بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Jangan pernah menyesal dan merasa telah melakukan kebaikan kepada orang yang salah. Karena setiap kebaikan yang kita lakukan, yang dinilai adalah keikhlasannya.
▪︎▪︎ FUCKBOY KAMPRET ▪︎▪︎
🌾🌾🌾
Jangan lupa cek typo sayang😚
Jangan lupa komen per paragraf💙"Ah, kampret!" Sejak tadi ia hanya bisa mendengus kesal. Ada apa dengan dirinya hingga dengan lantang menerima semua persyaratan gila yang diajukan oleh gadis bar-bar tak tahu malu bernama Reni.
"Lo kenapa sih?" Tanya sang sahabat, salahkan dirinya yang masih ada proses syuting di kota ini jadi hanya dirinya yang bisa melihat bagaimana sahabatnya dengan emosi tak jelas.
"Tadi gue kerasukan apa sampe setuju?" Niko menatap Rayhan nyalang, ingin sekali rasanya ia mencekik seseorang hingga mati.
"Mana kutempe, aku kan Rayhan." Rayhan menjawab dengan santai tak ada beban sama sekali, tak menghiraukan Niko yang siap menerjangnya.
"Lo kampret banget ya!"
"Eh, baru nyadar?" Entahlah mereka sedang mendebatkan apa yang jelas diatara keduanya tak ada yang memiliki otak beres.
" Ah, udah deh jauh-jauh sama gue?" Niko yang tengah duduk di kursi dekat minimarket hanya bisa menundukkan kepalanya. Kemana tadi pikirannya? Kenapa dengan mudahnya ia menyetujui segala persyatan gila itu.
Just information, Niko bukan orang yang lancar membaca ayat suci. Bisa dikatakan terakhir membaca kitab itu hanya pas SMP setelah khatam ia meninggalkannya. Kedua, membaca ayat suci saja ia tak mampu bagaimana caranya ia bisa menjadi imam? Bukankah syarat utama menjadi imam adalah yang fasih? Arghhh, ia takkan bisa mundur bundanya pasti akan merongrongnya jika tak melaksanakan janji. Tadi ia ingat betul ucapan Yani.
"Ingat ya Bang, janji itu adalah hutang. Sekali kamu berjanji maka kamu harus tepati. Bunda nggak mau tahu bagaimanapun caranya kamu harus bisa melaksanakan syarat itu dalam waktu 40 hari, kalau kamu sampai malu-maluin Bunda dan pernikahan ini gagal. Siap-siap kamu Bunda coret dari kartu keluarga, dan pastinya semua fasilitas kamu Bunda cabut. Biar jadi gelandangan!"
"Kasian ya pakboi kita, sedang gegana memikirkan nasib masa depannya." Rayhan menatap Niko dramatis.
"Gak usah sok prihatin, gue tau lo lagi bahagia liat gue menderita." Dengusnya lagi.
"Salah lo sendiri, dari tadi gue udah berusaha buat lo sadar tapi apa kata lo tadi? Gue sehat walafiat. Baru sekarang nyadar makan tuh sadar!" Makinya, bukankah benar sejak tadi Rayhan sudah berusaha menyadarkan agar sahabatnya itu sadar atas apa yang dia ucapkan. Tapi, Niko menolak.
"Apa gue di pelet ya?" Wajah Niko berubah, ia melihat Rayhan menuntut.
"Anjim, jaman sekarang masih percaya gituan? Lo kolot banget!"
"Terus kalau gue gak dipelet gue diapain anjir, kenapa gue nggak bisa nolak."
"Takdir!" Rayhan hendak meninggalkan Niko seorang diri sebelum segerombolan anak ABG datang menghampiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuckboy Kampret ✔
Spiritual⚠️[Humor - Spiritual - Romance] | Mengaduk Emosi ⚠️ 🐰🐰🐰 "Lo tahu hal yang paling gue benci di dunia ini?" "Nggak, dan gue nggak mau tau." "Gue paling benci ketemu lo di bandara waktu itu, gue benci kenapa gue har...