FICTION - 12

73 9 0
                                    

FICTION

|

|

|

|

|

3 YEARS LATER

Tok Tok Tok

Siwon memperhatikan Hyukjae yang tengah memaku papan nama baru di depan pagar rumah lamanya, tempat mereka kecil selalu bermain dahulu. Termasuk ketika saat Hyukjae dan Sunghyung selalu bermain tak kenal waktu di masa lampau.

"Apa miring?"

"Tidak.." Jawab Siwon setelah memperhatikan hasil kerja sahabatnya sembari menggelengkan kepala.

"Sebaiknya cepat turun, aku sudah membuatkan sandwich.." Tambahnya sembari menggoyangkan tangga besi yang di naiki Hyukjae hingga membuat pria itu sempat meringkuk memeluk tangga di hadapannya ketika hendak beranjak turun.

Usai mengumpat tanpa suara Hyukjae segera turun dari tangga dan memasuki pelataran rumahnya, ia menoleh ke sudut di mana Jisung berada bersama Chenle tengah sibuk berdiskusi di sana.

Menurut kesepakatan, Hyukjae akan kembali membuka praktek seperti dahulu dan Jisung akan membantu Chenle membuka sebuah toko bunga sederhana dan sebuah cafe kecil di halaman rumah mereka yang cukup besar.

Ia tak keberatan sama sekali, karena rumah mereka akan ramai. Hyukjaepun yakin bahwa orangtua mereka akan senang dengan kehidupan yang di jalani kedua anak mereka saat ini.

Damai dan penuh kasih, saling menyayangi serta melindungi satu sama lain.

Tungkai Hyukjae menyusul Siwon yang sudah masuk hingga dapur, ia melihat seorang wanita cantik baru saja selesai membelah roti lapis yang sudah diisi dengan telur, daun selada, dan olesan lainnya menjadi bentuk segitiga kemudian di tata di atas piring.

"Ha?! Ini bukan kau yang membuatnya tapi Yuri.. Kenapa kau suka sekali mengakui pekerjaan kekasihmu?" omel Hyukjae dan di sambut dengan kekehan manis dari wanita bernama Yuri itu.

"Sudah, jangan bertengkar.. Makan saja roti lapisnya.. Setelah ini aku masih harus kembali ke rumah sakit.." Yuri menyodorkan 4 potong roti lapis pada Siwon dan memintanya untuk membawakan roti tersebut pada Jisung dan Chenle yang masih berada di luar sana.

Hanya tersisa Yuri dan Hyukjae di dapur, yang pria sibuk mengunyah untuk mengisi perutnya yang lapar, yang wanita masih membuat beberapa lembar roti lapis lagi sampai seluruh persediaan roti dalam plastik habis sepertinya.

Hingga sebuah pertanyaan muncul dari bibir Hyukjae yang berusaha menelan dengan cepat makanannya "Bagaimana keadaannya?"

Gerakan tangan Yuri terhenti, ia menoleh pada Hyukjae dan menghela nafas pelan, ia tahu keadaan siapa yang selalu ditanyakan oleh Hyukjae saat ini. Namun yang jadi masalahnya adalah, apa dia tidak bosan hanya bertanya?

"Apa kau tak lelah hanya menanyakan keadaannya? Mungkin kesembuhannya hanya dengan bertemu denganmu Oppa.." Yuri meletakkan pisaunya dan kembali menatap Hyukjae.

FICTION [COMPLETE]Where stories live. Discover now