Bab 23

682 145 18
                                    

Maaaaf.... Keasikan nonton drakor kemaren. 😂😂😂

Langsung aja. Happy Reading!

***

Melodi berhenti, refleks memutar balik, lalu menatapnya lagi.

"Raja Darmawan," ucapnya dengan eye-smile yang indah.

"Ah!" seru Melodi kemudian. "Saya kira kalian hanya mirip sebelumnya. Maaf...."

Beberapa hari yang lalu cowok itu muncul di berita gosip. Melodi tidak sengaja melihatnya saat mamanya menonton acara itu. Raja Darmawan adalah aktor yang baru saja putus dengan artis wanita tanah air juga. Hubungannya dengan wanita itu padahal sudah cukup lama.

Dan apa yang dia lakukan di sini pagi-pagi sekali? pikir Melodi heran.

"Kamu asli orang sini, Mel?" Raja bertanya dengan lembut.

"Hmm."

"Masih sekolah, kuliah, atau...."

"Bekerja. Saya karyawan swasta."

Mereka sudah sampai karena lokasinya memang tidak jauh dari tempat mereka bertemu.

"Tolong tunggu sebentar di sini," ucap Melodi, "Saya akan masuk dan membangunkan sepupu saya dulu."

Raja memarkirkan motor sementara Melodi langsung masuk ke sisi kiri bengkel. Melodi mengetuk pintu kayu yang bersisian dengan rolling door, dari pelan hingga kencang. Dan seperti dugaannya, tidak ada respons sama sekali.

Dikeluarkannya sebuah kunci dari saku celana jin yang mamanya telah berikan sebelum berangkat tadi.

"Maaf ya, jadi ngerepotin."

"Nggak papa. Dia memang seharusnya bangun lebih pagi biar rejekinya nggak habis dipatok ayam."

"Aku tetep berhutang sama kamu... Melodi."

Melodi tersenyum tipis, lalu tidak menanaggapinya lagi dan masuk begitu saja ke dalam.

***

Melodi dan Satria mendapat tatapan penuh selidik saat keduanya sampai bersamaan di tempat kursus. Karyawan pria itu sudah berkumpul semua di lantai satu. Masing-masing tampak sibuk dengan gadget, ada juga yang sedang rajin mempelajari materi, dan ada yang sedang menyantap sarapan seolah di rumah sendiri.

Mereka semua menatap ke arah pintu masuk sekarang. Dan Melodi mulai merutuki adik dan mamanya yang menahan mereka pergi lebih lama sebelumnya.

Ralat. Menahan Satria lebih tepatnya. Dia sudah sering bilang kalau kedua wanita itu sangat menyukai si bos kan?

"Miss Mel, tumben telat. Kalian datang barengan?" Miss Lia bertanya masih dengan mulut yang penuh dengan bubur ayam.

"Eh, iya," jawab Melodi tidak ingin berbohong.

"Kok bisa? Nggak sengaja ketemu di jalan apa gimana nih?"

"Itu...."

"Lia, kamu habisin aja dulu itu sarapannya. Melodi cuma telat dua menit doang, kamu nanyanya udah kaya istri Pak Bos tahu nggak? Biasanya yang sering banget telat juga siapa?" Miss Dita menyela membuat Melodi diam-diam merasa lega.

"Siapa? Bukan aku pastinya...."

"Belum aja aku re-print absen fingerprint kamu selama setahun. Pak Satria juga sampai udah nggak aneh ngeliatnya."

Lia menyengir. "Pak Satria tuh awal-awalnya negur. Beberapa bulan. Terus lama-lama jadi sayang."

"Heh, berani-beraninya...." Miss Dita tampak tak percaya sekaligus ngakak dengan jawaban gadis itu. Biasanya Lia tidak terlalu blak-blakan saat Pak Satrianya ada. Yang sedang dibicarakan hanya menggeleng, masih setia berdiri di samping Melodi di depan pintu.

Melody in Pandemic (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang