KALIMAT HANCUR🙏
[Follow sebelum membaca]
Tentang seorang Pria bernama Whojoon Lee yang mempunyai masa depan sukses menjadi direktur/pemimpin perusahaan saham. Namun disisi lain, ia mempunyai kenangan terburuk dalam hidupnya. Kenangan apa itu?
Semua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
___
Happy Reading^_^
⚠️Thypo
Malam itu, masih sama saja. Bau asap itu semakin menyengat dikamar Yoona. Baunya bersebaran. Sedangkan Yoona masih saja mencari asal dari bau asap tersebut. Yoona belum mempunyai pikiran jika apartemennya akan kebakaran nanti. Namun, itu tidak seperti yang kalian bayangkan. Yoona melihat ada api kecil dimeja riasnya.
Yoona menghampiri meja riasnya perlahan. Ia melihat ada kue berbentuk hati di meja yang diatasnya hiduplah lilin kecil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yoona membaca tulisan yang tertulis diatas kue itu. Lalu, kedua matanya tertuju pada kertas kecil berbentuk persegi yang tergeletak disamping kue. Yoona mengambil kertas itu dengan rasa penasaran yang meningkat. Yoona mulai membuka kertas itu dan membaca tulisan yang sedikit tak rapi dimatanya. Ia tau, tulisan siapa itu.
Kriet..
"Happy Birthday"
Yoona menoleh kebelakang saat mendengar ucapan dari seseorang. Ya, itu bundanya. Belinda tengah berdiri di sebrang pintu masuk kamar Yoona. Ia memperlihatkan senyum manisnya pada Yoona. Itu membuat Yoona tersipu malu, lalu Belinda mulai berjalan mendekati Yoona.
"Happy Birthday syang.."
"Makasi bun, aku kira bunda.."
"Bunda pasti ingat hari ultah kamu Yoona" ucap Belinda sambil menyelipakan rambut Yoona kebelakang telinga.
"Makasih bun.." ucap Yoona tulus sambil memeluk erat bundanya. Belinda membalas pelukan dari anaknya itu. Rasanya hangat menyalurkan kasih sayang.
"Udah sekarang, kamu cepat cepat tiup lilinnya. Ada orang yang menunggumu diluar"
"Siapa bun?"
"Ada, seseorang. Mangkannya cepet tiup lilinnya"
Yoona meniup lilin itu hingga menghilang, seluruh kamar Yoona pun menjadi gelap. Belinda menepuk tangannya pelan senang, ia mencium kedua pipi Yoona dan kening Yoona penuh kasih sayang.
