FICTION|
|
|
|
|
Jeno meruntuki kepolosannya, seharusnya sejak awal ia curiga mengapa Donghae kakaknya bisa menemukan Jaemin hanya dalam waktu semalam, karena hal itu sangatlah mustahil untuk di lakukan. Pasti kakaknya itu sudah mencari tahu tentang Jaemin sedari awal, bahkan mungkin sejak pemuda itu muncul dalam mimpinya atau ketika ia tengah menjalani pemulihan di rumah sakit.
Menurut penuturan Hyukjae, ia mengenal Jaemin dari sesi terapi yang di jalani oleh pria tersebut karena mengalami mimpi aneh yang sama namun tak berulang, dan ternyata itu tentang dirinya. Setelah itu mereka bertemu kembali karena Jaemin di rawat di rumah sakit yang sama dengan Jeno, oleh karena itu di saat itu jugalah Hyukjae meminta rekam medis dan sebagainya hingga ia mengetahui alasan terbesar Jaemin dapat terkoneksi dengan Jeno selama ini karena apa?
Jantung milik Huang Renjun.
Dan Jeno yakin bahwa Donghae mungkin saja sudah mulai menyelidiki Jaemin semenjak dirinya masih berada di rumah sakit ketika dalam masa pemulihan.
Namun yang ia butuhkan adalah alasan, mengapa kakaknya mencari tahu tentang Jaemin apa yang tengah ingin di carinya hingga menyelidiki orang yang sudah membantunya untuk kembali hidup?
Hingga hal itu terjawab sudah saat Jeno dan Mark tiba di depan restoran milik pemuda berdarah Canada Korea itu, ia melihat Donghae sudah berada di dalam sana tengah duduk berhadapan dengan Jaemin dan tentu saja ucapan yang di lontarkan Donghae saat itu berhasil membuat Jeno terdiam di tempatnya, jemarinya mencengkram kuat gagang pintu kaca yang baru terbuka sedikit tersebut.
"Kau yang menabrak adikku dan kekasihnya.."
DEG!
Apa yang baru saja di dengar telinganya??
Jaemin, penyebab kecelakaannya? Tidak. Itu pasti tidak benar, iya bukan? Jaemin pasti akan memberikan pembelaan dan bantahan akan tuduhan yang di lontarkan oleh Donghae tersebut.
"Ah.."
Jeno dan Mark sama-sama menatap Donghae yang kembali bersuara dari kejauhan, mereka yakin bahwa masih banyak hal yang ingin di lontarkan pria itu saat ini.
"Kau mungkin tidak tahu, bahkan tidak akan pernah tahu bahwa jantung milik Huang Renjun saat di putuskan akan di donorkan pada tubuhmu masihlah berdetak dengan kencang.."
Lagi.. Kedua kaki Jeno saat ini bagaikan jeli hingga dirinya seperti tak lagi sanggup untuk berdiri lebih lama di sana, ia tak sanggup mendengar apapun lagi tentang kenyataan yang begitu menamparnya.
"Ayahmu.."
Sudah..
"...membayar dan memaksa tuan Huang untuk melakukan pendonoran untukmu, di mana pada kenyataannya kaulah yang membuat Renjun kehilangan hidupnya!"
Jeno mencoba untuk menulikan pendengarannya namun dengan bodohnya tangannya justru masih menahan posisi pintu yang terbuka sedikit itu hingga ia akan tetap mendengar apapun ucapan yang di lontarkan oleh Donghae di dalam sana.
Wajah itu, wajah terkejut dan terluka yang terbaca dari raut milik Na Jaemin sungguh menyiksanya, bagaimana ini??
Jadi hal itu benar?

YOU ARE READING
FICTION [COMPLETE]
FanfictionApakah ini hanya mimpi? Ataukah kenyataan yang menyakitkan?