BAGIAN 23 - 🕊

22 9 4
                                    

Bila mencintaimu adalah seperti udara, maka akan ku jaga setiap tarikan nafasnya.



Whojoon
_____________________________________________

Happy Reading!
[FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU]












Thypo, thypo!👁👄👁

19.01.

Sudah satu jam mereka berdua mengobrol berdua di dalam, kini suasana Yoona senang. Sangat senang..

Malam itu perasaannya benar benar berbeda, untuk pertama kalinya ia jatuh cinta kepada pria yang pertama ia temui, yang pertama ia lihat wujud manusia lebih jelas. Manusia yang sudah baik kepadanya meskipun cuek, nakal, bobrok dan lainnya.

Yoona suka dengan sifat Whojoon yang berubah rubah. Kadang cuek, dingin, imut, manja bahkan peduli dan perhatian. Beragam bukan?

"Yoona," panggil Whojoon tiba tiba melihat Yoona yang tengah sibuk bermain bonekanya.

"Apa?" jawab Yoona kyut seperti anak kecil yang ditemani ayahnya ketika hendak tidur.

"Aku pulang yah" ujar Whojoon yg membuat Yoona langsung terdiam lesu.

"...jangan.." Yoona memegangi pergelangan tangan Whojoon manja, Whojoon tak percaya melihatnya.

"Ini udah malem, aku janji besok bakal samperin kamu kesini lagi pagi pagi. Oke?"

Yoona diam lesu, ia mulai cemberut dan menahan air matanya yang hendak keluar. Yoona makin mempererat pegangannya di pergelangan tangan Whojoon, Whojoon tak tega melihat Yoona.

"....jangan.." perkataan itu membuat Yoona menangis tak tahan.

"Uuu.. iya sayang.., aku disini kok.." ucap Whojoon lembut memeluk Yoona, namun Yoona terdiam karna mendengar kata 'sayang' dari mulut Whojoon. Ia tersenyum dan menikmati pelukan Whojoon saat itu.

Sepanjang pelukan, waktu, dan malam yang dingin Yoona akhirnya tertidur di pelukan Whojoon malam itu. Perlahan Whojoon melepas pelukannya agar tidak membangunkan Yoona. Ia melihat wajah Yoona yang penuh dengan cahaya terang saat tidur. Whojoon tersenyum melihat itu, lalu ia menyelimuti Yoona pelan. Kemudian, Whojoon mencium dahi Yoona dengan rasa kasih sayangnya.

Whojoon berjalan menuju pintu keluar, dari sana ia masih tak tega meninggalkan Yoona yang tertidur cantik diranjangnya. Rasanya sangat berat untuk melangkahkan kedua kakinya keluar, meskipun itu tinggal beberapa langkah saja. Rasanya berat, seperti membawa batu raksasa di punggungnya.

Ceklek

"Bunda?" Whojoon tersontak melihat Belinda yang tiba tiba masuk kedalam, ia langsung bersalaman kepada Belinda.

"Joon, kamu mau pulang? Makanannya udah kamu makan?"

"Belom bun, bunda aja yang makan. Whojoon makan dirumah aja, tapi Yoona tadi udah aku suapin kok. Makannya banyak"

"Kau benar benar calon suami yang baik, Yoona harus mau padamu. Makasih ya.."

"Iya bun, sama sama. Yaudah kalo gitu, Whojoon pulang ya, assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.."

Whojoon keluar, diperjalanan pulang Whojoon memikirkan momen momen indahnya tadi saat bersama Yoona. Meskipun waktu itu hanya singkat, Whojoon benar-benar menikmatinya.

3 hari kemudian

Yoona sudah diperbolehkan pulang, punggungnya sudah pulih. Yoona senang mendengarnya, begitu juga dengan Whojoon dan Belinda. Namun, untuk sementara ini Belinda tidak pulang. Ia masih ingin menemani anaknya dibumi. Belinda juga ingin berkeliling bumi untuk sementara ini, biasa mengisi liburnya.

My Wife Is An Angel - END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang