To EnD - 03

244 33 3
                                    

Malam ini berlalu terlalu lambat bagi Donghae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam ini berlalu terlalu lambat bagi Donghae. Dirinya sudah sangat tidak sabar menghampiri Yunho dan menghabisi musuhnya sejak dulu. Ingin sekali rasanya Donghae merampas semua yang Yunho miliki. Dia benar-benar sudah mematikan hal ini sangat lama.

Dengan adanya Johnny, mafia Black Line yang tangguh dan cerdik juga memiliki strategi baik, mereka mampu mengalahkan Yunho yang selama ini menjadi musuh terberat dan terbesarnya.

Donghae mencampakkan rokoknya yang kesekian. Kemudian meneguk botol ketiganya. Tandas tak bersisa.
Donghae mengelap mulutnya asal dan tersenyum sinis. Menatap wajahnya yang terpantul dalam cermin. Wajahnya yang separuh terbakar dan sudah di operasi. Karena ulah Johnny yang awalnya musuh kini menjadi sekutu.

Tak percaya.

Tapi, Donghae sudah bertekad. Dia akan mengalahkan Yunho dengan cara apapun termasuk bersekutu dan tunduk pada musuh. Sebenarnya, Donghae sudah punya rencana. Begitu Yunho kalah, perlahan-lahan dia akan mempengaruhi semua anak buah Johnny yang selama ini diperlakukan seperti budak. Dibunuh dan disiksa tanpa henti jika tak becus bekerja.

Setelahnya, Donghae akan menjadi satu-satunya pemimpin dari mafia terbaik. Dia akan membangun Cruel Lions lagi. Dan membalas dendam atas meninggalnya putra satu-satunya. Juga atas pengkhianatan Henry. Dia akan bunuh pemuda itu.

Di lain sisi, orang yang memutuskan membantu Donghae, Johnny tampak duduk di sebuah sofa kamar. Sejak tadi tidak berhenti mengangumi wajah seorang wanita yang begitu memikatnya. Wanita dengan rambut panjang berwarna cokelat tua. Senyumnya manis sekali, matanya bercahaya dan kulitnya terlihat mulus.

Ingin sekali Johnny merasakan bibir wanita itu dan bagaiman jika nanti wanita tersebut menjadi miliknya.

"Kim Junmyeon." Monolog Johnny dan tertawa kecil.

"Bahkan hanya melihat wajah mu melalui foto saja kau sudah sangat sempurna. Bagaimana jika aku melihat mu langsung ? Kau pasti benar-benar titisan Dewi." Puja Johnny pada foto Junmyeon yang ada di handphonenya.

Dia usap foto itu sambil tersenyum tipis. Tidak berhenti sejak setengah jam dia memandang. Tidak bosan dan tidak lelah. Matanya bahkan terasa sangat dimanjakan.

"Aku tidak sabar bertemu mu manis." Monolog nya lagi.

Seseorang mengetuk pintu ruangan. Mengalihkan atensi Johnny yang memandang wajah Junmyeon. Dia mempersilakan orang tersebut masuk. Ternyata seseorang anak kepercayaannya yang melapor.

"Bos, semua sudah siap. Besok malam kita tinggal beraksi saja." Ucap anak buah kepercayaan itu.

"Bagus. Aku sudah sangat tidak sabar. Melenyapkan mafia terbesar di Seoul itu dan bahkan sudah se-Asia. Aku ingin tahu sampai mana kemampuan mereka. Hanya debu kecil pada ku."

"Benar sekali bos."

"Sudah. Kalian istirahat yang benar. Besok akan menjadi malam yang panjang."

PRETTY (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang