ChOoSe

318 44 9
                                    

Waktu berlalu dengan begitu cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu berlalu dengan begitu cepat. Satu hari rasanya seperti satu detik. Dan semua yang tidak pernah kita pikirkan telah terjadi. Junmyeon menggeliat dalam tidurnya. Perlahan sepasang mata itu terbuka dan menunjukkan bola mata yang indah dan jernih. Junmyeon mengusap wajahnya yang sudah terbangun dari tidur.

Mendudukkan tubuhnya di atas tempat tidur dan hening sejenak. Kini pandangannya tertuju pada jam di dinding. Sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Dirinya langsung tersentak saat mengingat jika ini adalah hari pertama dia bekerja. Dan dirinya hanya punya waktu satu jam untuk bersiap-siap dan berangkat.

Junmyeon segera melompat turun dari tempat tidurnya. Berlari menuju kamar mandi yang ada di luar kamar. Bersama dengan handuk yang dia letakkan di leher. Junmyeon menyelesaikan mandinya selama sepuluh menit. Melangkah keluar dengan handuk yang melilit tubuhnya.

Junmyeon segera mengambil stelan kantor dengan asalan karena sudah tak punya waktu memilih. Dalam waktu lima belas menit, Junmyeon sudah selesai dengan pakaiannya yang rapi dan wajah yang sudah dirias.

 Dalam waktu lima belas menit, Junmyeon sudah selesai dengan pakaiannya yang rapi dan wajah yang sudah dirias

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi Junmyeon)

Wanita itu melangkah keluar dan menghampiri dapur sejenak. Menyiapkan susu cokelat untuk dirinya sendiri dan mengambil sepotong roti di meja makan. Melahapnya sambil berdiri.

Pandangannya kini tertuju pada sebuah pintu kamar. Pintu yang selalu memunculkan Seung-wan dari sana. Kali ini pintu itu tidak lagi terbuka dan tertutup. Pemiliknya sudah menyiapkan kepindahannya. Dan akan melangsungkan pernikahan di Canada. Junmyeon tidak akan datang. Cukup terluka dengan kepergian sang sahabat dan menghindar beberapa kali.

Junmyeon hanya takut. Jika dia datang di pesta pernikahan Seung-wan, dia akan nekat membatalkan pesta itu karena tak rela sahabatnya pergi. Untuk itu lebih baik dia tak datang dan mengirimkan doa dari Korea.

Setelah melangsungkan sarapan kilat, Junmyeon melangkah keluar dengan berlari kecil dan tak lupa memastikan rumah terkunci aman. Setelah itu dirinya segera menuju halte bus.

PRETTY (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang