Seperti biasa, matahari pagi mulai menyusup diam-diam dari balik tirai jendela kamar kubik bernuansa abu-abu yang kini dihuni tiga manusia bernafas yang masih juga memejamkan mata. Bahkan alarm yang sudah berbunyi sejak sepuluh menit lalu pun terabaikan seolah bunyi bisingnya adalah nyanyian penghantar tidur.
Bagaimana bisa kedua orang dewasa itu tetap tidur dengan kebisingan yang bahkan sangat menggangu ini??
(Kalo Jigyu sih bebas. Masih bayi, mau ngapain juga nggak bakal disalahin heheew)"Nit...Nit.."
"Sekarang pukul 06.00 waktunya bersiap ke sekolah..bersiap ke sekolah! waktunya bangun! Bersiap ke sekolah! Waktunya bangun!! Bersiap ke sekolah! Waktunya bangun!"
Beomgyu terlihat bergerak dalam tidurnya, merasa terusik dengan alarm digitalnya yang terus menerus membuat telinganya berdenging. Namun bukannya bangun, Beomgyu yang semakin merasa terusik pun langsung saja menendang jam digital alarmnya yang masih berdering diatas nakas hingga terjatuh ke lantai dengan cukup keras.
"Nah... Gini kan enak..." Gumam Beomgyu setelah jam alarmnya terjatuh dan tak lagi bersuara.
Dengan nyamannya Beomgyu langsung kembali memeluk guling disampingnya dan kembali terlelap hingga dengkuran halus mulai keluar dari bibir tipisnya.
30 minutes later....
.
.
.
.
.
."Sial Choi Beomgyu!!! Kenapa lo tidur disamping gue?!!!" Teriak Jinha ketika mendapati Beomgyu yang ternyata masih terlelap tepat disebelahnya.
Beomgyu yang kaget, jadi spontan membuka kelopak matanya yang padahal masih sangat berat.
"Apasih pagi-pagi??" Tanya Beomgyu dengan suara seraknya. Kini laki bersurai hitam itu menggaruk rambutnya yang berantakan khas orang baru bangun tidur.
"Semalem kan lo bilang mau tidur di sofa, terus kenapa sekarang lo bisa ada disini?!!! Disamping gue pula hah?!" Geram Jinha.
"Semalem hujan, dingin di sofa nggak ada selimut jadinya ya gue pindah kesini.. Dari pada gue masuk angin, kan?" Jawab Beomgyu santai sambil sesekali menutup mulutnya yang menguap.
"Gausah alesan! Kan bisa matiin aja AC nya! Atau ambil selimut lain di lemari!!" decak Jinha.
"Nggak kepikiran tuh," enteng Beomgyu sambil menguap dan terlihat tenang-tenang saja. Berbeda dengan Jinha yang kini wajahnya memerah antara marah dan——sedikit malu, mungkin??
Jinha udah emosi banget. Manaan Beomgyu keliatan santai banget dan nggak sama sekali ngerasa bersalah.
"Musnah aja lo sanaaaa, Choi Beomgyu!!!" Decak Jinha sambil menendang bokong Beomgyu hingga laki-laki itu terjungkal dan berakhir terjatuh mengenaskan di lantai bersama dengan jam alarm digital yang sempat Beomgyu musnahkan sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʙᴀʙʏ ʙᴏꜱꜱ? • ᶜʰᵒⁱ ᴮᵉᵒᵐᵍʸᵘ
Fanfiction❞𝐓𝐚𝐩𝐢 𝐠𝐮𝐞 𝐧𝐠𝐠𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐫𝐚𝐰𝐚𝐭 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐢𝐧𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢𝐚𝐧,❞ 𝐥𝐢𝐫𝐢𝐡 𝐥𝐞𝐥𝐚𝐤𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐮𝐫𝐚𝐢 𝐡𝐢𝐭𝐚𝐦 𝐢𝐭𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐭𝐚𝐩 𝐤𝐞𝐝𝐮𝐚 𝐧𝐞𝐭𝐫𝐚 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐝𝐢𝐡𝐚𝐝𝐚𝐩𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫...