas, dan batu di atap sekolah, aku udah enggak pernah lihat dia lagi entah di sekolah, maupun di luar sekolah. Jujur, rasanya kayak ada yang hilang, enggak tahu apa. Padahal sebelum kenal Asa juga hidupku biasa-biasa aja. Maksudku, kenapa bisa? Kalau kalian bingung, maka akulah yang paling bingung di sini!
Malam Minggu itu aku sendirian di rumah. Ayah katanya lembur, Mbak Cici udah pulang, dan Aru main ke rumah Juan. Enggak tahu beneran main ke rumah Juan atau ngapelin ceweknya. Aku dari sore maraton drama Korea aja sampai akhirnya aku capek sendiri dan ujungnya selalu sama berakhir dengan rebahan sambil main handphone.
Aku masih menatap handphoneku yang menunjukkan postingan dari Hendery sambil berpikir. Soalnya gini ...
hi_im_hendery
❤ liked by ayaramiese, lucasxx444, and 136 others
hi_im_hendery dua member lagi absenview all 60 comments
ayaramiese lagak lu udah kayak boyband
lavendeyaa mark juna absen malmingan gak kaya lo bedua joms
c.bin999 disuruh komen sama dery🙏
anjaneee_h pantes kayak ada yg kurang
lucasxx444 oalah nyariin juna nih der @anjaneee_h @hi_im_hendery
hi_im_hendery yah juna gak ada ig, jane. kan elu ada wasafnya, chat aja atuh klo kangen @anjaneee_h
anjaneee_h ga gitu anying^^ @lucasxx444 @hi_im_hendery
watermleemark sorry jadwal bersama ibu negara @letsgokana
Emang kurang ajar yang namanya Hendery sama Lucas tuh. Aku jadi mikir, kan. Aku memang ada nomor Asa, tapi aku sama Asa bisa dibilang sangat jarang bertukar pesan. Mungkin malah, hampir enggak pernah. Dia kalau ada apa-apa langsung telepon soalnya.
Chat enggak ya?
Asa
asa?|
[delete]lu kemana aja deh? gua gak pernah liat lu di sekolah|
[delete]asa, toko buku teteh ceng buka ngga?|
[delete]ARGH!
Aku melempar ponselku asal diatas bantal sambil merengek kecil. Ngerti enggak sih, aku penasaran sekali dia kemana aja? Tapi aku enggak bisa nanya. Kalau nanti dia nanya kenapa, aku harus jawab apa coba? Memangnya Asa itu siapa? Kemudian aku dan Asa ini memangnya apa?
***
Acha
| iyaaa aku ada di rumah kok, Janeee
| ke sini ajaaaa
9:45Setelah pesan dari Acha aku terima, lima menit setelahnya aku langsung bersiap pergi. Dengan alibi pinjam flashdisk isi drama Korea milik Acha, aku akhirnya sampai di rumahnya. Padahal keesokan harinya sekolah, tapi aku tetap bisa membuat alasan. Aku bilang, aku pasti bakal lupa karena di weekdays, aku enggak pernah ngurusin drama.
Alasan yang bagus, Jane.
"Eh, enggak mau mampir dulu?" tanya Acha setelah memberikanku flashdisk berwarna putih miliknya. Bahkan aku enggak turun dari motor, hanya berhenti di depan rumahnya.
"Makasih ya, Cha. Tapi adek gue lagi sendirian di rumah masih tidur, ini juga motornya gue pake. Pasti nyariin dia," sahutku sambil melirik ke rumah yang ada di sebelah kanan Acha persis. Kelihatan sepi.
"Oh gitu." Acha menganggukkan kepalanya. Ini aku tanya enggak ya?
"Di daerah komplek lo emang selalu gini ya? Sepi. Padahal hari Minggu," kataku basa-basi. Coba coba berhadiah.
"Iya gitu deh, Jane. Orang-orang di sini kayaknya gila kerja semua. Aku aja jarang lihat tetangga tetanggaku sendiri," sahutnya. Aku hanya ber-oh-ria saja sambil memgangguk mengerti.
"Paling sama Arjuna doang sih yang lumayan sering lihat walaupun kadang dia suka pergian juga."
Gotcha!
"Oh, yang lo pernah bilang rumahnya kanan lo persis? Ini dong?" tanyaku dengan nada biasa sambil menunjukkan rumah tingkat dua bercat gading di samping kanan rumah Acha. Biar enggak terlalu kelihatan kalau aku penasaran.
"Iya, ini. Kelihatan kayak rumah kosong, ya?" tanyanya. Aku mengangguk cepat.
"Nah! Makanya pas lo bilang dia tetangga sebelah kanan lo, gue mikir. Soalnya kelihatannya kayak enggak ditempatin, sih."
"Enggak sepenuhnya salah kok, Jane. Rumah Juna emang lebih sering kosong. Dia cuman tinggal berdua sama Ayahnya—"
"Lo sedekat itu sama Asa ya, Cha?"
"Hn?"
Aku menatap gadis yang berdiri di sampingku beberapa detik, kemudian terkekeh pelan. Acha masih menatapku bingung, tapi aku menggeleng pelan saja.
"Maksud gue—"
"Jane, kamu suka sama Juna?"
"Gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorai [✓]
Teen FictionTentang segala yang gagu Kamu yang kaku dan rasa yang semu Karena kamu Aku tetap bersorai, walau segalanya berakhir pilu. Ditulis untuk laki-laki yang bernama Arjuna Asa Baskara. Sebab aku merasa senang, walau ia hanya bertandang.