بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Payung tidak mampu menghentikan hujan,
tetapi dengan payung kita mampu berdiri dalam hujan tanpa basah. Begitulah keyakinan, ia mungkin tidak memberi kita kemenangan tetapi mampu memberi kita kekuatan untuk bertahan.▪︎▪︎FUCKBOY KAMPRET ▪︎▪︎
🌾🌾🌾
Jantungnya berdegup kencang, seakan baru saja lari marathon hingga berkilo-kilo meter, tentu saja seperti itu setelah mendengar ucapan sang papa, dan pesan yang masuk tentu saja mengusik dirinya. Bagaimana jika si kampret itu benar-benar hafal? Bagaimana jika di kampret itu sanggup melakukan semua yang menjadi syaratnya. Rencana untuk menggagalkan pernikahan tak diinginkan ini rasanya begitu membingungkan. Bagaimana tidak? Ketika ia mati-matian berusaha melakukan berbagai cara agar pernikahan ini gagal, dari pihak laki-laki justru berjuang agar memenuhi syarat. Dan yang paling membuat Reni heran, mengapa laki-laki itu mau melaksanakan syaratnya yang tentu saja juga tak ingin pernikahan ini.
"Ada apa Ren? Tumben banyak diamnya. Biasanya kalau kita kumpul gini pasti kamu yang paling heboh." Suara yang baru saja menyapa pendengarannya itu dari salah-satu teman sekelasnya. Hari ini mereka memang sedang belajar kelompok di salah-satu cafe tak jauh dari kampus.
"Ren? Reni!" Setelah mendengar suara itu lagi, barulah Reni tersadar dari lamunannya. Sudah berapa lama tadi? Apakah dia ketinggalan?
"Eh, kenapa?" Ia linglung tentu saja, pikirannya sedang kalut. Dan yang menjadi penyebab utamanya adalah makhluk kampret bernama Niko.
"Penjelasan mengenai jurnal penyesuaian ini kamu paham gak? Kok aku nggak paham-paham juga." Kesal Indah, memang sih manajemen akuntansi ini membutuhkan pemikiran yang lebih untuk menjawabnya, terlebih Reni.
"Kalau dia jurnal umum bukan jurnal penyesuaian akun, yang dia pengaruhi itu. Sewa dibayar dimuka. Rp. 600.000 di debit, kas Rp600.000 di kredit."
"Tapi soalnya ini meminta jurnal penyesuaian menurut pencatatan Asset, maka akun yang dipakai berbeda. Akun yang dipakai dalam jurnal penyesuaian itu, Beban asuransi Rp. 500.000 debit. Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000 kredit."
"Kok bisa Rp. 500.000 , kan awalnya 600.000?" tanya Indah yang masih saja sulit memahami.
"Caranya itu 600.000 kita bagi enam, lalu dikali lima. Lima ini kita ambil dari lima bulan. Karena, Agustus sampai Desember hanya lima bulan sedangkan di soal itu selama enam bulan, jadi ada lebihnya sebanyak 100.000." Sebenarnya ia juga hanya memahami sedikit, setelah menjelaskan pada Indah apa yang ia tahu ia kembali terdiam. Ia merasa Indah juga sudah cukup paham.
Ting!
Sekali lagi ia mendapatkan pesan, entah mengapa jika mendapatkan pesan ia menjadi terkejut, benar-benar luar biasa efek chat Niko kepadanya sehingga ia selalu merasa waspada.
"Huh, untung Nono." Ia bernapas lega, percayalah semenjak mendapatkan chat dari Niko ia jadi tegang sendiri. Bukan gugup, melainkan ketakutan mengenai apa yang akan terjadi pada dirinya dimasa mendatang.
"Kalau gitu aku pamit duluan ya, Reno udah nunggu di depan. Kalau ada yang nggak dimengerti nanti tanyakan ke aku, telpon aja. Nanti aku tanyakan ke Nazwa juga kalau bener-bener stuck. Maaf banget ya Ndah," pamit Reni pada Indah yang hanya mengangguk setuju.
"Nggak pa-pa tinggal satu soal lagi, alhamdulillah aku udah paham kok. Kan tadi udah dijelasin." Reni tersenyum.
"Makasih ya, aku pamit. Assalamu'alaikum." Setelah berpamitan, Reni keluar dari cafe tempatnya tadi mengerjakan tugas kelompok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuckboy Kampret ✔
Espiritual⚠️[Humor - Spiritual - Romance] | Mengaduk Emosi ⚠️ 🐰🐰🐰 "Lo tahu hal yang paling gue benci di dunia ini?" "Nggak, dan gue nggak mau tau." "Gue paling benci ketemu lo di bandara waktu itu, gue benci kenapa gue har...